16 Titik Banjir di Kota Tangerang, Akses Jalan Terputus

Kabar6.com

Kabar6-Warga Perumahan Taman Cibodas Tangerang kembali dilanda kebanjiran. Banjir yang melanda perumahan tersebut akibat luapan kali sabi. Sementara jumlah warga terdampak belum diketahui pasti.

Selain memasuki pemukiman warga, banjir tersebut memutus akses jalan yang melewati dibawah Flyover Tiptop Taman Cibodas. Ketinggian air diperkirakan satu meter lebih. Sebab didalam permukiman warga di mencapai 80cm.

“Banjir yang masuk ke pemukiman warga ketinggian mencapai 80cm. Untuk jumlah warga terdampak belum diketahui,” ujar salah seorang petugas BPBD Kota Tangerang saat ditemui, Senin (14/11/2022).

Sementara salah seorang warga terdampak dari Perumahan Taman Cibodas, Yosi mengatakan air yang masuk ke dalam rumah yang ia tempati sejak malam minggu atau sabtu malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

Hinggga saat ini banjir yang melanda perumahan tersebut tak kunjung surut. Kata dia, air cukup deras memasuki pemukiman warga. Dirinya pun mesih bertahan di rumah.

“Sejak Sabtu malam sudah mulai banjir
sampai sekarang masih. Tingginya selutut di rumah saya. Kalau yang di perumahan bagian dalam lebih dalam lagi banjirnya, soalnya saya paling depan ini,” katany.

Ia mengatakan banjir yang melanda perumahan tersebut telah terjadi sebanyak 5 kali, dalam kurun waktu tahun 2022 ini. Namun banjir yang biasa cepat langsung surut.

“Tahun ini saja sudah hampir lima kali banjir. Biasanya banjir dari jam 9 malam, lalu jam 2 dini hari kering. Gak bisa ditentukan ya. Ini paling lama banjirnya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan menyatakan data update Minggu (13/11) pukul 22.25 WIB tercatat ada 16 lokasi banjir di Kota Tangerang. Diantaranya, Jembatan Alamanda 60cm, Gebang Raya 40cm-100cm, Persada Raya 100cm, Garden City Residence 40cm-100cm

Lanjutnya, luapan air Kali Ledug cukup tinggi disebabkan kiriman air dari Batu Belah Bogor. Sehingga, wilayah Gebang Raya cukup parah seperti di wilayah Garden City Residence RW 21, RW 22 dan RW 25 yang merendam hampir 532 rumah dengan ketinggian 40 sampai 100 cm.

**Baca juga: Tancap Gas, PKS Kota Tangerang Deklarasikan Hilmi Fuad Calon Wali Kota

Kondisi Katulampa kata Maryono, normal 40cm, Batubelah normal 235cm dimana sebelumnya sempat Siaga 2 dengan 355cm. Sedangkan untuk Bendungan Pasar Baru terpantau normal di 11,64 meter, Angke Hulu normal di 84cm.

“Seluruh petugas gabungan telah bergerak, dan terus bergerak membantu masyarakat dan melakukan penanganan. Seluruh Pintu Air Sarakan sudah dibuka dengan status Siaga I. Mobilitas masyarakat hingga saat ini dibantu oleh seluruh petugas menggunakan perahu,” ungkap Maryono, dalam siaran pers, Minggu (13/11/2022). (Oke)




Sidang Perdana Nikita Mirzani Digelar Besok

Kabar6.com

Kabar6-Sidang perdana Nikita Mirzani akan digelar besok, di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Senin, 14 November 2022. Persidangan dijadwalkan dilakukan di ruang sidang utama, pukul 09.00 WIB dan dilaksanakan secara online.

“Untuk sidang online masih dimungkinkan. Untuk seterusnya akan online atau offline, biasanya terdakwa akan meminta, apakah itu akan tatap muka,” ujar Humas PN Serang, Uli Purnama, Minggu (13/11/2022).

PN Serang telah menyiapkan ruang sidang utama untuk menyidangkan Nikita Mirzani pada Senin, 14 November 2022. Sidang perdana yang dilakukan secara online nantinya akan menghadirkan majlis hakim, JPU dan kuasa hukum saja.

“Kalau sidang online, hanya dihadiri hanya dihadiri PH (penasehat hukum). Terdakwa tetap berada di dalam rutan,” jelasnya.

**Baca juga: Tol Tangerang Merak dan Jakarta Merak Macet Total Karena Banjir 1 Meter

Pihak Nikita Mirzani akan meminta kepada majelis hakim, agar persidangan bisa dilakukan offline atau tatap muka di ruang sidang. Hal itu akan disampaikan pengacaranya pada sidang pertama gang akan digelar besok, Senin, 14 November 2022.

“Iya harus offline,” ujar Fahmi Bachmid, pengacara Nikita Mirzani, dikonfirmasi melalui pesan elektroniknya.(Dhi)




Tol Tangerang Merak dan Jakarta Merak Macet Total Karena Banjir 1 Meter

Kabar6.com

Kabar6-Banjir setinggi 1 meter merendam ruas tol Tangerang-Merak dan mengakibatkan kemacetan panjang hingga ke ruas tol Jakarta-Tangerang. Hal itu terjadi sejak Senin sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

Induk Pjr Bitung Korlantas Polri sudah diterjunkan ke sejumlah gerbang tol, untuk mengarahkan kendaraan keluar di pintu tol daerah Tangerang.

“Anggota sudah di terjunkan di gerbang tol untuk mengarahkan kendaraan keluar Tol Tangerang ataupun Karawaci,” ujar Kepala Induk Pjr Korlantas Polri, AKP Suwito, Minggu (13/11/2022).

AKP Suwito menghimbau masyarakat yang akan bepergian ke arah Jakarta ataupun Merak, memilih jalur arteri agar tidak terjebak kemacetan parah di ruas tol. Saat ini, pihak kepolisian dari Korlantas maupun Ditlantas Polda Banten berusaha mengurai kemacetan di dalam tol.

“PJR Korlantas Polri dan Ditlantas Polda Banten telah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk mengalihkan kendaraan keluar tol di Karawaci dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jalur non tol,” jelasnya.

**Baca juga: Kamar Tahanan Rutan Klas IIB Serang Digeledah

Kemudian kendaraan dari Merak menuju Jakarta, juga dihimbau mencari jalan lain agar tidak terjebak kemacetan di dalam tol. Banjir disebabkan oleh hujan deras disekitar Tangerang yang menyebabkan sungai meluap kemudian merendam perkampungan dan jalan bebas hambatan.

“Genangan air tol Merak arah Jaya terjadi akibat dampak banjir di perumahan yang ada di sekitar KM 24. Hanya bisa dilalui pada lajur 3 dan 4, baik oleh kendaraan besar dan kecil secara perlahan sehingga mengakibatkan kemacetan ekor hingga Tol Cikupa,” terangnya.(Dhi)




DPRD Kritik Disparbud Soal Landmark Selamat Datang Kota Wisata Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6- Komisi IV DPRD Pandeglang, angkat bicara soal rendahnya kesadaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, dalam melakukan pemeliharaan sarana penunjang wisata yakni “Landmark” Selamat Datang Kota Wisata Pandeglang.

Pasalnya, kondisi bangunan “Landmark” di sekitaran jembatan dua Goyang Ludah di Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang dipenuhi rumput liar dan kumuh.

Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Habibi Arafat mengungkapkan, sarana penunjang bagi kemajuan destinasi wisata di Pandeglang itu harusnya dirawat dan dipelihara, supaya penataan kotanya terlihat bagus dan indah sehingga menjadi daya tarik wisata.

“Jika wisata di Pandeglang ingin maju, Disparbud harus peka terhadap kondisi sarana penunjang wisata. Seperti Landmark di Goyang Lidah itu, harus dipelihara agar memiliki daya tarik wisata,” ungkap Habibi.

Dirasa Habibi, pemeliharaan lebih mudah dari pada membangun. Selain itu kan biasanya ada juga anggaran untuk pemeliharaan. “Kan biasanya ada anggaran untuk pemeliharaan,” katanya.

Menurutnya, Pandeglang ini banyak objek wisata yang memiliki potensi yang cukup besar. Kemajuannya harus didongkrak demi kesejahteraan masyarakat Pandeglang itu sendiri, karena jika wisata di Pandeglang maju maka ekonomi masyarakat akan tumbuh.

“Dinas terkait harus mampu secara maksimal dalam mempromosikan wisata Pandeglang. Jangan samapi hal kecil saja terbengkalai seperti “Landmark” di Goyang Lidah itu, karena kalau di pelihara dan dirawat kan itu bisa menjadi daya tarik wisata,” ujarnya.

Politisi Golkar tersebut juga menyayangkan dengan kondisi “Landmark” Selamat Datang Kota Wisata Pandeglang tersebut yang saat ini sudah tertutup rumput dan disekitaran lokasinya terdapat banyak baliho.

Menurutnya, itu kan simbol bahwa Pandeglang memiliki banyak objek wisata dan sebagai sarana untuk menarik para wisatawan berbondong-bondong datang ke Pandeglang.

“Jika kondisi sarana itu terlihat kumuh dan tertutup rumput, bagaimana bisa menjadi daya tarik wisata. Maka dari itu saya harap Disparbud mampu melakukan penataan dan pemeliharaan terhadap sarana penunjang wisata itu,” pintanya.

**Baca juga: Ruminah, Satu dari Warga Miskin di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Diberitakan sebelumnya, kondisi “Landmark” dengan tulisan Selamat Datang di Kota Wisata Pandeglang di Goyang Lidah, Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang tersebut nyaris tak nampak lantaran tertutup rumput-rumput liar, sehingga kondisi Landmark tersebut terlihat kumuh.

“Bagaimana wisata Pandeglang mau maju, simbolnya saja tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik oleh dinas terkaitnya,” ungkap salah seorang pengendara roda dua saat melintas di jalan Pandeglang-Labuan tepatnya di jembatan dua Goyang Lidah, kemarin.(aep)




Gorong-gorong Jebol, Rumah-Musala di Tamansari Terendam Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Lima rumah dan satu musala di Kampung Sawit Dua, Desa Tamansari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, terendam banjir, Minggu (13/11/2022).

Ketinggian air yang merendam bangunan rumah dan tempat ibadah di kampung tersebut diperkirakan mencapai 1,5 meter.

Banjir dilaporkan akibat jebolnya gorong-gorong yang berada di bawah Jalan Raya Saketi-Malingping.

“Kejadian pukul 16.30 WIB, gorong-gorong tersumbat dan tidak kuat menahan debit air yang semakin banyak setelah hujan lebat kemarin malam dan tadi siang,” kata Agung Gumelar dari Kampung Siaga Bencana (KSB) dalam keterangannya.

Lima rumah yang terdampak dari jebolnya gorong-gorong tersebut yakni milik Jaliman, Suhedi, Ruli, Sanu dan Muhamad.

“Alhamdulillah enggak ada korban jiwa dan kerusakan, hanya terendam saja. Dari kondisi di lapangan, kebutuhan yang mendesak seperti air minum, makan siap saji dan lain-lain,” tutur Agung.

**Baca juga: Pesan Iti Jayabaya saat Tinjau Pilkades Serentak: Jangan Timbul Perpecahan

KSB Banjarsari, sambung Agung telah berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, BPBD Kabupaten Lebak, termasuk dengan pihak PLN Unit Banjarsari.

“Termasuk juga dengan Dinas Sosial dan PUPR supaya bisa lebih cepat turun ke lokasi untuk penanganannya,” harap Agung.(Nda)




Dramatis Evakuasi Warga Struk Terdampak Banjir di Curug Tangerang

Kabar6.com

Kabar6- Camat Curug, Kabupaten Tangerang, Supriyadi mengatakan, ada lima kampung di Desa Kadu yang terendam banjir akibat curah hujan tinggi. Suasana dramatis terlihat saat petugas mengevakuasi warga yang sakit pakai perahu karet.

“Laporan pak lurah itu warga yang sakit struk, rumahnya kebanjiran. Tadi dievakuasi ke tempat yang aman. Bukan meninggal dunia,” ungkapnya kepada Kabar6.com, Minggu (13/11/2022).

Supriyadi menerangkan, ada sebanyak 110 rumah terdampak banjir di Desa Kadu. Yaitu di Kampung Bitung RT 01/04; Kampung Kadu RT 02/02; Kampung Pasirandu RT 01 dan 02 RW 03, Kampung Sempur RT 05/06, dan Kampung Sempur RT 02 serta 04 RW 06.

“Di lima kampung tersebut tingginya banjir setinggi antara 50 sentimeter sampai dengan 1 meter lebih,” terangnya.

**Baca juga: 4 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, sebanyak empat Kecamatan di wilayah Kabupaten Tangerang terendam banjir. Akibatnya ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi di posko yang sudah disiapkan oleh BPBD Kabupaten Tangerang.

“Di wilayah Kabupaten Tangerang yang terdampak banjir di Pasar Kemis 420 KK, Sepatan 46 KK, Curug, dan Kelapa Dua masih dalam tahap pendataan,” ujar Ujat Sudrajat. (Rez)




Satu RW di Serua Indah Ciputat Terjangkit DBD

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat mesti waspadai penyebaran virus Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim hujan. Seperti kasus yang terjadi di pemukiman Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) banyak warga positif terjangkit penyakit.

“Sudah ada warga kami khusus RT 02 dan 03 sudah ada empat warga yang terkena DBD,” ungkap Ketua RW 06 Kelurahan Serua Indah, Abdul Azis, Minggu (13/11/2022).

Ia terangkan, dua orang warga yang seorang di antaranya balita hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tangsel, Jalan Raya Padjajaran, Pamulang.

“Lebih banyak tahun lalu ada sekitar enam orang tahun ini sekitar empat,” terang Azis.

Meski demikian wabah DBD yang melanda lingkungannya tidak sampai merenggut korban jiwa.

**Baca juga: Ahli Pidana Sarankan Polda Metro Jaya Cepat Tangani Kasus Oknum di Tangsel

Adapun memang program di dinas kesehatan tentang satu rumah satu Jumantik di lingkungannya berjalan normal. Tapi berhubung warganya terindikasi DBD maka kami ambil tindakan inisiatif untuk dilakukan pengasapan (fogging)

“Terakhir dilakukan hampir setahun lalu, setiap musim penghujan atau kasus DBD mencuat ini dilakukan rutin setidaknya setahun sekali,” ujar Aziz.(yud)




4 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Terendam Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Intensitas curah hujan yang tinggi selama dua hari terakhir pekan ini menyebabkan ratusan ratusan rumah di Kabupaten Tangerang terendam banjir, Sabtu (12/11/2022). Warga terdampak banjir terpaksa mengungsi di posko yang sudah disiapkan oleh BPBD setempat.

“Yang terdampak banjir di Pasar Kemis 420 KK, Sepatan 46 KK, Curug, dan Kelapa Dua masih dalam tahap pendataan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat kepada Kabar6.com.

Ia menyatakan, kedalaman banjir bervariatif. Genangan banjir paling parah sampai 1,2 meter. Sebelumnya banjir memang sudah surut tapi lantaran hujan air malahan semakin tinggi.

“Faktor penyebab terjadinya banjir dikarenakan sudah memasuki musim hujan di akhir tahun ini,” ungkapnya.

Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Tangerang mencatat di wilayah Pasar Kemis berada di Desa Gelam Jaya, Sepatan berada di Desa Karet; Curug berada di Kelurahan Binong; dan Kelapa Dua berada di Griya Karawaci serta Kelurahan Bencongan.

**Baca juga: Perbaikan Jalan Ruas Islamic-Legok dan Harkit, 2023 Rampung

“Kami catat dari empat kecamatan ada lima desa yang terdampak banjir,” katanya.

“Kami menerjunkan tim dengan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga setempat ke beberapa posko yang sudah disiapkan, dan dibantu juga dengan PMI Kabupaten Tangerang,” tambah Ujat. (Rez)




Ruminah, Satu dari Warga Miskin di Pandeglang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Kabar6.com

Kabar6- Warga kurang mampu yang tak tersentuh dari pemerintah kembali mendapatkan sorotan di daerah yang di pimpin Irna Narulita.

Setelah Nenek Simot (70) warga Kampung Kebon Jaya, Desa Rahayu, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang tinggal tak layak huni atau reot, kini Ruminah (31) Kampung Cingenge RT/RW 014/005 Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal.

Ruminah mengaku tak tersentuh bantuan pemerintah baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Porgam Keluarga Harapan (PKH), padahal Ruminah yang mengalami kelumpuhan sejak kecil. Sedangkan suaminya Rakman yang bekerja serabutan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Belum pernah dapet bantuan dari pemerintah, baik bantuan beras maupun bantua yang lainnya. Padahal katanya warga yang lain mah suka mendapatkan bantuan beras telor, bahkan ada yang dapat bantuan uang juga,” kata Ruminah, Minggu ( 13/11/2022).

Kata dia, dengan kondisinya tersebut susah untuk beraktivitas, bahkan sulit untuk buang air besar dan kecil. Soalnya, rumahnya tidak memiliki MCK, sehingga harus ke kali ketika mau buang air besar dan kecil.

“Jarak ke kali sekitar 20 meter, apalagi kalau musim penghujan seperti ini sangat susah. Kalau harapan sih, pengen punya MCK di dalam rumah biar tidak susah ketika ke buang air besar atau kecil, apalagi saya punya anak yang baru berumur 5 tahun setengah,” tuturnya.

Sementara itu Rakman (34) suami Ruminah mengatakan, dirinya bukan tidak mau membuatkan MCK di dirumahnya, tetapi karena tidak memiliki biaya. Soalnya, jangankan bukan memperbaiki rumah untuk kebutuhan makan sehari-hari juga kesulitan.

“Kerja saya juga hanya mengambil kelapa muda, itu juga kalau ada yang ngajak. Kalau kondisi seperti ini (musim penghujan) sudah tidak bisa mengambil kelapa muda, sehingga tidak ada kerjaan lain,” tuturnya.

**Baca juga:Tinggal Dirumah Reot, Mensos Tri Rismaharini Kirim Utusan Cek Kondisi Rumah Nenek Simot di Pandeglang

Sementara itu kepala Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal Eman Rajudin membenarkan, kalau Ruminah tidak mendapatkan bantuan BPNT ataupun PKH. Untuk itu, pihaknya akan memasukan agar bisa mendapatkan bantuan BLT DD.

“Kami juga sudah ajukan agar bisa mendapatkan bantuan BPNT atau PKH, tetapi kita tidak tahu itu kenapa sampai sekarang belum menerima bantuan tersebut. Selain itu, kita juga sudah masukan agar bisa mendapatkan bantuan BLT Covid dari provinsi tetapi, kayanya belum keluar juga bantuannya. Tapi tahun depan mah bisa masuk dari desa juga,” ujarnya.(aep)




Pesan Iti Jayabaya saat Tinjau Pilkades Serentak: Jangan Timbul Perpecahan

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 65 desa di Kabupaten Lebak hari ini menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak. Sementara satu desa yakni Cihambali ditunda pelaksanaannya.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, momentum pilkades adalah setiap masyarakat untuk saling menjaga dari konflik dan perpecahan.

“Kita berharap pelaksanaan pilkades berjalan lancar. Masyarakat berpartisipasi menggunakan hak pilihnya,” kata Iti saat meninjau pilkades di Desa Mekar Agung, Cibadak.

Iti berharap kepada masyarakat dan para calon untuk menjaga kondusifitas pesta demokrasi tersebut. Ia berpesan jangan sampai menimbulkan perpecahan di antara masyarakat.

**Baca juga: Warga Cibungur Lebak Ditemukan Tewas Gantung Diri

“Ini pesta demokrasi jadi jangan sampai menimbulkan perpecahan,” pesan Iti

Begitu juga terhadap panitia, Iti yang juga meninjau pilkades di Sindangsari dan Narimbang Mulya menegaskan agar jujur dan tidak memihak ke salah satu calon. Ini semata-mata agar penyelenggaraannya berjalan aman dan lancar.(Nda)