oleh

Apa itu Ghosting dan Cara Menyikapinya

image_pdfimage_print

Kabar6-Perkembangan bahasa gaul memang selalu menarik untuk disimak. Apalagi jika kamu berkecimpung di bidang pekerjaan yang bersifat dinamis, misalnya konten kreator. Tentu saja kamu harus peka terhadap perkembangan bahasa baru yang sedang tren agar tidak ketinggalan zaman.

Salah satu istilah populer di tahun 2021 yang semakin banyak digunakan masyarakat tanah air. Tak mengherankan bila arti ghosting dan kata-kata ghosting sangat populer digunakan di mesin pencarian internet.

Sebenarnya apa arti ghosting dan mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana cara menyikapinya?

Yuk, simak dulu pembahasan lengkap tentang ghosting berikut ini!

Apa Itu Ghosting?

Kabar6.com
kamarjoglosemar.pikiran-rakyat.com

Kamus Oxford Inggris menerjemahkan kata ghosting sebagai the practice of ending a personal relationship with someone by suddenly and without explanation withdrawing from all communication (tindakan mengakhiri hubungan dengan seseorang secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan menghentikan komunikasi sepenuhnya). Arti ghosting dalam bahasa gaul adalah tindakan meninggalkan seseorang (teman, sahabat, pasangan, rekan bisnis, dan lainnya) secara sepihak sehingga dianggap sangat tercela. Jadi, ghosting bukan hanya bisa terjadi pada hubungan sepasang kekasih, melainkan juga dalam bentuk relasi lainnya yang terjalin antara dua orang.

Menurut hasil studi kesehatan tahun 2018, sebanyak 25% orang mengaku pernah menjadi pelaku ghosting. Semakin dekat hubungan korban ghosting dengan pelakunya, maka semakin besar pula dampak yang akan dirasakan. Biasanya korban ghosting mengalami efek negatif kesehatan mental yang terbilang signifikan, yaitu cemas, merasa dibuang dan tidak diinginkan, stres, hingga depresi. Itulah sebabnya kata-kata ghosting menjadi momok menakutkan bagi semua orang.

Mengapa Seseorang Melakukan Ghosting?

Kabar6.com
klikdokter.com

Beberapa hal yang memutuskan seseorang melakukan ghosting terhadap orang terdekat yang dikenalnya antara lain:

  • Pelaku memang memiliki tipe kepribadian menghindar sehingga tidak berani menyelesaikan masalah secara langsung dengan korban ghosting.
  • Berusaha menghindari konflik yang lebih besar jika masih berkomunikasi dengan korban ghosting. Hal ini biasanya terjadi bila pelaku dan korban sering terlibat dalam pertengkaran besar selama menjalin relasi.
  • Tidak siap menjalin komitmen dengan korban ghosting, misalnya saat korban mengajak pelaku untuk menikah.
  • Bentuk upaya perlindungan bagi diri sendiri karena selama ini merasa tidak nyaman saat menjalin relasi dengan korban ghosting.
  • Merasakan kekecewaan yang amat mendalam terhadap si korban ghosting sehingga hubungan baik yang telah terjalin tidak dapat diselamatkan lagi.

Tips Menyikapi Perilaku Ghosting Bagi Korban

Kabar6.com
ibpf.org

Perilaku ghosting yang dilakukan orang terdekat terhadap kamu memang sangat menyakitkan. Kemungkinan besar kamu jadi bertanya-tanya, merasa takut kehilangan, bahkan bisa mengalami gangguan produktivitas. Namun, jangan sampai ghosting mengganggu kenyamanan dan kesehatan mentalmu. Alangkah lebih baik jika kamu menyikapi ghosting dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Menetapkan batasan bagi diri sendiri dalam memperjuangkan hubungan. Misalnya, kamu menyiapkan waktu satu bulan untuk mencari si pelaku ghosting dengan berbagai cara, mulai dari chat, telepon, media sosial, hingga menemuinya secara langsung. Kalau hal tersebut tidak membuahkan hasil positif berupa hubungan yang membaik, maka sebaiknya kamu berhenti melakukan hal tersebut.
  • Menanamkan pemahaman pada diri sendiri bahwa kamu sangat berharga bagi orang-orang yang mencintaimu. Ditinggalkan secara sepihak oleh orang lain tidak menunjukkan bahwa kamu lemah dan dipenuhi kekurangan. Ingatlah bahwa jalinan hubungan baik harus diupayakan oleh dua belah pihak. Jadi, kamu tidak dapat menjalin hubungan baik dengan seseorang jika hanya kamu yang berusaha sendirian.
  • Menyikapi kembalinya pelaku ghosting secara bijak. Bila suatu saat kamu si pelaku kembali ingin menjalin komunikasi denganmu ketika kamu sudah move on, sebaiknya kamu tetap membatasi diri. Jangan biarkan risiko ghosting terulang lagi sehingga menyakitimu lebih dalam.
  • Membatasi dirimu untuk tidak lagi mencari tahu keberadaannya. Sebab mencari tahu kabarnya terus-menerus hanya membuatmu makin sakit hati dan sulit move on.
  • Mencurahkan isi hati kepada orang-orang terdekat, misalnya keluarga atau sahabat. Namun, pastikan kamu curhat kepada orang yang tepat agar merasa lega dan rahasiamu tidak tersebar luas. Pilihlah tempat curhat yang tidak memiliki kecenderungan menghakimi sehingga kamu tidak merasa makin bersalah.
  • Melakukan berbagai rutinitas baru untuk menghilangkan rasa sedih. Kamu bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga atau sahabat, kembali menekuni hobi, atau mempelajari hal-hal baru sesuai minat dan bakatmu. Rutinitas yang padat akan membuatmu lebih mudah melupakan perilaku ghosting yang terjadi kepadamu.
  • Membuka diri untuk mengenal banyak orang baru di sekitarmu. Jangan ragu menjalin hubungan dengan teman-teman baru yang kamu kenal melalui komunitas atau lingkungan sekitarmu. Jangan sampai menjadi korban ghosting membuatmu trauma menjalin relasi baik dengan orang-orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda.
  • Menghubungi psikolog dan psikiater untuk berkonsultasi bila kamu mengalami gangguan mental hebat setelah menjadi korban ghosting, misalnya kehilangan semangat hidup, mengalami kecemasan berlebihan, krisis kepercayaan terhadap orang-orang terdekat, halusinasi, dan gangguan psikis lainnya.

Perilaku ghosting artinya seseorang tidak ingin lagi menjalin hubungan denganmu. Namun, bukan berarti kamu buruk, penuh kesalahan, dan tidak berharga. Jadilah pribadi yang lebih baik dan lebih bahagia setelah menjadi korban ghosting supaya si pelaku menyesal telah meninggalkanmu.(red)

Print Friendly, PDF & Email