oleh

Anak yang Ibunya Dibacok Suami Sendiri di Lebak Jalani Pemeriksaan Psikologi dan Trauma Healing

image_pdfimage_print

Kabar6-A, anak S (37) wanita yang dibacok belasan kali oleh D (55) suaminya sendiri di Kampung Ciwaru, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mendapat pendampingan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady Eka Setyabudi mengatakan, dilakukan psikologi klinis terhadap balita 3 tahun tersebut.

“Anak korban saat ini tinggal bersama neneknya di Bayah Timur. Anak korban KDRT tersebut sudah menjalani pemeriksaan psikologi,” kata Andi, Jumat (3/2/2023).

Kata Andi, pendampingan oleh Unit PPA dan UPTD PPA untuk memastikan kondisi anak tersebut dalam keadaan aman dan benar-benar mendapat perawatan dari keluarganya.

Tak hanya itu, pendampingan juga meliputi bantuan makanan bagi anak dan keluarganya. Seperti kebutuhan anak di antaranya pakaian, alat mandi hingga popok.

“Dua minggu setelah ini akan dipantau bagaimana psikologis anak korban sekaligus pemeriksaan kembali psikologi klinis dan trauma healing,” jelas Andi.

Peristiwa berdarah yang dialami S terjadi pada Selasa (23/2/2023). S dibacok oleh D hingga belasan kali di bagian kepala, punggung dan tangan menyebabkan dua jarinya putus.

Akibat luka-luka tersebut, S harus menjalani perawatan insentif di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung karena kritis.
D mengaku tak punya niatan melukai istrinya sendiri. Ia menyesal perbuatannya yang nyaris merenggut nyawa S.

“Nyesal yakin menyesal, saya hilap. Enggak ada (niat), cuma kebetulan saya lagi potong kayu bakar dia nyamperin saya, iya (emosi),” kata D di Mapolres Lebak, Rabu (1/3/2023).

**Baca Juga: Kata Pria di Lebak soal Cekcok hingga Bacok Istri Belasan Kali: Blank Aja Kayak Lihat Hewan

D mengatakan sudah lima tahun berumah tangga dengan S. Cekcok mulut dengan S diakui D memang beberapa kali terjadi, namun masih dalam batas yang wajar.

“Ya kalau percekcokan sih kadang ada masalah ekonomi, namanya kita manusia. Tapi masih bisa diredam,” tutur D.

Membabi buta belasan kali membacok S, D mengaku hal itu dilakukan lantaran dirinya sudah gelap mata.

“(Dibacok) di teras, dia lari minta tolong. Waktu itu perasaan blank aja, kayak lihat hewan,” ungkap D.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email