oleh

Bakar Sampah Terlalu Sering Berbahaya untuk Paru-paru?

image_pdfimage_print

Kabar6-Agar sampah tidak bertumpuk di pekarangan, banyak pemilik rumah membakar sampah. Meskipun cukup efektif, asap pembakaran tentu akan mengganggu sekaligus memiliki aroma yang tidak sedap.

Nah, apabila sampah yang dibakar merupakan bahan-bahan seperti plastik atau bahan kimia lainnya, apakah hal itu dapat membahayakan kesehatan paru-paru kita? Melansir doktersehat, asap memang selalu identik dengan polusi. Bahkan, area di sekitar pembakaran sampah juga akan menjadi terasa tidak nyaman. Belum lagi ditambah dengan abu hasil pembakaran yang terkadang sulit untuk dibersihkan. Masalahnya, kebiasaan membakar sampah di dekat rumah ternyata memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya dalam hal meningkatkan risiko terkena infeksi paru.

Hanya saja, bukan berarti dalam satu proses pembakaran sampah ini kita bisa langsung terkena infeksi paru. Kondisi ini baru terjadi jika kita sangat sering melakukan pembakaran sampah atau terpapar polusi lainnya.

Karena alasan inilah, membakar sampah sebaiknya tidak sering dilakukan. Jika memang ada sistem pembuangan sampah yang ada di lingkungan, sebaiknya kita membuang sampah di tempat yang sudah disediakan. Namun jika kita memang pelu membakar sampah, pastikan bahwa lokasi pembakaran tidak dekat dengan rumah sehingga asapnya tidak akan sampai masuk ke dalamnya.

Penderita asma sangat tidak direkomendasikan untuk membakar sampah karena bisa membuat serangan penyakit ini kambuh tatkala terpapar saap pembakaran. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan penderita asma yang memiliki tingkat kesensitivitasan yang cukup tinggi pada aroma atau polusi tertentu. Jika sampai terpapar alergen layaknya udara panas, lembap, atau bahkan asap, maka risiko untuk terkena serangan asma yang membuat sesak napas akan meningkat.

Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. Dalam penelitian ini, dihasilkan fakta bahwa paparan udara panas seperti di dekat pembakaran sampah bisa memicu batuk-batuk dan sesak napas pada penderita asma. Tatkala terpapar udara panas atau asap pembakaran sampah, tubuh penderita asma akan mulai terkena stres. Hal ini kemudian akan mempengaruhi kondisi saluran pernapasan dan akhirnya membuat saluran ini menyempit. ** Baca juga: Punya Hewan Peliharaan Bantu Atasi Stres

Hal yang sama diungkap oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Asthma. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa saat suhu udara mencapai 30 derajat Celcius, maka jumlah penderita asma yang datang ke rumah sakit cenderung meningkat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email