oleh

Bappeda Kota Tangerang Wujudkan Kampung Tematik

image_pdfimage_print

Kabar6-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang menggelar Musyawarah Kerja Sebagai Perekat Sinergitas Antara DPP Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Pemerintah Kota Tangerang.

Acara tersebut digelar bertempat di Hotel Bahtera PELNI, Puncak, Bogor, Jabar pada Jumat Sampai dengan Minggu (16 sampai 18 November 2018).

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam kurun waktu beberapa tahun ini banyak membentuk Kampung Tematik di sejumlah wilayah.

Program ini adalah bagian dari program Tangerang Berbenah untuk menuju Kota Layak Huni, Layak Investasi, Layak Dikunjungi dan Kota Pintar.

Kepala Bappeda Kota Tangerang, Drs. H. Said Endrawiyanto, M.M mengatakan, jika Kampung Tematik memiliki banyak manfaat dari segi ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sikap masyarakat.

Bahkan, pembentukan Kampung Tematik tak hanya merubah wajah wilayah tersebut tetapi juga budaya masyarakat yang menjadi menerapkan pola Hidup Bersih dan Sehat.

kabar6.com
Bappeda Kota Tangerang menggelar Musyawarah Kerja Sebagai Perekat Sinergitas Antara DPP Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Pemerintah Kota Tangerang.(ist)

Dikatakannya, pembentukan Kampung Tematik di suatu wilayah memperhatikan beberapa aspek terhadap suatu lingkungan hingga membawa perubahan terhadap lingkungan tersebut.

Said menuturkan, Kampung Tematik dapat mengubah lokasi kumuh menjadi tidak kumuh. Sebab melalui program Tangerang Berbenah dilakukan penyesuaian program seperti bedah rumah dan pembuatan jamban sehat.

Rumah warga yang awalnya tak layak huni akan diperbaiki dengan anggaran dari Pemerintah karena terdeteksi secara langsung. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas lingkungan itu sendiri sebab terjadi perbaikan dari sisi rumah tinggal warga.

Lalu ada juga peningkatan dari sisi penghijauan. Setiap rumah diwajibkan minimal memiliki satu pohon. Melalui program Kampung Hijau dan Tangerang Berkebun, lahan kosong dimanfaatkan untuk penghijauan yang bermanfaat. Hasil pangan dapat diolah oleh warga bahkan dijual untuk mendapatkan pendapatan.

Kemudian, program Kampung tematik melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam mengentaskan kemiskinan. Warga diajak terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi seperti UMKM maupun koperasi. Sehingga warga bisa mandiri dan kreatif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

Lalu, masalah sosial dan ekonomi di wilayah tersebut pun terselesaikan. Sebab, dengan adanya peningkatan ekonomi maka warga tak lagi memiliki beban masalah dan kejahatan yang didasari faktor ekonomi bisa menurun.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Tangerang mengungkapkan, ada delapan tahapan dalam rencana teknis fasilitasi pembentukan kampung tematik.

Di Kota Tangerang telah banyak terbentuk Kampung Tematik seperti Kampung Bekelir, Kampung Markisa, kampung Batik, Kampung Grenpul, Kampung Lidah Buaya dan banyak lagi. Warga secara mandiri dan bersama – sama menata wilayahnya menjadi hunian yang layak huni sekaligus layak dikunjungi.

Sementara itu untuk tahapan pembentukan kampung tematik adalah sebagai berikut. Langkah pertama adalah sosialisasi dengan kecamatan dan kelurahan mengenai program kampung tematik. Selanjutnya di tahap kedua adalah dilakukan Training Of Trainer kepada fasilitator agar program ini bisa berjalan efektif.

Tahap ketiga, pengajuan calon kampung tematik dari tingkat Kecamatan/Kelurahan kepada Bappeda untuk dilakukan perencanaan dan koordinasi antar dinas. Setelah selesai maka masuk ke tahap keempat yakni pembentukan tim kecil perumus kampung tematik di setiap kelurahan.

Setelah dijalankan perumusan kemudian ditahap kelima adalah penyusunan rencana yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut. Pasalnya setiap wilayah Kota Tangerang memiliki karakteristik yang berbeda – beda.

Tahap keenam adalah sosialisasi rencana aksi kepada masyarakat untuk bisa ikut serta dalam mengubah lingkungannya menjadi lebih baik lagi. Termasuk program infrastruktur yang akan dijalankan.

“Di tahap ketujuh dilaksanakan pembentukan kampung tematik secara bertahap mulai dari beberapa bidang dari hasil perumusan yang dilakukan oleh tim kecil. Ditahap kedelapan atau akhir, dilakukan evaluasi dan penilaian mengenai keberhasilan dari menjalankan program ini.

“Banyak sudah wilayah Kota Tangerang menjadi kampung tematik dan warga sangat senang dengan program ini bahkan banyak daerah yang mencontoh dan memberi apresiasi,” paparnya.(ADV)

Print Friendly, PDF & Email