Kabar6-Penelitian tentang pengembangan ‘tentara yang ditingkatkan kemampuannya’ (enhanced solider) segera dimulai setelah mendapat izin dari Angkatan bersenjata Prancis.
Sebuah laporan memaparkan kondisi di mana pekerjaan terkait pembuatan implan dan teknologi lainnya, yang dirancang untuk meningkatkan kinerja prajurit di medan perang, harus dilakukan di masa depan.
Laporan tersebut menekankan, negara-negara lain sedang menjajaki kemungkinan seperti itu, dan Prancis harus mengikutinya. Sebelumnya, melansir Okezone, Menteri Pertahanan Florence Parly telah menekankan perlunya melihat ke masa depan. Dalam pidato, Parly mengatakan, meski Prancis tidak memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi yang ‘invasif’ untuk tentaranya, tidak semua orang memiliki pandangan yang sama, dan Prancis harus siap menghadapi apa pun yang akan terjadi di masa depan.
Dikatakan Parly, ‘cara untuk mempertahankan keunggulan operasional kita tanpa meninggalkan nilai-nilai kita’ harus dieksplorasi. Rincian laporan oleh komite etika militer itu dirilis beberapa waktu lalu.
“Manusia telah lama mencari cara untuk meningkatkan kemampuan fisik atau kognitif mereka untuk berperang,” demikian diperingatkan dalam laporan itu. “Kemajuan yang mungkin pada akhirnya dapat mengarah pada peningkatan kapasitas yang dimasukkan ke dalam tubuh tentara.”
Laporan tersebut menyebutkan penelitian tentang implan yang dapat ‘meningkatkan kapasitas otak’ atau membantu tentara membedakan musuh dari sekutu.
Ini juga memungkinkan komandan untuk menemukan mereka atau membaca tanda-tanda vital mereka dari kejauhan. ** Baca juga: ‘Donald Trump’ Terlihat Berjualan Es Krim Sambil Bernyanyi di Pakistan
Masih menurut dokumen tersebut, menggambar garis etis yang jelas ‘sangat penting’. Dikatakan praktik eugenik atau genetik harus dilarang, serta segala sesuatu yang ‘dapat membahayakan integrasi tentara ke dalam masyarakat atau kembali ke kehidupan sipil’.(ilj/bbs)
