oleh

Arsip KAA Diakui UNESCO Sebagai Warisan Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Setelah lama diperjuangkan oleh Arsip Nasional Indonesia (ANRI), akhirnya pada 8 Oktober 2015, arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu Memory of the World (MoW) atau warisan dunia.

 

 

“Kearsipan ini adalah sesuatu yang sangat langka sekali, yang konteksnya mengingatkan akan peristiwa dunia. Dalam KAA Indonesia telah memperlihatkan kepada dunia, bagaimana negara ini menjadi pelopor perubahan yang sangat besar,” tutur Kepala ANRI, Mustari Irawan.

 

Mustari menjelaskan, Arsip KAA merupakan rekaman kegiatan konferensi negara-negara Asia Afrika pada 18-24 April 1955. Diikuti oleh lebih 200 delegasi yang berasal dari 29 negara Asia Afrika, yang menghasilkan satu deklarasi disebut sebagai “Dasa Sila Bandung”.

 

Deklarasi ini menjadi trigger bagi bangsa-bangsa Asia Afrika untuk memperjuangkan hak-hak kemerdekaan dan kedaulatan

 

Sejak disahkan oleh sidang pleno UNESCO pada 1995, MoW akan menyediakan ruang penyimpanan dan pemeliharaan yang baik sekaligus menjamin akses publik untuk membaca arsip tersebut.

 

“ANRI menyimpan arsip KAA dalam berbagai bentuk dan media. Yaitu arsip foto sebanyak 565 lembar, arsip film sebanyak tujuh reel, dan arsip tekstual sebanyak 37 berkas atau 1778 lembar,” jelas Mustari.

 

Sementara itu, Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, Ketua Komite WoW Indonesia, menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu pemrakarsa utama penyelenggaraan KAA yang diikuti oleh 29 negara Asia dan Afrika.

 

Konferensi ini menjadi tonggak penting gerakan non blok dan berhasil melahirkan Dasa Sila Bandung, berisi 10 poin penting yang menunjukkan semangat negara Asia Afrika dalam menjaga perdamaian dan kerjasama dunia.

 

Penyelenggaraan KAA juga adalah titik kulminasi perubahan politik luar negeri Indonesia menjadi bebas aktif. KTT Asia Afrika menjadi bukti bahwa Indonesia berperan dalam membangun solidaritas di benua Asia dan Afrika.

 

Duta Arsip Nasional, Rieke Diah Pitaloka, sangat mengapresiasi ANRI yang telah memperjuangkan Arsip KAA sebagai bagian dari MoW.

 

“Ada lima makna penting yang tertuang dalam KAA yaitu perdamaian dunia, kemerdekaan, kebebasan, kesejahteraan umat manusia, dan internasionalisme. Nilai mulia dan semangat juang yang tercipta dari KAA penting dipahami oleh generasi muda agar menjadi pembelajaran melalui warisan dokumenter. Warisan inilah yang dapat mengangkat derajat dan jati diri bangsa,” jelasnya. ** Baca juga: Indonesia-Prancis Jalin Kerjasama Pengembangan Energi yang Bersih & Kompetitif

 

Menurut Diah, Spirit Bandung juga menjadi tonggak sejarah munculnya kesadaran untuk membentuk Gerakan Non-Blok yang berfungsi sebagai penyeimbang dan penawar dominasi blok barat dan timur pada pertengah hingga akhir abad 20 hingga runtuhnya negara Uni Soviet.(asri)

Print Friendly, PDF & Email