oleh

Bantuan Logistik Korban Tsunami Masih Numpuk di Gudang Milik Pemkab Pandeglang

image_pdfimage_print

Kabar6-Bantuan Logistik bagi korban Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 saat ini masih menumpuk di dua gudang logistik milik Pemkab Pandeglang.

Padahal saat ini masih tercatat ada ratusan warga yang mengungsi disejumlah lokasi. Salah satu yang tercatat, berada di Kecamatan Labuan.

Logistik bantuan korban Tsunami dengan berbagai jenis logistik seperti makanan siap saji, gula, dan kasur busa masih tersimpan rapi di Shohibul Barokah, Kecamatan Kaduhejo dan hanggar Pandeglang di Cikoneng, Kecamatan Kaduhejo.

Meski begitu, Pemkab Pandeglang mengklaim pihaknya selalu menyalurkan bantuan ke korban bencana Tsunami yang masih mengungsi. Sebab bantuan itu memang diperuntukan bagi pengungsi.

“Bantuan Tsunami masih ada, selama ini kalau mereka butuh disuplai stok untuk jangka panjang, seperti di Labuan yang masih butuh,” kata Sekda Pandeglang Fery Hasanudin, Selasa (9/4/2019).

Fery mengaku Pemkab Pandeglang tidak menahan bantuan tersebut. Hanya saja bantuan itu akan disalurkan bila ada pengajuan dari masyarakat pengungsi. Sebab pihaknya beralasan bahwa logistik itu dikelola untuk jangka panjang.

“Kalau mereka membutuhkan silakan mengajukan, kita bantu fasilitasi. Dan itu memang untuk mereka,” jelasnya.

Fery mengungkapkan, bukan cuma pengungsi bencana Tsunami, masyarakat yang terkena bencana lain pun dipersilakan mengajukan untuk mendapat bantuan logistik.

Menurut Fery, tak masalah bila bantuan itu disalurkan juga bagi korban bencana lain, yang penting baginya, bantuan logistik itu bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Bukan cuma untuk korban Tsunami, boleh saja untuk korban bencana yang lain. Namanya bencana,” katanya.**Baca Juga: Dishub Klaim Penutupan U-Turn di Jalan Benteng Betawi Langkah Tepat.

Disinggung soal daya tahan makanan yang berpotensi kedaluwarsa, Fery menyadari hal tersebut. Oleh karenanya dia mengaku akan melakukan evaluasi agar makanan siap saji yang hampir kedaluwarsa, untuk segera didistribusikan.

“Memang ketahanan juga jadi masalah, makanya sedang dievaluasi. Sedang diinventarisir (makanan yang terancam kedaluwarsa, red),” ucapnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email