1

Jenazah Nenek Renta Ditemukan Menantu

Kabar6-Jenazah Ratnasari (81), nenek renta yang tewas di dalam rumahnya di Sektor I, Blok BS 8, Perumahan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, pertama kali ditemukan oleh menantunya sendiri, Yani (41).

Sumber kabar6.com di Mapolres Kota Tangerang menyebutkan, sedianya nenek Ratnasari tinggal sendiri dilokasi, meski dia memiliki 10 orang anak.

Dan, setiap hari anak maupun menantunya selalu saja datang bergantian, guna mengecek kondisi Ratnasari. “Kebetulan, hari ini giliran Yani yang mengcek,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut, Kamis (24/10/2013) malam.

Sedianya, saat tiba dilokasi Yani sudah mulai menaruh curiga. Pasalnya, setelah beberapa kali dipanggil korban tidak menjawab.

Begitu membuka pintu yang ternyata tidak terkunci, Yani sempat masuk sebelum akhirnya berteriak histeris setelah mendapati tubuh korban  terkapar di depan kamar belakang tak jauh dari kamar mandi. Baca juga: 2 Perampok Bercadar Sasar Rumah Mewah di Tangsel.

Saat itu, kondisi korban sudha tak bernyawa. Tangan dan kaki terikat, sedangkan mulut disumpal sprei. “Salah satu saksi yang dimintai keterangan adalah Yani,” ujar sumber itu lagi. Baca juga: Perampok SPBU 3415147 Salah Gondol Kantong Uang.

Kapolres Kota Tangerang  Kombespol Irfing Jaya membenarkan adanya temuan mayat wanita yang diduga korban pembunuhan tersebut. Baca juga: Nenek Renta Dibunuh di Gading Serpong.

“Kami belum bisa memastikan motifnya. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dilokasi kejadian,” ujar Kapolres.(abie)




Nenek Renta Dibunuh di Gading Serpong

Kabar6-Seorang nenek renta tewas didalam rumahnya di Sektor I, Blok BS 8, Perumahan Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (24/10/2013) malam.

Kuat dugaan, korban yang diketahui bernama Ratnasari (81) itu tewas dibunuh. Pasalnya, saat ditemukan kondisi korban dalam kondisi tangan dan kaki diikat, serta mulut disumpal sprei. Baca juga: Mobil Adik Ipar Mantan Kapolres Tangerang Dibobol Maling.

Kapolres Kota Tangerang  Kombespol Irfing Jaya membenarkan adanya temuan mayat wanita yang diduga korban pembunuhan tersebut. Baca juga: Perampok Bacok Korban Dekat Polresta Tangerang.

“Kami belum bisa memastikan motifnya. Pembunuhan atau perampokan. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dilokasi kejadian,” ujar Kapolres.(abie)

 




Mentri Agama Semprit 2 Maskapai Transportasi Haji

Kabar6-Pihak Kementrian Agama (Kemenag) RI mengeluhkan on time performance dua maskapai pelaksana transportasi haji 2013, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines.

Tak tanggung-tanggung, Mentri Agama Suryaharma Ali bahkan sampai berencana menyurati dua maskapai tersebut, pascamenurunnya on time performance dibandingkan tahun sebelumnya. Baca juga: Ongkos Transportasi Domestik Haji Asal Tangsel Digratiskan.

“Secara umum, pengurangan kuota haji hingga 20 persen akibat renovasi Masjidil Haram, tidak menganggu pelaksanaan haji di tanah air. Justru yang menganggu adalah on time performance maskapai  pelaksana transportasi haji,” ujarnya. Baca juga: Wow, 1.692 Calon Haji Banten Gagal Berangkat ke Tanah Suci.

Selain itu, Suryadharma Ali juga akan mengevaluasi dua masalah utama bagi jemaah haji, yaitu soal pemondokan dan makanan. “Dua hal itu juga akan kita evaluasi, agar lebih baik tahun depan,” ujarnya. Baca juga: Mentri Agama Semprit 2 Maskapai Transportasi Haji.

Ya, pihak Kemenag RI kini juga tengah menggalang kerjasama dengan Islamic Development Bank, selaku penanggungjawab pelaksana DAM. Diharapkan kedepan denda DAM bisa disalurkan kepada masyarakat Indonesia yang kurang mampu.(rani)

 




Bupati Buka BKM Expo 2013 di Citra Raya

Kabar6-Bupati Tangerang  A. Zaki Iskandar meminta kreatifitas Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) sebagai institusi masyarakat yang dipersiapkan untuk melaksanakan program PNPM Mandiri untuk terus ditingkatkan.

Pernyataan ini Ia kemukakan saat membuka BKM Ekspo 2013 di Mardi Grass, Citra Raya, Kecamatan Cikupa, Kamis (24/10/2013).

“Terus kembangkan kreatifitas BKM untuk menumbuh kembangkan kesadaran dan kemandirian masyarakat, agar kita menjadi pribadi yang cerdas dan makmur menjalankan hidup,” kata Zaki Iskandar di depan pengurus BKM.

BKM adalah salah satu ujung tombak membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan. Di Kabupaten Tangerang, BKM yang terbentuk sejak tahun 2007 tersebar di 96 desa/kelurahan.

Bupati berharap, BKM yang sudah terbentuk agar menjadi motor penggerak penanggulangan kemiskinan oleh masyarakat secara mandiri.

BKM juga harus dapat menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, kelompok peduli masyarakat, dan pihak swasta di wilayah setempat.

“BKM harus dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menggerakkan masyarakat dalam menuntaskan kemiskinan secara mandiri,” ujarnya.

Usai membuka BKM Expo, Bupati Zaki Iskandar berkeliling meninjau stand pameran yang dihasilkan oleh BKM di Kabupaten Tangerang. Produk yang dipamerkan antara lain produk lokal berupa makanan, alas kaki, dan produk lainnya.

Ketua Panitia BKM Expo 2013 Robi Chandra menerangkan, ajang BKM Expo digelar untuk mensosialisasikan PNPM-Mandiri Perkotaan, karena produk-produk unggulan yang dipamerkan bisa menjadi ciri khas daerah dan menarik perhatian masyarakat untuk meningkatkan perekonomian. Baca juga: Pemkab Tangerang Luncurkan 25 Program Unggulan Tahun 2014.

“BKM expo 2013 ini merupakan sarana untuk mempromosikan produk-produk unggulan di masing-masing BKM yang ada, yang memiliki daya tarik tersendiri untuk meningkatkan perekonomian di masyarakat,” terang Robi Chandra. Baca juga: 25 Perusahaan Bangun Interchange di Kabupaten Tangerang.

Produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil BKM di wilayah kecamatan. Kecamatan Panongan misalnya, menghasilkan sandal lokal yang tak kalah saing dengan produk sejenis. Baca juga: Pemkab Tangerang Segera Luncurkan Kartu Pintar.

“Sandal ini diberi merek ‘Pessbek’, kepanjangan dari Pasar Cibarengkok,” ucap Kamrori, Ketua BKM Kecamatan Panongan.(suk/hms/jus)

 

 




Ratusan Warga Asing di Tangsel Disinyalir Illegal

Kabar6-Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memprediksi bahwa Warga Negara Asing (WNA) yang bermukim di wilayah penyangga ibukota ini jumlahnya dipastikan bertambah.

Pada 2012 lalu, warga dari kalangan ekspatriat yang resmi terdata jumlahnya telah mencapai 1,294 jiwa.

“Sepanjang tahun ini diperkirakan jumlahnya bertambah hingga menjadi 1,350 orang asing,” kata Kepala Bidang Kependudukan Disdukcapil Kota Tangsel, Yusuf Ismail kepada wartawan di Serpong, Kamis (24/10/2013).

Soal kepastian jumlah warga ekpatriat pada 2012 lalu, terang Yusuf, mengacu pada data kepengurusan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT).

Sesuai ketentuan, setiap WNA yang bermukim di Kota Tangsel wajib mengurus dan mengantongi surat tersebut. Baca juga: Begini Kata Irgan Soal Perda WNA di Tangsel.

Dari ribuan WNA ini diantaranya 148 jiwa asal Korea Selatan, 130 jiwa asal Inggris, 80 jiwa warga Jepang, dan 67 lainnya berasal dari Australia. Sementara sisanya berasal dari berbagai negara di penjuru dunia. Baca juga: Ribuan WNA Belum Berikan Kontribusi Kas Daerah.

“Mereka mayoritas bekerja sebagai guru, ada pula dipekerjakan di kantoran,” ujar Yusuf seraya menambahkan dirinya mengira masih ada ratusan WNA belum mengurus dan mengantongi SKTT. Baca juga: Mayoritas Keberadaan WNA di Kabupaten Tangerang Tidak Jelas.

Ditambahkannya, sesuai dengan peraturan daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2011 tentang Sistem Kependudukan yang berlaku di Kota Tangsel. Baca juga: Ini Persyaratan Pembuatan SIM Internasional.

Setiap warga ekspatriat yang terlambat mengurus SKTT selama dua pekan dapat dikenai sanksi dengan sebesar Rp 500 ribu per jiwa.

“Sebenarnya tak harus WNA yang harus mengurus segala urusan administrasi kependudukan di Kota Tangsel. Melainkan sponsor atau pihak yang membawanya kesini,” tambah Yusuf.(yud)

 




Layanan Publik Kota Tangerang Jadi Rujukan Pemda di Indonesia

Kabar6-Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meraih penghargaan Innovative Government Awards (IGA) 2012 untuk katagori pelayanan publik, mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Kemendagri menjadikan Pemkot Tangerang sebagai rujukan layanan publik bagi daerah lain di Indonesia.

Atas prestasi yang diraih, Kemendagri mendaulat Pemkot Tangerang untuk berbagi pengalaman dalam acara ‘Seminar Sosialisasi Dan Penyerahan Nominator Innovative Government Awards (IGA) tahun 2013’ yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja  Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Tangerang H. Arief R. Wisamansyah dalam kesempatan tersebut mengatakan, Pemkot dinilai berhasil mengembangkan program inovatif dalam meningkatkan pelayanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui program jaminan kesehatan gratis atau yang dikenal dengan Program Multiguna.

Ia menjelaskan, Program Multiguna diluncurkan sejak tahun 2008 yang awalnya diperuntukkan bagi masyarakat rentan miskin dan miskin. Program Multiguna terus ditingkatkan hingga diubah menjadi program kesehatan gratis pada tahun 2012.

“Pelayanannya mencakup seluruh masyarakat Kota Tangerang, mulai dari tingkat ekonomi bawah, menengah hingga atas. Dengan pelayanan kesehatan gratis, masyarakat dapat berobat gratis di 32 rumah sakit yang bekerjasama dengan Pemkot Tangerang,” tutur Arief.

Disebutkan, dalam program kesehatan gratis, Pemkot memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berobat. Pasien cukup menunjukan KTP dan KK sebagai bukti warga Kota Tangerang.

“Dengan kemudahan ini, semua warga dilayani tanpa ada diskriminasi, asalkan ber-KTP Kota Tangerang, karena melayani masyarakat Kota Tangerang memang sudah menjadi tugas dan kewajiban Pemkot,” ujarnya.

Paparan Plt Walikota Tangerang menarik minat Bupati dan Walikota dari daerah lain. Minat ini setidaknya diperlihatkan oleh Bupati Agam Provinsi Sumatera Barat dan Bupati Badung Provinsi Bali, terutama mengenai alokasi dana hingga Rp 50 miliar.

“Saya ingin tahu dan belajar dari Bapak Walikota Tangerang, karena daerah kami juga menerapkan program itu, kemampuan anggaran juga ada, namun kami belum mampu melakukan pelayanan seperti Kota Tangerang,” kata Bupati Badung. Baca juga: LPSE Kota Tangerang Diklaim Cegah KKN.

Sementara itu, Kota Tangerang sebagai pemenang IGA tahun 2012, tidak lagi diikutsertakan dalam IGA 2013. Kota Tangerang baru bisa mengikuti kegiatan IGA setelah tiga tahun berikutnya. Baca juga: Plt Walikota Zikir Bersama Warga di Masjid Raya Al Adzom.

Tahun lalu, Pemkot Tangerang meraih peringkat pertama IGA setelah menyisihkan dua nominator, yakni Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.(hms/jus)

 




LIRA Banten: Politik Dinasti Tak Masalah

Kabar6-Polemik dinasti politik belakangan terus ramai diperbincangkan khalayak umum. Padahal, sistem itu telah lama bergulir dan adanya sikap pro kontra dianggap menjadi proses pendewasaan dalam tatanan kehidupan berdemokrasi.

“Dinasti politik bukan hanya ada di Banten. Dari ratusan kabupaten/kota juga sama menerapkan sistem itu,” terang Gubernur LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Banten, Giusepe Kapojos kepada wartawan di Ciputat Timur, Kota Tangsel.

Menurut Kapojos, penekanan terpenting dari terus berkembangnya politik dinasti yakni komitmen dari elite penguasa. “Politik dinasti tidak masalah. Yang terpenting entry pointnya, yakni dari kepala daerahnya berkomitmen mau mensejahterakan masyarakatnya,” terangnya. Baca juga: LIRA Tangsel: Anggota DPRD Sudah Banyak Berprofesi Ganda.

Menyikapi hal itu, ia telah menginstruksikan kepada seluruh kadernya agar tidak terjebak dan terkungkung pada satu warna bendera saja. Alasannya, organisasi LSM LIRA berisikan kader yang berasal dari berbagai latar belakang profesi. Baca juga: Begini Dukungan Untuk Roda Pemerintah Tangsel.

Baginya, berada di sudut tengah alias netral merupakan pilihan tepat dan bijak di tengah memanasnya suhu politik. Kapojos mengaku, hal itulah yang membuat pihaknya mengambil keputusan untuk tidak menerima bantuan dana yang bersumber dari APBD. Baca juga: Aturan KPU No.15/2013 Halangi Narsis Caleg.

“LIRA Banten dengan tegas menolak tawaran menerima dana hibah dari Kesbangpol pemerintah daerah,” klaimnya.(yud)

 




DKP Tangsel Ambilalih Penanganan Sampah Pasar

Kabar6-Komisi IV DPRD Kota Tangerang selatan (Tangsel) menuding Perusahaan Daerah (PD) Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, tidak profesional dalam menangani persoalan sampah pasar diwilayah tersebut.

Untuk itu, Komisi IV DPRD mengusulkan kesepakatan bersama guna mengalihkan penanganan sampah pasar, dari Perusahaan Daerah (PD) Pasar kerta Raharja Kabupaten Tangerang kepada Dinas Kebersihan dan Pertaman (DKP) setempat.

“Hasil kesepakatan bersama, pengelolaan sampah semuanya akan diambil alih oleh DKP Tangsel, atau cukup satu komando, termasuk pengelolaan sampah dipasar-pasar,” ujar Gacho Sunarso, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangsel, usai hearing dengan PD Pasar Niaga Kerta Rahaja Kabupaten Tangerang dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangsel, Kamis (24/10/2013).

Lebih jauh politisi Partai Demokrat ini mengatakan, salah satu alasan pengambilalihan penanganan sampah tersebut, karena penanganan sampah yang tidak maksimal justru akan berefek negatif pada Tangsel.

“Seperti di Pasar Ciputat, Pasar Serpong maupun pasar tradisional lainnya, sampah kerap terlihat menumpuk. Kalau sampahnya tidak terkelola dengan baik, maka Tangsel akan terlihat kotor,” ujarnya. Baca juga: Penertiban PKL Tangsel Terganjal Penyerahan Asset.

Menurut Gacho, ketegasan atas penyerahan tanggungjawab pengelolaan sampah tersebut diperlukan, guna membangun struktur satu komando sekaligus memudahkan tugas DKP dalam mengelola sampah. Baca juga: Pasar Tradisional di Tangsel Tidak Layak.

“PD Pasar kabupaten Tangerang tidak lagi berwewenang memungut retribusi, atau mengelola sampah. Semua akan dilakukan pihak DKP Tangsel. Kebijakkan ini kita harapkan dapat memberikan solusi yang terbaik,” katanya. Baca juga: Unit Bank Sampah Tangsel Diguyur Bantuan Permodalan.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Niaga Kerta Rahaja Kabupaten Tangerang Rahayu S mengatakan, pertemuan ini hanya membahas kordinasi dan sinergitas terkait permasalahan sampah di sejumlah pasar di Kota Tangsel. Baca juga: Program Bank Sampah Tangsel Sasar 11 Kelurahan.

Ketika ditanya tentang pengambilalihan pasar oleh DKP Tangsel, Rahayu mengatakan, nanti akan dibahas ditingkat internal PD pasar. “Nanti dibahas dahulu di internal PD Pasar,” ungkapnya. Baca juga: BLHD Tangsel Jujur, Pasar Jorok Pupuskan Piala Adipura.

Perlu diketahui, setidaknya ada tiga pasar tradisional di Tangsel yang pengelolaannya masih ada di tangan Kabupaten Tangerang. Yaitu Pasar Jombang di Ciputat, Pasar Serpong dan Pasar Ciputat. Ketiga pasar ini dikelola oleh PD Pasar Niaga Kerta Raharja.(Evan)

 




Siap Digusur, Warga Sungai Tahang Minta Uang Kerohiman

Kabar6-Ratusan Kepala Keluarga (KK) yang mendiami kawasan bantaran Sungai Tahang, Kabupaten Tangerang, termasuk para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan mucikari, menyatakan siap untuk digusur dari lokasi.

Namun demikian, warga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tidak asal main gusur, melainkan juga memberikan uang kerohiman, sebagai pengganti biaya pindah. Baca juga: Penanggulangan Banjir Tangerang Bergantung Pada Kinerja Kementrian PU.

Keinginan warga itu terungkap saat digelarnya sosialisasi terkait penggusuran rumah dikawasan Sungai Tahang untuk normalisasi, yang berlangsung di Kecamatan Kosambi, Kamis (24/10/2013). Baca juga: Kembali Dirazia, Para PSK Nyemplung Ke Empang.

“Setelah kita data, ada sebanyak 208 KK termasuk 30 mucikari (germo) hadir dalam sosialisasi itu,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi. Baca juga: Tekan Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Kebut Sosialisasi.

Budhi sendiri belum bisa memastikan apakah keinginan warga bisa dipenuhi oleh Pemkab Tangerang. Namun yang pasti, keberadaan warga dibantaran kali melanggar aturan dan Garis Sempadan Sungai (GSS).(agm)

 




Plt Walikota Zikir Bersama Warga di Masjid Raya Al Adzom

Kabar6-Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah zikir bersama ribuan jamaah di Masjid Raya Al Adzom, Kota Tangerang, Kamis (24/10/2013).

Dalam kesempatan itu, Arief mengajak seluruh jamaah untuk istiqomah dalam mengimplementasikan nilai-nilai akhlakul karimah di Kota Tangerang.

“Perwujudan masyarakat akhlakul karimah adalah masyarakat yang selalu konsisten terhadap nilai-nilai keagamaan dan juga selalu membangun ukhuwah yang kuat antar masyarakat,” kata Arief.

Menurut Arief, sebagai masyarakat yang beranekaragam suku, budaya, dan agama, kita  harus tetap bersatu, saling menghargai, dan saling menghormati satu sama lain. Baca juga: Pemprov Banten Apresiasi Prestasi Kota Tangerang.

Dan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan selalu  mendukung berbagai kegiatan masyarakat dalam rangka memahami agama secara baik dan benar, agar tercipta suasana ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat. Baca juga: Kota Tangerang Raih Plakat Wahana Tata Nugraha.

“Menjalankan kehidupan berdasarkan ajaran dan konsep agama secara benar itu penting, karena akan tercipta kedamaian dan kehidupan sosial dengan baik,” ujar Arief. Baca juga: Plt Walikota Ajak Masyarakat Bangun Persaudaraan.

Sementara itu, penceramah kondang KH. Arifin Ilham dalam acara ‘Tangerang Berzikir’ yang diadakan Forum Komunikasi Ustadzah (FKU) Kota Tangerang, mengajak jamaah untuk selalu memperbanyak ibadah.

“Apalagi dengan kondisi zaman yang serba modern ini, hendaknya kita selalu banyak-banyak melakukan istighfar dan taubat kepada-Nya,” kata Arifin Ilham.(hms/jus)