oleh

Banyak Produk UMKM di Lebak Belum Masuk Retail Modern, Ini Kendalanya

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak berharap retail modern dapat menampung produk-produk UMKM. Hal tersebut untuk membantu para pelaku UMKM, salah satunya dalam hal pemasaran.

Sayangnya masih banyak produk UMKM Kabupaten Lebak yang belum mampu menembus retail modern. Padahal ada beragam produk UMKM mulai dari aneka makanan, kerajinan hingga suvenir.

“Hanya beberapa saja yang sudah masuk seperti produk gula aren, jahe aren dan yang terbaru itu keripik pare,” kata Ketua Komunitas UMKM Lebak Sejahtera, Hadi Muntoha kepada Kabar6.com, Selasa (29/11/2022).

Hadi menyebut, salah satu kendalanya adalah pada permodalan. Pelaku UMKM yang ingin produknya menembus pasar retail modern membutuhkan modal yang cukup besar.

“Sistemnya kan konsinyasi ya. Nah teman-teman yang produknya mau masuk retail harus butuh modal besar karena untuk setiap kali titip misalnya Indomaret, jumlah produk yang dititipkan minimal harus seribu pcs karena untuk disebar ke setiap gerai,” ujar Hadi.

Jadi kata Hadi, jika satu pcs produknya seharga Rp15.000 maka pelaku UMKM harus punya modal sekitar Rp15 juta untuk menyiapkan seribu pcs agar bisa dititipkan ke retail.

**Baca juga: Jelang Hari Jadi Lebak ke-194, Pemkab Jaring Anjal dan Gepeng

“Ini kendalanya, lumayan besar modal yang dibutuhkan. Makanya kita berharap dari perbankan bisa membantu soal pendanaannya, jadi sistemnya kayak ditalangin dulu, tapi sayang belum ada yang bisa begitu,” tutur Hadi.

Soal legalitas produk seperti perizinan dan sertifikasi, pemilik produk abon tongkol ini menyebut bahwa itu juga menjadi hal yang harus dipenuhi UMKM agar mampu menembus pasar retail.

“Tapi kalau soal yang ini tidak terlalu sulit ya karena dari pemerintah daerah selalu memfasilitasi,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email