oleh

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Lebak Tinggi

image_pdfimage_print

Kabar6-Angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB) di Kabupaten Lebak dianggap masih cukup tinggi. Keduanya merupakan indikator derajat kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan pemenuhan hak kesehatan reproduksi dan hak hidup anak.

“Masih tingginya AKI dan AKB di Kabupaten Lebak perlu upaya dari semua sektor, bukan hanya dari sektor kesehatan saja, tetapi tugas kita semua untuk memenuhi hak reproduksi dari perempuan dan hak hidup dari anak,” kata Kepala Dinkes Lebak Triyatno Supiono, dalam kegiatan Maklumat Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi, di Hotel Rahaya Kalanganyar, Lebak, Selasa (9/11/2021).

Pada tahun 2019 jumlah kematian ibu 35 orang lalu naik pada tahun 2020 sebanyak 43 orang. Sementara tahun ini, kasus kematian ibu 39 orang.

Sedangkan angka kematian bayi pada tahun 2019 sebanyak 443 kasus, pada tahun 2020 menjadi 339 kasus dan sampai dengan bulan September 2021 tercatat 247 kasus kematian bayi.

“Beberapa strategi yang dapat dilakukan di antaranya melalui peningkatan peran serta komunitas, pemangku kepentingan, swasta, akademisi, organisasi profesi dan multi sektor, dan penguatan pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan dalam dan memperoleh hak kesehatan reproduksi dan kesetaraan gender,” papar Triyatno.

**Baca juga: Harga Cabai Merah Keriting di Lebak Merangkak Naik, Sentuh Rp50.000

Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi berharap, gerak langkah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di kabupaten lebak menjadi lebih terarah dan terintegrasi melalui kegiatan tersebut.

“Untuk itu memerlukan strategi yang melibatkan semua sektor dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi,” jelas Ade.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email