oleh

Banten Tingkat Pengangguran Tertinggi Nasional, IKA Untirta: Wajar, Alasannya?

image_pdfimage_print

Kabar6-Posisi Provinsi Banten sebagai daerah dengan angka pengangguran secara nasional adalah hal yang wajar. Demikian dikatakan Ketua Umum ikatan Alumni (IKA) Untirta, Asep Abdullah Busro kepada Kabar6.com, Jumat (8/11/2019).

Alasannya, karena menurut Asep, selain meningkatnya populasi jumlah penduduk di Provinsi Banten, baik akibat dari peningkatan angka kelahiran dan penambahan jumlah pendatang dari arus urbanisasi.

Kata dia, faktor lainnya disebabkan oleh peningkatan pekerja yang berhenti bekerja yang disebabkan karena faktor pensiun dan efisiensi/PHK yang dilakukan oleh beberapa perusahaan di Banten antara lain PT.Krakatau Steel yang pada bulan agustus 2019 kemarin telah melakukan program restrukturisasi organisasi dengan melakukan efesiensi pengurangan karyawan sebanyak 2600 orang.

Selain itu, kata Asep, peningkatan jumlah angkatan kerja juga yang tidak berimbang dengan ketersediaan jumlah lapangan kerja. karena menurutnya, meskipun jumlah perusahaan dibanten ada sekitar 16 ribu perusahaan. Namun, karakteristiknya bukanlah jenis perusahaan padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja melainkan mayoritas berjenis perusahaan padat modal.

“Faktor lain masih terdapatnya tingkat pengangguran di Banten karena latar belakang pendidikan tenaga kerja tidak sesuai atau link and match dengan kualifikasi keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri,” katanya.

Oleh karena itu, kata Asep, IKA Untirta berpandangan bahwa permasalahan pengurangan angka pengangguran tidak dapat hanya dibebankan tanggung jawabnya kepada Gubernur dan Pemprov Banten saja. Melainkan hal tersebut juga merupakan andil dan tanggung jawab dari para kepala daerah Bupati dan Walikota se-Provinsi Banten.

“Karena kabupaten/kota adalah pihak yang memiliki teritorial fisik dan administrasi yang akan secara riil berinteraksi dengan masyarakatnya sampai pada tingkatan RT dan unit keluarga oleh karenanya permasalahan pengangguran harus menjadi agenda kerja bersama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi banten, pemda kabupaten/kota beserta seluruh stakeholder dan masyarakat untuk berupaya bersama melakukan program pengurangan angka pengangguran di Banten,” katanya.

**Baca juga: Terungkapnya Kasus Penahan Ijazah Siswa SMKN di Tangsel, Dewan Banten: Biar Kapok.

Terhadap permasalahan pengangguran tersebut, IKA Untirta berpendapat bahwa terdapat 3 solusi dalam mengurangi pengangguran yaitu :

1. Mendatangkan investasi, karena dengan masuknya investasi perusahaan baik dari PMDN maupun PMA maka akan tersedia ribuan lapangan kerja yang akan memberi kesempatan kerja bagi tenaga kerja masyarakat banten, hal yang menjadi PR investasi adalah perlu adanya pemberian insentif dan kemudahan berinvestasi didaerah baik kemudahan perijinan, penerimaan masyarakat dan ketersediaan lahan.

2. Membangun infrastruktur, pembangunan infrastruktur akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang pada akhirnya akan menciptakan sejumlah peluang usaha baru dan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

3. Kewirausahaan/Ekonomi kreatif, apabila masyarakat diberi pendidikan keterampilan pada berbagai bidang baik jasa mekanik, perdagangan UMKM, kerajinan tangan disertai bantuan permodalan yang memadai maka akan tumbuh ribuan para wirausaha yang memiliki bisnis usaha pada sektor informal dan dapat menyediakan lapangan kerja baru.

Apabila hal tersebut diterapkan secara paralel, kolektif dan berkesinambungan oleh seluruh stakeholder maka angka pengangguran dibanten akan menurun secara signifikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.(Den)

Print Friendly, PDF & Email