oleh

Angka Kelahiran Rendah, Pemerintah Korea Selatan Potong Jam Kerja Karyawan Kantor

image_pdfimage_print

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum, Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan jam kerja dan tingkat stres yang cukup tinggi.

Kondisi seperti ini tentu memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan kesuburan warganya. Karena itulah, melansir CNN, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memotong jam kerja maksimal para karyawan kantor dalam seminggu.

Sebelumnya, karyawan kantor di Korea Selatan, bisa bekerja lembur hingga 68 jam per minggu atau 13,6 jam kerja setiap hari dalam lima hari kerja. Kini, jam kerja maksimal yang diizinkan hanya 52 jam saja atau 10,4 jam setiap hari.

Keputusan ini dibuat setelah pemerintah menemukan fakta menyedihkan tentang rendahnya angka kelahiran anak di negara tersebut. Tidak hanya pekerja pria, pekerja wanita juga disebut-sebut sering melakukan kerja lembur dengan berlebihan sehingga mempengaruhi tingkat kesuburan masyarakat.

Diketahui, angka kepemilikan anak per kapita di Korea Selatan, hanyalah 1,2. Diharapkan, perubahan kebijakan jam kerja ini bisa memberikan harapan bagi masa depan Korea Selatan.

“Rendahnya angka kelahiran anak bisa memicu dampak buruk bagi sektor ekonomi di masa depan. Selain itu, jam kerja berlebihan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental sehingga keputusan pemotongan jam kerja ini patut untuk diapresiasi,” kata Ellen Kossek, dari University Krannert Schooof Management. ** Baca juga: Lansia Habisi Nyawa Sang Anak Karena Berencana Membawanya ke Panti Jompo

Kebijakan lain yang diberlakukan Korea Selatan adalah mematikan listrik pada Jumat malam. Tujuannya, menurunkan kemungkinan karyawan mengambil lembur di akhir pekan dan membuat mereka lebih menikmati waktu istirahat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email