oleh

Apa yang Terjadi Saat Tubuh Kelebihan Vitamin C?

image_pdfimage_print

Kabar6-Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C, karena merupakan vitamin esensial. Solusinya, Anda perlu menyantap makanan atau suplemen tambahan untuk memenuhi asupan tersebut.

Ya, vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Manfaatnya dapat memberikan fungsi antioksidan, memproduksi kolagen, dan memberikan fungsi imun.

Lantas, berapa jumlah atau takaran vitamin C yang dibutuhkan tubuh? Apa jadinya jika tubuh kelebihan vitamin C, benarkah dapat memberikan risiko berbahaya pada tubuh? Melansir Popbela, berikut uraiannya:

1. Vitamin C larut dalam air
Tidak seperti vitamin yang larut dalam lemak sehingga dapat disimpan dalam tubuh dan dapat menyebabkan efek samping, vitamin C larut dalam air. Jadi ketika sudah mendapatkan manfaat vitamin yang dibutuhkan, tubuh akan mengeluarkan sisa lebih vitamin C melalui urine.

Karena itulah, vitamin C dalam dosis tinggi cenderung tidak memberikan manfaat tambahan pada tubuh serta tidak menjadi racun karena tak dapat tersimpan dalam tubuh.

2. Takaran vitamin C 75 mg sehari
Tubuh membutuhkan vitamin C sekira 75 mg setiap hari. Anda bisa mendapatkannya melalui makanan yang dikonsumsi maupun melalui suplemen tambahan. Untuk takaran maksimal vitamin C yang dapat diterima oleh tubuh orang dewasa adalah 2,000 mg.

Artinya, jumlah tersebut adalah jumlah maksimal yang tidak akan menimbulkan risiko atau efek lainnya. Lebih dari itu, dapat menimbulkan rasa mual serta diare.

3. Dosis vitamin C tinggi dari suplemen manis
Bagaimana bisa seseorang mendapatkan dosis vitamin C hingga mencapai 2,000 mg? Hal itu mungkin saja terjadi, bila Anda mengonsumsi suplemen tambahan imun atau vitamin manis (yang dapat dikunyah). Namun, dosis vitamin C yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan masalah perut.

Anda juga bisa mengonsumsi vitamin C dalam dosis yang tinggi ketika tidak membaca label suplemen sebelum mengonsumsinya. Terutama jika mengonsumsi suplemen yang mengandung ascorbic acid dan makanan yang diperkaya vitamin C.

4. Vitamin C dan batu ginjal
Selain gangguan pencernaan, beberapa ahli juga menunjukkan kalau ada hubungan antara vitamin C dan bentuk batu ginjal. Salah satu penelitian menemukan kalau vitamin C dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada pria sebanyak dua kali lipat.

Sedangkan pada penelitian lainnya, tidak ditemukan ada hubungan antara vitamin C dan batu ginjal pada wanita. Para ahli berpendapat, kebanyakan batu ginjal terbuat dari calcium oxalate. Karena itu, muncul anggapan kalau oxalate dalam vitamin C dapat menyebabkan batu ginjal.

5. Oxalate dapat berasal dari sukrosa
Para dokter mengingatkan, oxalate yang dihasilkan dari vitamin C bisa jadi sebenarnya berasal dari sukrosa dan zat aditif lain dalam suplemen.

Jadi tidak ada salahnya untuk menanyakan pada dokter mengenai kandungan suplemen vitamin yang Anda konsumsi untuk menghindari dampak buruk pada kesehatan.

6. Vitamin C aman untuk tubuh
Pada dasarnya, vitamin C itu aman untuk tubuh. Orang-orang yang mendapatkan asupan vitamin C dari sumber yang sehat akan mendapatkan dosis yang tepat untuk tubuhnya.

Sumber sehat yang dimaksudkan adalah buah dan sayuran. Sayuran dan buah-buah yang direkomendasikan dapat memberikan asupan vitamin C sehat adalah citrus, tomat, buah berry, dan sayuran hijau.

7. Boleh saja mengonsumsi vitamin C dari suplemen
Para dokter menganjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin tambahan jika santapan makanan sehat Anda kurang dari yang seharusnya, yaitu 3-4 porsi setiap harinya. Karena jika kurang, tubuh tidak akan mendapatkan dosis vitamin C yang cukup.

Jadi, Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin dengan catatan harus memerhatikan label pangan tersebut. Karena Anda berisiko mengalami dosis vitamin C yang tinggi ketika memenuhi asupan itu dengan konsumsi suplemen tambahan, seperti minuman vitamin C atau multivitamin.

Jadi, kelebihan dosis vitamin C dapat menyebabkan gangguan pencernaan serta menimbulkan rasa mual. Adapun penelitian yang menunjukkan kalau vitamin C meningkatkan risiko batu ginjal. ** Baca juga: Tidak Lapar Tapi Perut Berbunyi, Amankah?

Hal yang perlu diingat, vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga ekstra dosis yang tidak terpakai oleh tubuh akan dibuang langsung melalui urine.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email