oleh

Asah, Asih, Asuh di Pondok Lansia Berdikari-Panti Werdha

image_pdfimage_print

Kabar6-Jika kita mendengar panti jompo, pastilah terbayang sekumpulan orang Lanjut Usia (Lansia) bete (jenuh). Sakit-sakitan dan tidak bisa menjaga kebersihan diri. Makan harus disuapin dan buang air besar pun harus dibersihkan kotorannya.

Ternyata, setelah berkunjung ke Pondok Lansia Berdikari-Panti Werdha, Komplek BSD Griya Loka, Sektor 1.6, Jl. Kubis Blok A3/10, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), lansia ternyata memiliki banyak sekali kegiatan.

“Mereka diberikan kebebasan melakukan kegiatan. Sama halnya saat masih tinggal bersama keluarganya,” ungkap Mohamad Sholeh, Pimpinan Pondok Lansia kepada kabar6.com.

Setiap hari, setelah sarapan, lansia panti yang berjumlah 16 orang diajurkan untuk beraktivitas gerak, mulai dari terapi refleksi hingga berjoget ria mendengarkan musik. Tujuannya selain menghilangkan jenuh juga sebagai pembangkit gairah hidup.

“Lansia mudah sekali depresi (stres), oleh karenanya mereka harus tetap beraktivitas,” tambahnya.

Selain aktivitas gerak, lansia di pondok yang telah berdiri sejak Mei 2013 ini juga diberikan beragam jenis permainan. Mulai dari bermain pazzel, menyusun kotak menyerupai bangunan, memasukkan lingkaran pada sebuah sumbu kayu dan masih banyak lagi.

“Lansia harus diajak bermain, kerena permainan mampu menghambat pikun,” imbuhnya.

Sebagai bagian dari manusia yang sulit terpisahkan dari kebutuhan kerohanian dan psikologi, pada malam Minggu dan malam Selasa di pondok ini juga mengadakan pengajian. Dalam pengajian tersebut lansia diajak membaca Qur’an, Yasiin-Tahlil.

“Kerohanian ini penting, sebagai penerang masa tua lansia,” jelasnya.

Sementara ketika ditanya tentang maksud dan tujuan panti, Pondok Lansia adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap lansia, khususnya terlantar.

Yakni mewujudkan sebuah pondok yang didalamnya menjadi tempat asah, asih, asuh, bermain dan bergaul. Sehingga mereka akan menjadi lansia yang sehat, berguna dan mandiri.

“Banyak sekali lansia ketika tua justru menderita, kami hadir untuk membantu mereka agar bahagia di usia tua. Melindungi mereka, khususnya dalam tempat tinggal, asupan gizi dan kerohanian,” jelasnya.

Sementara, terkait kendala yang dialami panti selama merawat lansia, Sholeh mengaku paling sulit adalah mengelola psikologi lansia.

Banyak kasus, lansia cenderung menentang masa tua, oleh karenanya mereka biasanya sangat sulit diatur. Kendala lainnya adalah permasalah pondok yang hingga kini kondisinya masih menyewa.

“Kami harapkan sesegera mungkin dapat memiliki panti sendiri sehingga tidak perlu menyewa kembali. Tentunya langkah itu dapat terwujud bila mendapat  dukungan dari semua pihak, tak terkecuali dermawan yang peduli,” pungkasnya.(fitrah)

Print Friendly, PDF & Email