oleh

Aliansi Warga Cilenggang Sebut BSD Ikut Andil Dalam Pembebasan Tanah PSN

image_pdfimage_print

Kabar6-Koordinator Aliansi Warga Cilenggang Berdaulat (AWCB) Kota Tangerang Selatan, Masfur Sidik menyebut, PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk, melalui anak perusahaannya PT Trans Bumi Serbaraja (TBS) melakukan ‘bujuk rayu’, untuk membebaskan lahan warga, bagi pembangunan tol seksi satu Serpong – Legok.

Tol tersebut perlu diketahui adalah rangkaian dari pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Serpong – Balaraja, dimana akan dibagi menjadi 3 seksi. Untuk diwilayah Cilenggang sendiri masuk kedalam seksi satu Serpong – Legok.

“Tanahnya nenek saya nih dijual ke Sinarmas, tapi orang yang datang ke nenek saya itu pakai baju yang tidak ada logo Sinarmasnya. Ada tukang ukurnya itu, saya disamperin sama tukang ukur yang ngaku dari Sinarmas itu, terus saya ditawarin kenapa ga jual sekalian,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis Selasa (13/4/2021)

Masfur mengungkapkan, dalam pembebasan lahan untuk PSN tersebut, warga hanya menerima Rp2,4juta hingga Rp10juta per meter. Itu pun, tambahnya, sudah termasuk bangunan yang berdiri diatas tanah yang akan dibebaskan.

“Disini ada yang terima 2,4juta, ada yang 2,8juta, ada juga yang 4,5juta. Paling tinggi itu 10juta, itu juga udah semua-semua, termasuk bangunan. Itu pembayaran terakhir,” terangnya.

“Kenapa saat ini kita melakukan aksi, karena kesepakatan ini, tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh Pejabat PUPR. Tahun 2018, mereka (Pejabat PUPR, red) bilangnya akan dibayarkan 60 persen diatas harga zona tanah,” tambhanya.

Hal itu berbeda dengan harga yang disepakati tahun 2018, seperti yang diungkap Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Taufik MA.

Taufik menyatakan, kesepakatan dengan warga di wilayah Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, dalam pembebasan lahan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) sebesar Rp6juta hingga Rp18juta per meter persegi.

**Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Mafia Tanah 2 Hektare di Alam Sutera

“Penawaran terakhir itu sudah dilakukan ke masyarakat, kisaran besarannya relatif. Itu sudah signifikan kenaikannya. Penawaran yang terakhir, dipinggir jalan itu per meter Rp18juta, yang paling dalem itu hampir Rp6jutaan lah, itu termasuk penilaian rumah dan lain-lain. Itu terakhir tahun 2018. Intinya masyarakat harus sudah bersyukur,” ujarnya kepada wartawan saat dimintai tanggapan soal PSN Tol Serpong – Balaraja.

Sementara itu, tim Kabar6.com telah mencoba menghubungi pihak PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk, untuk membuat berita perimbangan. Namun hingga berita ini terbit PT BSD belum memberikan keterangan lebih lanjut, dan akan diinformasikan selanjutnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email