oleh

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Tubuh Saat Anda Rindu kepada Pasangan?

image_pdfimage_print

Kabar6-Manusia pada umumnya selalu memiliki sebuah perasaan bernama rindu, yang bisa muncul kapan pun. Rasa rindu biasanya ditujukan untuk seseorang yang dicintai atau saat kita memiliki perasaan tertentu padanya.

Di sisi lain, ada orang yang memiliki sifat ‘terlalu mudah rindu’. Apakah hal itu normal? Para pakar, melansir Fimela, menyebutkan bahwa kondisi tersebut merupakan hal normal. Terlalu mudah rindu pada pasangan termasuk sesuatu yang wajar, karena ada perubahan dalam tubuh, khususnya pada otak. “Emosi cinta mengubah neurobologi otak kita,” jelas Puja Parikh, LCSW, ahli psikoterapi.

Parikh menjelaskan, neurotransmiter yang menghadirkan perasaan senang dilepaskan saat kita berpelukan, berciuman, berhubungan seks, dan berbagi momen intim dengan pasangan. Ada ikatan sendiri yang terbentuk dengan pasangan yang diiringi perasaan bahagia atau senang. Saat terikat dengan seseorang, otak kita melepas senyawa seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin.

Dr. Judy Ho, PhD, co-host The Doctors menjelaskan bahwa senyawa-senyawa tersebut tak hanya membuat kita merasa senang melainkan untuk membantu mendapatkan kenyamanan diri.

Kita pun akan kemudian terstimulasi untuk mencari sumber kebahagiaan tersebut setiap waktu untuk bisa menghadirkan kembali perasaan nyaman yang sama, dalam hal ini stimulisnya tak lain adalah pasangan kita. ** Baca juga: Murah dan Mudah Didapat, Ini 6 Jenis Makanan yang Bantu Perkuat Tulang

Karena itulah saat kita terpisah dari pasangan, maka otak kita akan langsung mencari kembali pasangan tersebut untuk bisa mendapatkan kembali perasaan senang dan bahagia. Rasa rindu dan kangen pun muncul. Baru terobati saat sudah kembali berjumpa.

Perasaan rindu atau kangen yang muncul bisa menjadi pertanda kadar oksitosin dan dopamin dalam tubuh menurun. Jika belum bisa berjumpa dengan pasangan untuk melampiaskan rindu dalam waktu dekat, ada sejumlah cara lain yang bisa dicoba. Seperti melakukan meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk menstimulasi tubuh melepaskaan lebih banyak oksitosin dan dopamin dengan cara yang sehat.

Namun, perlu hati-hati jika perasaan rindu dan kangen yang kita alami mulai mengganggu rutinitas atau aktivitas sehari-hari. Terlalu posesif atau obsesif karena cinta bisa membuat hidup jadi malah tidak tenang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email