oleh

Ayah Kandung Korban Kekerasan di Pondok Aren Ungkap Fakta Soal Keluarga

image_pdfimage_print

Kabar6-Ayah kandung korban dugaan kekerasan anak berusia 4 tahun di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Han Dwi Susetyo mendatangi Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Han mengungkapkan fakta soal kekerasan yang dialami anaknya.

Berawal dari meninggalnya istri tercinta sebulan setelah melahirkan si buah hati dan setelahnya, Han tak berani memutuskan sendiri soal pengasuhan buah hati nya.

Maka dari itu, Han membicarakan perihal ini ke keluarga besar dan mendapatkan restu kepengurusan bayi Han dirawat bersama dan dirawat di rumah kakak dari almarhum istrinya.

“Oke, ini anak kita putuskan dirawat bersama, dan dirawat di rumah pelaku (ibu angkat, red). Saya mengurus anak saya sampai umur 6-7 bulan lah,” ujarnya, ditulis Minggu (29/8/2021).

Ketika sang buah hati berumur 7 bulan, Han terpaksa tak berkunjung sementara waktu ke rumah kakaknya, karena sedanf merawat sang ibu yang jatuh sakit. Meskipun begitu, Han mengaku sempat mengabadikan moment bersama sang buah hati selama 7 bulan itu.

Selama kurang lebin 3 bulan, Han mendatangi kembali sang buah hati dirumah kakak dari istrinya untuk merawatnya kembali.

“Saya membawa perlengkapan susu dan pakaian, serta copian akte kelahiran anak saya. Tuan rumahnya (suami pelaku, red) keluar, bilang sama saya kemana aja kamu Han? Saya sempat disuruh keluar dan pintu dikunci,” ungkapnya.

Karena tak diterima, Han mengaku sedih dan hanya bisa menghubungi sang buah hati melalui baby sister yang sudah lama ia kenal untuk merawat anaknya yang kini berusia 4 tahun itu.

Han menuturkan, peristiwa indikasi ketidaksukaan keluarga pelaku, diduga akibat tersinggungnya pelaku, saat diberi tahu soal amanah mertuanya soal cara merawat anak. Han menyebut, Almarhum mertua perempuannya itu, memberikan amanah agar pelaku tidak mendidik anak dengan keras.

Menurutnya, dari penyampaian amanah tersebut, kakak ipar serta suaminya marah, dan gak terima untuk ikut campur dalam kedalaman keluarga mereka, padahal saat itu Han hanya menyampaikan amanah.

“Saya juga mikir begitu (Kekerasan yang diduga dilakukan oleh pelaku mungkin karena ketersinggungan, ted). Kalau mereka engga suka sama saya mendingan langsung ke saya, jangan ke anak saya. Jadi kayak pelampiasan. Kan dia punya anak nih, bagaimana kalau posisinya terjadi di dia,” tutupnya.

Diberitakan sebelummya, Tega! Seorang ibu berinisial EW jatuhkan anak angkatnya yang berusia 4 tahun dalam posisi kebalik di Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

**Baca juga: DPMP3AKB Tangsel Sebut Ada Beberapa Pemicu Terjadinya Kekerasan Anak

Kepala Unit Perlindungan Perempuan Anak (Kanit PPA) Polres Tangsel, Ipda Tita Puspita Agustina menerangkan, kejadian video viral itu terjadi pada hari Rabu 18 Agustus 2021, dikarenakan si anak tidak nurut saat disuruh makan.

“Berdasarkan video mohon maaf si anak seperti diguncang-guncang kepalanya dibawah, dilempar dari atas kebawah, bukan dari atas lantai ya, karena si anak kecil ya dilempar gitu,” ujarnya kepada wartawan di TKP, Jumat (20/8/2021).(eka)

Print Friendly, PDF & Email