oleh

Algarad, ‘Pemuja Setan’ yang Kubur Korbannya di Belakang Rumah

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang pemuja setan bernama John Alexander Lawson, secara resmi mengubah namanya menjadi Pazuzu Illah Algarad. Pria yang wajahnya penuh tato ini membunuh tiga pria dan mengaku telah menggunakan mereka sebagai ‘korban manusia’.

Algarad yang ditangkap setelah dia mengubur korbannya di belakang rumah, melansir dailystar, menghabiskan hari-harinya dengan mengorbankan hewan, meminum darah, dan melakukan pesta pora di rumah. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Algarad, sejak kapan obsesinya dengan kejahatan dimulai.

Tetapi orang-orang yang mengenalnya sebagai seorang anak menggambarkannya sebagai ‘sedikit aneh, sedikit emosional’. Hal ini terungkap melalui kisah hidupnya yang diangkat dalam serial dokumenter berjudul ‘The Devil You Know’.

Menurut produser dokumenter, Patricia Gillespie, dia juga didiagnosis dengan beberapa penyakit mental sebagai seorang anak, termasuk skizofrenia dan agorafobia. Ibunda Algarad yang bernama Cynthia, awalnya memberikan bantuan psikiatris untuk sang anak. Namun ketika dia kehabisan uang dan tidak lagi mampu membayar perawatan untuknya, kesehatan mentalnya memburuk dengan cepat.

“Dia sama sekali bukan malaikat, tapi dia bukan orang jahat atau bogeyman atau istilah apa pun yang orang panggil dia,” kata Cynthia, saat wawancara untuk ‘The Devil You Know’.

Nama putranya berubah menjadi Algarad pada 2002, untuk memberi penghormatan kepada iblis Asyur yang dirujuk dalam film ‘The Exorcist’. Dia akan berbicara tentang pengorbanan hewan, dan bagaimana dia akan turun ke sungai, memakan hati kelinci untuk memberinya ‘kekuatan terbaik’ yang pernah dimiliki.

Menurut seorang psikiater, Algarad mandi tidak lebih dari setahun sekali dan tidak menggosok gigi selama bertahun-tahun, mengklaim jika kebersihan pribadi menghilangkan kekuatannya.

Sifat ‘gelapnya’ ini menarik ‘orang buangan’ lainnya seperti dirinya. Dia pun mengambil alih rumah Cynthia dengan wanita yang disebut sebagai tunangannya. Mereka akan melakukan pesta pora dan melukai diri sendiri bersama-sama sambil mengonsumsi alkohol dan obat-obatan.

Rumah itu dalam kondisi yang mengerikan. Sampah berserakan di mana-mana, bangkai hewan tergeletak di sekitar, dan darah berceceran di dinding dengan pesan setan dan pentagram dicat di mana-mana.

Selama dalam kondisi mabuk, dia akan mengaku membunuh orang, tetapi yang lain menolak pengakuan ini sebagai produk dari pikirannya yang mabuk. ** Baca juga: Ngilu, Pria Austria Ini Digigit Ular Piton pada ‘Area Intim’ Saat Duduk di Toilet

Tetapi pada 2010, Algarad didakwa membantu kasus pembunuhan setelah secara tidak sengaja pria itu mengizinkan seorang tersangka pembunuhan untuk tinggal di rumahnya setelah tubuh Joseph Emmrick Chandler ditemukan di Yadkin County.

Empat tahun kemudian, sisa-sisa kerangka dua pria ditemukan terkubur di halaman belakang Algarad. Mereka kemudian diidentifikasi sebagai Joshua Fredrick Wetzler dan Tommy Dean Welch, yang keduanya menghilang pada 2009.

Amber Burch dan Krystal Matlock, dua tunangannya (yang dikenal) yang sering mengunjungi rumahnya, didakwa membantunya melakukan pembunuhan. Tahun berikutnya, rumah horor itu dihancurkan, dan Algarad bunuh diri di sel penjaranya dengan luka dalam di lengannya.

Namun tidak dikonfirmasi alat apa yang digunakan untuk melakukan bunuh diri.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email