oleh

Bagaimana Cara Konsumsi Buah yang Sehat, Dikupas atau Dimakan Utuh Bersama Kulitnya?

image_pdfimage_print

Kabar6-Kebanyakan orang menganggap bahwa daging buah adalah bagian yang paling bergizi. Benarkah anggapan tersebut? Ternyata kandungan vitamin, mineral, dan senyawa lainnya yang bermanfaat justru paling banyak tersimpan pada kulit buah. Dengan mengupas kulitnya, Anda akan kehilangan sekira sepertiga dari nutrisi tersebut.

Satu buah apel utuh dengan kulitnya bisa mengandung vitamin K lebih dari 332 persen, vitamin C lebih dari 142 persen, kalsium 20 persen lebih banyak, dan hingga kalium 19 persen lebih banyak ketimbang apel yang sudah dikupas.

Mengapa nilai gizi keduanya bisa berbeda? Dilansir Okezone, hal ini disebabkan oleh kandungan air dalam daging buah yang bisa menguap setelah dikupas. Hilangnya kandungan air dapat mengganggu keseimbangan pH beberapa buah, sehingga bisa menghilangkan kandungan nutrisinya. Beberapa vitamin dan mineral yang tidak tahan panas juga bisa menguap setelah buah dikupas dan dipotong, seperti vitamin C. Selain memiliki kandungan gizi yang lebih komplit, masih ada banyak lagi manfaat yang bisa Anda dapat dari makan buah-buahan masih dengan kulitnya.

Kulit buah mengandung lebih banyak serat ketimbang dalam dagingnya, terutama jenis serat yang tidak larut air. Satu buah apel utuh, misalnya, mengandung hingga 2,4 gram serat. Setengah dari jumlah tersebut terkandung di dalam kulitnya.

Asupan serat tidak larut dapat membantu mencegah dan mengobati sembelit. Terlebih, kandungan serat yang tinggi pada kulit buah mampu membuat Anda merasa kenyang lebih lama daripada makan buah yang sudah dikupas. Rasa kenyang ini akhirnya mengurangi asupan kalori yang Anda konsumsi sehingga berdampak pada penurunan berat badan.

Kulit buah juga mengandung porsi serat larut air yang cukup tinggi. Pectin, salah satu jenis serat larut air dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah. Pectin dapat Anda temukan di kulit apel, buah-buahan beri (stroberi, blackberry, raspberry), persik (peach), ceri, anggur, dan jeruk.

Penelitian membuktikan bahwa kandungan antioksidan dalam buah lebih terkonsentrasi pada bagian kulitnya. Sebuah studi menemukan bahwa tingkat antioksidan pada kulit buah bisa 328 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam daging buah itu sendiri.

Antioksidan itu sendiri berperan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan biang keladi radang sendi, penyakit jantung, aterosklerosis, stroke, hipertensi, tukak lambung, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, hingga kanker. Penelitian menemukan bahwa memakan apel dengan kulitnya lebih efektif membunuh sel kanker dibandingkan dengan yang sudah dikupas.

Kulit buah memang mengandung banyak manfaat, tetapi perlu diperhatikan bahwa pestisida juga terkandung pada kulit buah. Namun ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Hal yang perlu diingat, kadar pestisida di permukaan kulit buah dan sayuran tidaklah tinggi dan membahayakan. Oleh karena itu, bagi Anda yang tetap ingin mengonsumsi buah dengan kulitnya tidak perlu khawatir karena hal ini tidak akan memberikan efek negatif pada tubuh.

Cara termudah untuk menghilangkan pestisida pada kulit buah dengan mencucinya. Penelitian menyatakan bahwa sekira 41 persen pestisida yang menempel pada buah akan hilang jika buah dicuci bersih dengan air mengalir. Jangan lupa untuk menggosok permukaan buah dengan tangan atau sikat yang lembut.

Pastikan juga untuk membersihkan bagian pangkal buah seperti tangkai dan ujung-ujung tersembunyi tempat kuman biasanya berkumpul. Anda juga perlu memerhatikan bagian buah yang terlihat bonyok atau rusak. Bersihkan dan potong bagian tersebut karena bakteri bisa berkembang di dalamnya. Satu hal yang tidak wajib dilakukan sebelum mencuci buah adalah mencuci tangan Anda terlebih dulu. ** Baca juga: Wajah Berjerawat Disebabkan 4 Kebiasaan Buruk di Kantor

Kecuali salak, rambutan, semangka, nanas, atau durian, pada dasarnya hampir kebanyakan buah bisa Anda makan langsung dengan kulitnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email