oleh

Apes, Pria Pedofil di Inggris Diserang Tahanan Lain Hingga Harus Jalani Oplas

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pria pedofil di Inggris bernama Kadian Nelson (27), yang memerkosa bocah berusia 13 tahun, diserang tahanan lain sekian detik setelah masuk penjara.

Nelson, melansir thesun, dipukul keras seorang napi lain yang membuat tubuhnya terpental dan mendarat di tepi meja kayu di dalam sel penjara Wandsworth, London Barat Daya. Meja kayu itu retak dan serpihannya menghantam pipi. Akibat serangan brutal tadi, Nelson mengalami luka parah di wajah, sehingga harus menjalani operasi plastik (oplas).

“Itu adalah serangan brutal oleh seorang narapidana yang datang dengan van yang sama. Semua orang tahu apa yang telah dia lakukan. Itu jelas ditargetkan,” kata seorang sumber di fasilitas penjara.

Pihak Layanan Penjara Wandsworth mengonfirmasi insiden tersebut. “Polisi sedang menyelidiki,” kata layanan tersebut melalui seorang juru bicara. ** Baca juga: Mengapa Fosil Dinosaurus Ukuran Sedang Tak Pernah Ditemukan?

Sementara itu, Nelson mengakui telah melakukan penculikan, pemerkosaan, dan ancaman untuk membunuh anak gadis berusia 13 tahun di London Selatan pada November lalu. Dia akan dijatuhi hukuman di pengadilan mahkota Kingston pada Agustus mendatang.

Pengadilan mendengar kesaksian, Nelson mengikuti korban yang masih berstatus siswi itu sebelum menyergap dari belakang, meletakkan satu tangan di mulutnya dan tangan lainnya di kepalanya.

Kemudian, pria itu mengancam akan membunuh korban dan memaksanya berjalan menuju gang. Korban sedang berbicara via telepon dengan temannya tentang pekerjaan rumah mereka ketika dia diserang tepat setelah pukul 07.00 waktu setempat.

Nelson menyuruhnya melepas mantel dan blazer sekolahnya sebelum menyerangnya. Dia kemudian menempelkan jaketnya sendiri pada korban. Polisi bertindak setelah seorang wanita menelepon nomor darurat 999 yang menyatakan bahwa putrinya telah melihat seorang pria menangkap seorang gadis muda.

Polisi telah meminta publik tenang ketika kasus serangan itu ramai dibicarakan di media sosial.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email