Kabar6-Memiliki bau badan tentu membuat Anda merasa tidak percaya diri. Masalahnya, seringkali Anda sendiri tidak menyadari bau badan yang melekat pada tubuh. Bagaimana mengetahui bau badan tanpa harus berkali-kali mencium ketiak Anda?
Menurut Patrick Allan, dari weblog gaya hidup ternama Lifehacker, dikutip dari Wolipop, reseptor pada hidung bisa saja ‘kebal’ dengan aroma tubuh sendiri, atau aroma lainnya jika itu terhirup terus menerus. Alhasil reseptor pada hidung Anda akan merespon bau badan sebagai sesuatu yang normal. Bukan bau yang tidak sedap.
“Reseptor pada hidung yang normalnya merespon berbagai aroma menjadi tidak aktif lagi setelah dihantam terus-menerus dengan aroma yang sama dalam waktu lama,” jelas Patrick, seperti dikutip dari Mirror. “Intinya, hidung Anda menjadi kebal oleh bau badan Anda sendiri,” tambahnya.
Patrick menyarankan untuk menggunakan kopi agar reseptor hidung menjadi lebih sensitif terhadap aroma tubuh.
“Kopi adalah komponen dengan aroma kuat yang memberi waktu bagi reseptor pada hidung Anda untuk ‘istirahat’ dari aroma yang selama ini membaui Anda (bau badan sendiri),” ujar Patrick.
Itulah sebabnya, kata Patrick, mengapa umumnya department store atau pusat perbelanjaan selalu menyediakan biji kopi di area penjualan parfum. Anda bisa mencoba parfum tertentu, lalu menetralkan kembali indera penciuman dengan menghirup kopi agar bisa membedakan wewangian yang berbeda dengan lebih seksama.
Jadi jika ingin menggunakan biji atau bubuk kopi untuk mengenali bau badan sendiri, Anda bisa pergi ke toilet, hirup beberapa kali kopinya lalu tunggu apakah ada aroma tak sedap dari tubuh. Jika tidak tercium apa-apa, Anda bisa lega karena itu berarti Anda aman dari bau badan.
Efek dari kopi juga tidak selalu bisa dirasakan langsung begitu Anda menghirup biji-bijian berkafein ini. Psikolog Pamela Dalton menjelaskan, perlu waktu beberapa lama untuk mengenali aroma tertentu setelah sekian lama ‘kebal’.
“Perlu waktu sedikit lebih lama untuk me-reset indra penciuman kita, dan jika ingin benar-benar maksimal bisa memakan waktu hingga beberapa minggu,” kata psikolog yang praktek di Monell Chemical Senses Center, Amerika Serikat ini. ** Baca juga: Mitos atau Fakta? Sperma Baik untuk Kulit Wajah
Yuk, dicoba.(ilj/bbs)
