oleh

Bagaimana Perubahan Mr. P Seiring Bertambahnya Usia?

image_pdfimage_print

Kabar6-Seiring bertambahnya usia, pria akan mengalami penurunan fungsi seksual. Penurunan kadar testosteron membuat pria membutuhkan stimulasi seksual yang lebih untuk merasa bergairah.

Penuaan juga menyebabkan penurunan volume air mani dan kualitas sperma. Disfungsi ereksi atau impotensi memang berhubungan dengan semakin bertambahnya usia. Selain itu, pria juga mengalami penurunan fungsi saluran kemih.

Satu hal lagi yang perlu diketahui, melansir Webmd, Mr. P juga mengalami perubahan seiring dengan semakin bertambahnya usia. Bagaimana penjelasannya?

1. Bentuk Mr. P
Terdapat dua perubahan bentuk utama pada Mr. P, yaitu pada kepala Mr. P dan rambut kemaluan. Warna kepala Mr. P akan memudar secara perlahan akibat penurunan aliran darah yang menuju ke kepala Mr. P.

Selain itu, rambut kemaluan pun akan rontok secara perlahan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon testosteron yang membuat Mr. P kembali seperti pada masa pre pubertas, di mana tidak terdapat rambut kemaluan.

2. Ukuran Mr. P
Pertambahan berat badan merupakan suatu hal yang sering terjadi pada pria seiring dengan semakin bertambahnya usia anda. Lemak yang berkumpul pada perut bagian bawah dapat menyebabkan ukuran Mr. P terlihat berubah (Mr. P terlihat lebih kecil daripada sebenarnya karena tertutup oleh lemak perut).

Pengurangan atau pemendekkan Mr. P ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu akibat penumpukan lemak (plak) di dalam pembuluh darah kecil di dalam Mr. P yang menyebabkan gangguan aliran darah di dalam penis (aterosklerosis).

Penyebab lainnya adalah akibat pembentukan jaringan parut di sekitar badan Mr. P. Ereksi terjadi akibat pengisian darah di dalam pembuluh darah penis. Penyumbatan pada pembuluh darah Mr. P dan terbentuknya jaringan parut pada badan Mr. P dapat membuatnya terlihat lebih kecil saat ereksi.

Bukan hanya Mr. P yang mengalami perubahan ukuran, ukuran buah zakar (testis) pun berubah. Pada awal usia 40 tahun, testis akan mulai mengecil.

3. Lengkungan Mr. P
Jika jaringan parut berkumpul secara tidak merata pada Mr. P, maka hal ini dapat membuat Mr. P membengkok, yang disebut dengan penyakit peyronie, biasa terjadi pada usia paruh baya.

Mr. P yang melengkung dapat membuat ereksi terasa nyeri dan kesulitan melakukan penetrasi saat berhubungan seksual. Kondisi ini mungkin membutuhkan tindakan pembedahan untuk memperbaiki Mr. P yang membengkok tersebut.

4. Sensitivitas Mr. P
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa sensitivitas Mr. P akan semakin berkurang seiring dengan semakin bertambahnya usia. Hal ini dapat membuat ereksi dan orgasme sulit tercapai. ** Baca juga: Minimalisir Risiko Kanker dengan 3 Gaya Hidup Sederhana

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email