oleh

Apa Sebab Wanita Lebih Sering Disalahkan Saat Pria Lakukan Perselingkuhan?

image_pdfimage_print

Kabar6-Seringkali secara sadar atau tidak, kaum hawa lebih banyak disalahkan dalam kasus perselingkuhan, meskipun yang melakukannya adalah pria.

Entah masyarakat menilai wanita (pasangan) tadi membosankan sehingga sang pria berpaling, atau menyalahkan wanita (WIL/selingkuhan) yang merebut pria dari pasangannya.

Lantas, mengapa wanita seringkali lebih disalahkan? Menurut terapis keluarga dan hubungan bernama Georgia Nickles, melansir Womantalk, hal ini dikarenakan dalam masyarakat posisi wanita diidentikan dengan pernikahan dan rumah tangga.

“Secara historis, pria seharusnya berkonsentrasi pada penyediaan makanan dan tempat tinggal, sedangkan wanita seharusnya menjalin hubungan, menawarkan kenyamanan, kasih sayang, dan kepuasan seksual, serta merawat rumah dan anak-anak mereka. Posisi stereotip ini berakar dalam pada pemikiran modern kita, meskipun ada perubahan dalam sikap ini,” urai Nickles.

Meskipun zaman sekarang wanita sudah banyak yang bekerja, mereka masih disalahkan secara tidak adil ketika ada hal-hal yang ‘salah’ dalam hubungan.

Bukannya menyalahkan orang yang selingkuh, masyarakat lebih suka mencoba mencari tahu mengapa perselingkuhan itu terjadi. Seringkali, alasan perselingkuhan itu diletakkan pada wanita, bahkan ketika itu salah.

Padahal jika dipikir secara jernih, ketika seorang pria berselingkuh, dia melakukannya atas kemauan sendiri. Istri atau pacarnya tidak meminta atau memaksa sang pria untuk menyimpang.

Namun ketika pria melakukannya, wanitalah yang biasanya dipandang sebagai pihak yang bersalah. Masyarakat ingin tahu apa yang wanita lakukan untuk membuat sang pria curang. ** Baca juga: Panggilan ‘Si Gendut’ Justru Bikin Berat Badan Anak Naik

“Seringkali, wanita dipersalahkan atas pilihan yang dibuat pria ketika mereka melanggar kontrak kesetiaan dalam hubungan. Kesalahan biasanya berpusat pada alasan-alasan berikut, para wanita tidak menyediakan cukup seks untuk pria, wanita menjadi membosankan secara seksual, wanita kehilangan minat pada suaminya secara umum, atau bahwa wanita itu menjadi terlalu fokus pada anak-anak atau punya minat lain,” jelas Nickles panjang lebar.

Ketika telah terjadi perselingkuhan, menurut Nickles, penting bagi kedua pasangan untuk memandang jujur pada dinamika hubungan dan gaya kepribadian serta perilaku masing-masing pasangan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email