1

Komunitas Sepeda Fixie Minta Pemkab Tangerang Adakan Hari Bebas Asap

Kabar6-Sejumlah pengurus Citra Fixie Street (Ciffest), salah satu komunitas sepeda fixie yang bermarkas di pusat jajan serba ada di perumahan Citra Raya, Cikupa, Kabupaten Tangerang, meminta kepada Pemerintah Daerah setempat, untuk mengadakan hari bebas asap kendaraan bermotor.

Hal ini, lantaran tingginya pencemaran udara yang disebabkan oleh polusi asap jutaan kendaraan baik roda dua maupun empat di daerah itu. 

Ketua Ciffest, Yoga mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi secara langsung dalam menciptakan Kabupaten Tangerang yang sehat dan bebas polusi.

Untuk itu, dirinya bersama 30 pengurus Ciffest lainnya ingin membudayakan sekaligus mengajak masyarakat hidup sehat melalui olahraga sepeda.

“Dengan gowes sepeda kita bisa sehat. Makanya, kami minta Pemkab Tangerang, untuk memberikan ruang bagi pesepeda dan mengadakan hari bebas asap,” ungkap Yoga, kepada Kabar6.com, sambil menunjukkan beberapa trik dan cara penggunaan sepeda Fixie, Kamis (3/1/2013).

Ditambahkan Yoga, komunitas sepeda fixie yang dibentuk bersama rekannya ini terhitung masih baru sekitar dua bulan lalu. Namun, semangat anak-anak ABG ini patut ditiru dan diperhatikan oleh pemerintah.

Pasalnya, Ciffest ini memiliki visi positif dan dapat membantu pemerintah daerah dalam membentuk generasi muda yang sehat dan bebas dari narkoba atau barang-barang terlarang lainnya.

“Setiap malam Sabtu dan Minggu kami kumpul di Citra Raya ini, lalu berkonvoi dengan menggowes sepeda di jalur yang telah disediakan disini. Tapi, kami kerap terganggu, karena jalur yang semestinya buat sepeda, dipakai juga untuk parkir mobil dan motor,” ucap Siswa Kelas 3 di SMK Panongan ini.

Senada dikatakan Zaenudin, pengurus Ciffest lainnya, olahraga sepeda ini fixie ini cukup digemari oleh kaum muda. Terbukti, Ciffest ini baru berusia dua bulan tapi sudah memiliki puluhan anggota.

“Artinya, minat kaum muda untuk hidup sehat itu cukup tinggi juga. Kami, juga punya rencana mau ajak masyarakat untuk donor darah. Cuma, kami bingung caranya bagaimana,” tuturnya.

Disamping untuk kesehatan, bersepeda ini juga dapat dijadikan sebagai alat transportasi dan bisa menghemat biaya.

“Uang untuk ongkos dari orangtua, kami tabung aja. Berangkat sekolah, kami gowes aja,” katanya. (din)




Soal Kerbau di Puspem Tigaraksa, Sekda Semprit Satpol PP dan DKPP

Kabar6-Plt Sekda Kabupaten Tangerag Iskandar Mirsyad membérikan kartu kuning kepada Satpol PP dan Dinas Kebersihan, terkait masih bebasnya kerbau berkeliaran di kawasan Puspemkab Tangerang di Tigaraksa.

“Tahun 2011 làlu, Pemkab bangun kawat pembatas di setiap area kawasan Puspemkab agar tidak dilalui kerbau,” ujar Plt Sekda Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsyad, Kamis (3/1/2013)

Namun, Sekda Iskandar menyayangkan kepedulian dan keacuhan dari aparatur Pemkab Tangerang khususnya petugas Satpol PP dan Dinas Kebersihan dalam mengawasi wilayah Puspemkab.

“Itu sudah merupakan tugas Satpol dan DKPP agar kawasan Puspemkab Tangerang ini nyaman dan bersih,” katanya.

Dalam membangun pagar pembatas kawasan ini Pemkab Tangerang telah mengalokasikan dana hingga ratusan juta. Namun, saat ini ada beberapa yang sudah rusak.

“Dari laporan ada pagar yang telah dibangun rusak diterjang kerbau dan alat berat seperti di area situ Puspem. Ini menjadi masukan saya, untuk membenahi lagi kinerja aparatur pemda,” tandasnya.(dre/*)

 




Bupati Ismet Harus Segera Definitikan Plt Sekda

Kabar6-Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Tangerang meminta kepada Bupati Ismet Iskandar agar segera mendefinitifkan posisi Sekda yang kini masih berstatus Pelaksana Tugas (PLt).

“Fraksi Demokrat meminta Bupati segera menetapkan Sekda Definitif, agar peran sekda sebagai jembatan Bupati dengan para kepala SKPD bisa berjalan sebagaimana méstinya,” ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Tangerang, Moh Nawa Said Dimyati.

Nawa menégaskan, apalagi saat ini masa jabatan Bupati Ismet ini akan segera berakhir maka jabatan Sekda définitif ini sangat diperlukan dalam melakukan pertanggungjawaban masa akhir Bupati dan menjalankan Roda pemerintahan hingga adanya Bupati yang Baru pengganti Ismet Iskandar.

Nawa menjelaskan, status PLT ini  hanya membantu bupati dalam membuat kebijakan dan mengkoordinasikan dengan para jajaran SKPD. Selain itu, PLT tidak bisa membuat dan atau mengambil kebijakan dan tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan penilaian terhadap SKPD sertä tidak masuk di dalam Baperjakat.

“Dari hal itu. Maka Bupati harus segera menetapkan sekda définitif agar roda pemerintahan Kabupaten Tangerang berjalan sebagaimana méstinya,” ujar Nawa.

Diinformasikan, saat ini Plt Sekda Kabupaten Tangerang dijabat Iskandar Mirsyad yang ditetapkan Pada akhir November làlu, pasca ditetapkannya Hermansyah yang sebelumnya sebagai Sekda mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Tangerang mendampingi Ahmad Zaki Iskandar dalam Pemilukada Kabupaten Tangerang.(dre/*)




Belum Sepekan 2013, Harga Sembako di Tangsel Meroket

Kabar6–Memasuki awal tahun 2013, sembilan kebutuhan pokok (Sembako) mengakami kenaikan di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Kota Tangsel.

Kenaikan itu terjadi khususnya pada komoditi beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam dan minyak curah.

Pantauan di Pasar Serpong, untuk komoditas beras, dibandingkan pekan lalu, harganya mengalami kenaikan antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram. Seperti beras IR KW I yang bisanya dijual Rp8.725 per kilogram naik menjadi Rp9.000 per kilogram.

“Untuk KW II dan KW III juga naik, dari semula Rp8.400 menjadi rata-rata Rp8.800 per kilogram,” jelas Muslihin, pedagang beras di pasar tersebut.

Kenaikan harga beras ini juga terjadi di Pasar Ciputat dan Pasar Jombang. Kenaikannya pun hampir merata antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram.

“Harga beras naik. Tapi tidak terlalu tinggi, paling tinggi kenaikannya Rp250 per kilogram. Kenaikan karena stoknya belum terkirim setelah tahun baru,” jelas Kurniawan, pemilik Toko Beras Makmur di Pasar Ciputat.

Pada komoditi daging sapi, masih bertahan diangka Rp90 ribu per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan lagi dibanding sebelum tahun baru, sepekan lalu, dengan nilai jual antara Rp85 ribu per kilogram sampai Rp87 ribu per kilogram.

“Harga daging sapi naik. Keniakan cukup tinggi pada daging sapi impor sampai Rp5 ribu per kilogram,” jelas Sulaeman, penjual daging Pasar Ciputat.

Sementara itu, pada komoditi daging ayam dan telur, juga mengalam kenaikan. Meski hanya berkisar antara Rp2.000-Rp2.500 per kilogram, kenaikan itu cukup dikeluhkan pelanggan.

“Harga daging ayam juga naik. Banyak yang mengeluh, tapi kerena mereka (konsumen) butuh akhirnya membeli juga,” ucap Jajang, penjual Ayam di Ciputat.

Kasi Pengolahan Data dan Analisis Pasar pada Dinas Perindustrian dan Pergagangan (Disperindag) Kota Tangsel Edwin menjelaskan, kenaikan harga Sembako pekan ini disebabkan tersendatnya pasokan pasca tahun baru lalu.

Menurutnya, pada pekan mendatang, harga akan kembali normal seiring lancarnya kembali pasokan dari produsen. “Kenaikannnya masih normal,” imbuhnya.(Iqmar)




Kawanan Kerbau Bebas Berkeliaran di Area Puspemkab Tangerang

Kabar6-Sekawanan kerbau kerap memasuki area kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang di Tigaraksa. Namun, keberadaan kerbau-kerbau ini terkesan dibiarkan bébas berkeliaran, meski mengotori kawasan tersebut.

Pantauan Kabar6, Kamis (3/1/2013) sekawanan kerbau ini kerap memasuki kawasan Puspemkab Tangerang di Tigaraksa Pada siang dan sore hari. Kerbau-kerbau ini milik warga yang tinggal di sekitar puspemkab.

Selain mengotori jalan dan area kawasan Puspemkab, kerbau-kerbau ini kerap mengganggu para pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Pemkab Tangerang sendiri telah membangun batas dengan kawat besi yang mengitari seluruh kawasan.

“Aneh saja, padahal kerbau-kerbau ini masuk wilayah Puspemkab, tapi terkesan dibiarkan oleh aparat pemda,” ujar Syahrûl warga Tigaraksa.

Padahal, kata Syahrûl, seharusnya keberadaan Puspemkab ini bersih dari kotoran-kotoran hewan seperti kerbau. “Apakah Pemkab Tangerang ngga malu, kalau ada tamû datang terus melihat kotoran kerbau berserakan di kawasan puspemkab,” katanya.

Sénada, Andri Priatna salah satu pengurus KNPI Kabupaten Tangerang berharap Pemkab Tangerang melalui aparat dinas terkaitnya seperti Satpol PP dan Dinas Kebersihan agar tegas melarang peternak kerbau membiarkan kerbaunya memasuki kawasan Puspemkab.

“Itu mudah kok. Tinggal petugas Pemda mendatangi peternak kerbaunya dan melarang kerbaunya masuk kawasan Puspemkab. Ketika membandel, dikasih sanksi tegas,” katanya.(dre/*)

 




Pemprov Banten Rencanakan Bangun Under Pass di Alam Sutera

Kabar6-Kemacetan arus lalu lintas di sepanjang jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) semakin parah. Perlu pembenahan khusus untuk mengurai kemacetan di ruas jalan tersebut yang statusnya milik Provinsi Banten.

Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota. Tangerang Selatan (Tangsel), Aries Kurniawan, mengungkapkan, keberadaan akses putaran arah (u-turn) yang ada di jalan Raya Serpong semrawut. Banyaknya u-turn ditenggarai menjadi salahsatu penyumbang kemacetan.

“Terlebih lagi mereka yang sedang melakukan kegiatan ekonomi tentu saja kemacetan ini bisa mempengaruhi pendapatan masyarakat,” kata Aris,  Kamis (3/1/2013).

Aris mengungkapkan, setelah dilakukan pekerjaan peningkatan seperti penambalan aspal jalan hingga akhir tahun 2012. Pihak Provinsi Banten bakal menata u-turn di sepanjang jalan raya Serpong.

“Desain Engeenering Detailnya sedang dibuat pihak Pemprov Banten. Nantinya u-turn akan ditata. Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Banten,” ungkapnya.

Dikatakan nantinya u-turn di sepanjang jalan raya Serpong hanya ada dua titik yakni di putaran Alam Sutera dan memasuki kawasan BSD yakni u-turn depan petronas. “Sehingga tidak ada penumpukan kendaraan saat diputaran arah,” ucapnya.

Rencananya, sambung Aries setelah penataan u-turn pihak provinsi bekerjasama dengan Pemkot Tangsel, di sepanjang jalan yang menghubungkan dengan Kota Tangerang tersebut bakal dilengkapi dengan jalur sepeda dan jalur hijau.

“Selain itu, untuk mengatasi kemacetan akan dibangun under pass (jalur kendaraan melintas dari bawah) Alam Sutera,” katanya.

Penutupan titik u-turn disambut positif sejumlah pengendara dan masyarakat sekitar. Salahsatu pengendara, Bahrudin menuturkan dirinya mendukung rencana penataan u-turn. Lantaran, sejumlah u-turn tersebut menjadi pemicu kemacetan.

“Lebih bagus ditata. Daripada seperti ini,
banyaknya u-turn malah memacetkan arus lalu lintas,” ujar pengendara mobil sedan itu.

Sebelumnya, Kanit Lantas Polsek Serpong, Inspektur Satu (Iptu) Renta Helena Manurung mengatakan u-turn tersebut dinilai memicu kemacetan.
Berdasarkan analisa lalu lintas, u-turn tersebut illegal dan menyalahi aturan. Kemacetan di jalan Raya serpong telah mengalami peningkatan, setiap menitnya terdapat 200 kendaraan yang melintas, yang sebelumnya hanya 150 kendaraan.

“Peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di jalan Raya Serpong meningkat,” katanya.

Pantauan dilapangan mulai dari Melati Mas hingga lampu merah Gading Serpong terdapat lima putaran arah. Yakni di depan giant melati mas, WTC Serpong, Rumah Durian, Depo Bangunan Pakulonan, dan dekat PT. Pratama Abadi Industri, Serpong Utara.(yud)




Sapol PP Gerebek Mal Alam Sutera, Ribuan Botol Miras Disita

Kabar6-Mal Alam Sutera yang belum lama dibuka langsung diobrak-abrik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang, Kamis (3/1/2013).

Dari lokasi pusat niaga tersebut, pihak Satpol PP menyita minuman keras (miras) dengan kadar alkohol 5 persen sampai 15 persen.

Kabid Penertiban Satpol PP Kota Tangerang, Afdiwan mengatakan penemuan ribuan botol miras yang dijual bebas di The Food Hall Mal Alam Sutera itu berdasarkan pengamatan petugas Satpol PP  selama beberapa minggu kebelakang.

“Setelah disurvey, ternyata benar supermarket tersebut menjual bebas miras berbagai merek,” ujar Afdiwan.

Dikatakannya, ada sebanyak 1915 botol dan kaleng miras dengan estimasi total nilai jual sebesar Rp 50.500.000 yang kami sita dari mal itu. “Saat ini, barang bukti ribuan boto miras itu kami amankan di markas Satpol sebelum nantinya dimusnahkan,” ujar Afdiwan lagi.

Dijelaskan Afdiwan, langkah penertiban dilakukan guna menimbulkan efek jera dalam rangka penegakan Perda Kota Tangerang Nomor 7 tahun 2005, tentang pelarangan terhadap produksi, mengkonsumsi, maupun menjual minuman keras.

“Berapa pun kadar alkoholnya atau dimanapun miras tersebut dijual, kami tidak pandang bulu. Tetap akan kami sita,” tegasnya.(arsa)




DPRD Tangsel Minta Sekolah Bebas dari Iklan Komersil

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel merespon positif dikeluarkannya Peraturan Wali Kota (Perwal) 32/2012 tentang Penyelenggaraan Reklame, yang melarang sekolah di Tangsel di pasangi iklan komersial. Untuk itu, dinas terkait diminta untuk segera melakukan penertiban.

Wakil Ketua DPRD Tangsel asal Fraksi Golkar Syihabudin Hasyim mengatakan, jika dalam aturan yang dikeluarkan Walikota tertuang ketentuan itu, maka Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangsel harus segera menghapuskan iklan tersebut dari sekolah.

“Kalau memang ada aturannya harusnya ditegakkan,” ucapnya, Kamis (3/1), kemarin.

Menurutnya, meskipun pihaknya tidak tahu persis apakah sudah ada sekolah di Tangsel yang dipasangi iklan komersil salah satu produk, tetap saja aturan soal penghapusan iklan komersil dari sekolah musti dijalankan.

“Saya belum lihat di lapangan seperti apa praktik pemasangan iklan itu, tapi kalau ada aturan harus dijalani,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dindik Kota Tangsel Mathodah menyatakan, pihaknya belum bisa mengambil tindakan atas keluarnya Perwal dimaksud. Khususnya yang berkaitan dengan Pasal 16, yang jelas-jelas mengatur soal larangan iklan komersil di sekolah.

“Nanti saya akan baca dulu Perwalnya. Kalau memag tidak boleh akan saya keluarkan edaran,” singkatnya.

Sebelumnya, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Tangsel berencana menertibkan keberadaan media iklan reklame branding di Tangsel yang semakin menjamur dan mudah ditemui, hingga ke sekolah di Tangsel.

“Reklame yang ongkosnya paling murah ini bakal ditertibkan oleh pemerintah daerah setempat karena dianggap banyak memberikan mudharat,” kata Bambang Nortjahyo, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) pada BP2T Tangsel.

Perlu diketahui, reklame branding adalah media iklan yang diselenggarakan dengan cara menempelkan stiker ukuran besar pada dinding, kaca bangunan atau mengecat bangunan menggunakan bahan cat tembok, cat minyak dan sejenisnya.

Reklame jenis branding banyak terlihat di jalan Raya Juanda, Ciputat, yang didominasi milik jaringan telekomunikasi. Iklan semisal juga banyak dijumpai di sekolah-sekolah di Tangsel. (Iqmar)

Belum Sepekan 2013, Harga Sembako di Tangsel Meroket

Kabar6–Memasuki awal tahun 2013, sembilan kebutuhan pokok (Sembako) mengakami kenaikan di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Kota Tangsel.

Kenaikan itu terjadi khususnya pada komoditi beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam dan minyak curah.

Pantauan di Pasar Serpong, untuk komoditas beras, dibandingkan pekan lalu, harganya mengalami kenaikan antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram. Seperti beras IR KW I yang bisanya dijual Rp8.725 per kilogram naik menjadi Rp9.000 per kilogram.

“Untuk KW II dan KW III juga naik, dari semula Rp8.400 menjadi rata-rata Rp8.800 per kilogram,” jelas Muslihin, pedagang beras di pasar tersebut.

Kenaikan harga beras ini juga terjadi di Pasar Ciputat dan Pasar Jombang. Kenaikannya pun hampir merata antara Rp100 sampai Rp250 per kilogram.

“Harga beras naik. Tapi tidak terlalu tinggi, paling tinggi kenaikannya Rp250 per kilogram. Kenaikan karena stoknya belum terkirim setelah tahun baru,” jelas Kurniawan, pemilik Toko Beras Makmur di Pasar Ciputat.

Pada komoditi daging sapi, masih bertahan diangka Rp90 ribu per kilogram. Harga itu mengalami kenaikan lagi dibanding sebelum tahun baru, sepekan lalu, dengan nilai jual antara Rp85 ribu per kilogram sampai Rp87 ribu per kilogram.

“Harga daging sapi naik. Keniakan cukup tinggi pada daging sapi impor sampai Rp5 ribu per kilogram,” jelas Sulaeman, penjual daging Pasar Ciputat.

Sementara itu, pada komoditi daging ayam dan telur, juga mengalam kenaikan. Meski hanya berkisar antara Rp2.000-Rp2.500 per kilogram, kenaikan itu cukup dikeluhkan pelanggan.

“Harga daging ayam juga naik. Banyak yang mengeluh, tapi kerena mereka (konsumen) butuh akhirnya membeli juga,” ucap Jajang, penjual Ayam di Ciputat.

Kasi Pengolahan Data dan Analisis Pasar pada Dinas Perindustrian dan Pergagangan (Disperindag) Kota Tangsel Edwin menjelaskan, kenaikan harga Sembako pekan ini disebabkan tersendatnya pasokan pasca tahun baru lalu.

Menurutnya, pada pekan mendatang, harga akan kembali normal seiring lancarnya kembali pasokan dari produsen. “Kenaikannnya masih normal,” imbuhnya.(Iqmar)

 




Warga Tangsel Minta Perbaikan Layanan Jamkesda

Kabar6–Sejumlah warga Keranggan, Kecamatan Setu meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel untuk melakukan perbaikan pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan layanan di Puskesmas.

Demikian permintaan ini dilayangkan langsung sejumlah utusan Organisasi Kepemudaan (OKP) Keranggan, melalui audensi ke Dinkes, Kamis (3/1). “Banyak layanan di puskesmas yang belum maksimal. Sebab, masih banyak warga yang belum terlayani,” kata Wahidin.

Masalah lambannya pelayanan ini lebih banyak terjadi saat warga akan meminta layanan Jamksesda di puskesmas.

“Belum lagi ngurus soal Jamkesda, lamban sekali. Warga yang sakit harus mengurus berhari-hari agar bisa dilayani Jamkesda. Masa harus menunggu warga menderita baru terlayani,” keluhnya.

Kepala Bidang Layanan Dasar Kesehatan pada Dinkes Kota Tangsel Andi Fatma mengataan, khusus di Kelurahan Keranggan tercatat sekitar 1.000 orang yang telah terlayani Jamkesda.

“Dari 5.200 kartu Jamkesda yang kami sebarkan, 1.000 dintaranya ada di Keranggan, jadi harusnya terlayani dengan baik. Keluhan di Puskesas ini akan kami perbaiki,” jelasnya.

Sementara warga yang belum memiliki kartu Jamkesda, Pemkot Tangsel masih memberikan layanan pembuatan Jamkesda tersebut.

Dengan alur yang sudah ditetapkan sesuai dengan standar operasional program (SOP) Jamkesda. Yakni, mengusulan ke RT dan RW, Kelurahan, Kecamatan, sampai ke Dinkes Tangsel.

“Prosesnya hanya dibutuhkan 3 x 24 jam, jika dijalani dengan tepat oleh calon pengaju Jamkesda. Dimulai dari pengajuan RT dan RW, verifikasi lapangan oleh Puskesmas, sampai pengesahan dari Kepala Dinas Kesehatan Tangsel. Setalah ada persetujuan kepala dinas warga bisa terlayani Jamkesda,” bebernya

Sedangkan untuk pengurus rujukan ke RSUD Tangsel melalui Jamkesda, juga cukup mudah. Sebab, hanya cukup meminta rujukan dari Puskesmas untuk ke RSUD Tangsel.

“Kalaupun nanti harus dirujuk lagi ke 12 rumah sakit yang bekerjasama dengan Tangsel juga mudah mendapatkannya d RSUD maupun di Dinkes Tangsel,” bebernya.(Iqmar)




Anggaran Kesehatan Tangsel Naik Rp.50 Miliar

Kabar6–Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengalokasikan anggaran Rp.221 miliar untuk bidang kesehatan pada APBD murni tahun 2013 ini. Artinya, anggaran untuk bidang pendidikan naik 50 milliar dibanding tahun 2012 .

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel Ida Dahlia mengatakan, setelah pada tahun 2012 dikeluarkan dana Rp171 miliar pada anggaran murni, dan ditambah lagi hingga mencapai Rp258 miliar pada anggara perubahan 2012 lalu, tahun ini  dana kesehatan murni mencapai total Rp221 miliar.

“Jika dilihat dari anggaran murni, ada peningkatan hingga Rp50 miliar untuk dana kesehatan di Tangsel. Dana itu tentu menunjukkan keseriusan Pemkot Tangsel mencanangkan program layanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya saat ditemui di Pamulang, Kamis (3/1/2013).

Menurutnya lagi, dana tersebut juga mencakup dana alokasi Jaminan Kesehatan Daerah sebesa Rp11,5 miliar, pembagunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel tahap kedua, dan juga dana pembebasan lahan dan pembangunan 13 Puskesmas.

“Sisanya untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung lainnya yang ada di dinas kesehatan,” bebernya.

Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, penambahan dana pada bidang kesehatan, pendidikan dan pengentasan warga miskin memang jadi prioritas Tangsel tahun 2013 ini.

Bahkan, mulai Juni mendatang, seluruh warga Tangsel akan digratiskan biaya kesehatannya. “Bidang kesehatan salah satu prioritas saya sejak memimpin daerah ini,” tegasnya.

Sepanjang tahun lalu, jelasnya, untuk dana Jamkesda, Pemkot Tangsel telah mengeluarkan Rp25 miliar. Dan itu akan ditambah terus seiring penggunaan layanan Jamkesda oleh warga masyarakat Tangsel.

“Jika layanan kesehatan sudah digratiskan bagi seluruh warga Tangsel, akan kami tambah lagi sesuai dengan kebutuhan,” pungkasnya. (Iqmar)