oleh

Anggota DPRD Banten Kunjungi 14 Santri Keracunan di Pasar Kemis

image_pdfimage_print

Kabar6-Pasca peristiwa keracunan yang menimpa 14 siswa Rabu, (28/8/2019) lalu, Anggota DPRD Provinsi Banten, Ade Awaludin mengunjungi SMPIT Nurul Hikmah, Kampung Bugel, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (30/8/2019).

Politisi Gerindra itu langsung melakukan pengecekan terhadap santri dan lingkungan asrama pondok pesantren SMPT Nurul Hikmah.

Dalam inspeksi mendadak ini, pria yang pernah menjabat anggota KPU Kabupaten Tangerang ini prihatin karena maraknya gudang dan pabrik pengelolaan limbah, padahal pabrik pengelolaan limbah B3 baik limbah padat maupun limbah cair, harus dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

“Untuk wilayah padat penduduk seperti Desa Pangadegan ini tidak layak dibangun tempat pengelolaan limbah B3,” katanya.

Awaludin menambahkan, dirinya mendesak kepada pemerintah provinsi melalui dinas lingkungan hidup untuk melakukan inventatarisasi kegiatan usaha pengelolaan limbah di Banten dan khsusunya di Kabupaten Tangerang, apakah sesuai dengan peraturan yang ada seperti Perda No. 10 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, atau PP Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3.

“Kita lihat apakah semua instrumen2 yang disyaratkan terpenuhi atau tidak, kalau semua itu ada, berarti pemerintah pusat yang bermasalah, kalau tidak ada berarti pengelolanya yang bermasalah, sebab masa kegiatan-kegiatan semacam itu dibiarkan diengah pemukiman padat penduduk,” terang politisi asal Sindang Jaya yang saat ini duduk di Komisi V DPRD.**Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab 14 Satri SMPIT Nurul Hikmah Keracunan.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 14 Santri SMPIT Nurul Hikmah Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang mengalami keracunan pada Rabu (28/8/2019), pukul 19.00 WIB. Santri pesantren tersebut diduga akibat dari bahan kimia B3.(Vee)

Print Friendly, PDF & Email