oleh

Austria Lockdown Warganya yang Belum Divaksin untuk Tekan Jumlah Pasien COVID-19 di Rumah Sakit

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Austria memberlakukan sistem lockdown, khusus untuk warga yang tidak divaksin COVID-19. Langkah ini bertujuan mengurangi tekanan pada rumah sakit dan ruang ICU.

Lockdown, melansir Euronews, dimulai pada tengah malam dan berlaku untuk orang berusia 12 tahun ke atas yang belum divaksinasi dan belum pulih dari COVID-19. “Langkah ini tidak mudah diambil, tetapi perlu,” kata Kanselir Austria Alexander Schallenberg. “Risiko untuk orang yang tidak divaksinasi jauh lebih tinggi. Oleh karena itu, kami terpaksa mengambil langkah sulit ini untuk mengurangi jumlah kontak.”

Ditambahkan Schallenberg, gelombang infeksi keempat telah melanda negara itu dengan ‘kekuatan penuh’. Kanselir sekali lagi mendesak warga agar divaksinasi, untuk ‘memutus’ gelombang pandemi. “Kalau tidak, kita tidak akan pernah lepas dari lingkaran setan ini,” ujarnya.

Dua dari wilayah yang paling parah terkena dampaknya, Upper Austria dan Salzburg, adalah yang pertama mengumumkan mereka akan memberlakukan lockdown. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer, mengatakan pelanggar lockdown akan menghadapi denda yang besar.

Pelanggar dapat dihukum dengan denda hingga 500 euro atau US$573 karena melanggar pembatasan, sementara pelanggaran bisnis didenda hingga 30 ribu euro atau US$34.354.

“Bagi mereka yang mengikuti semua tindakan, sangat tidak adil jika ada orang yang berpikir mereka dapat dengan mudah mengelak atau bahkan menipu otoritas kesehatan, pedoman kementerian kesehatan dan para ahli,” kata Nehammer.

Gagasan penguncian yang secara eksklusif menargetkan yang tidak divaksinasi pertama kali dilontarkan oleh pemerintah pada September sebagai respons terhadap skenario mimpi buruk di mana 30 persen tempat tidur ICU akan ditempati oleh pasien COVID-19.

Angka itu saat ini berada pada 20 persen dan terus meningkat. Pejabat kesehatan semakin khawatir rumah sakit akan menjadi penuh sesak di tengah apa yang mereka sebut ‘pandemi orang yang tidak divaksinasi’.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email