oleh

Alasan Warga Ogah Pasang Bendera saat Perayaan 17 Agustus

image_pdfimage_print

Kabar6-Para pedagang bendera Merah Putih di Kota Tangerang Selatan mengakui di iahun ini penjualan sangat lesu. Bahkan jika dibanding momentum hari kemerdekaan sebelumnya penjualan menurun hingga 70 persen.

Mansyur, 30 tahun, pedagang bendera di wilayah Kecamatan Pondok Aren mengatakan, alasan masyarakat enggan membeli bendera di tahun ini Alasannya adalah karena merada Indonesia belum merdeka seutuhnya.

“Belum merdeka kata masyarakat, kadang-kadang kalau lagi iseng-iseng ada yang lewat ditawarin, ogah ah katanya belum merdeka. Tiba-tiba pada cuek-cuek gitu,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin (16/8/2021).

Mansyur mengungkapkan jika kini penjualan pada masa tahun lalu saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19. Pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 semakin anjlok.

“Tahun lalu masih mending pas PSBB, kalau PPKM malah lebih parah lagi, motor gak ada yang pasang bendera, jarang banget yang pasang,” ungkapnya.

Dirinya menujual bendera dari harga Rp 5000 untuk ukuran kecil hingga Rp250 ribu untuk bendera yang biasa digunakan sebagai hiasan di gedung, rumah, dan sebagainya.

“Pernah sehari cum dapat 20 ribu sehari, 50 pernah (tahun ini, red). 250 sampai 350 masih dapet tahun lalu, kalau sekarang buat rokok aja abis. Mudah-mudahan tahun yang akan datang lebih beres, perekonomian pulih, mudah-mudahan,” terangnya.

Sementara itu, pedagang bendera di Serpong Utara, Yanto,30 tahhn menerangkan, alasan masyarakat tidak membeli bendera adalah masih bisa menggunakan bendera bekas tahun kemarin.

Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 bergulir, masyarakat menggunakan bendera baru sebagai hiasan di gang rumah maupun di perkantoran.

“Mungkin satu masalah keuangan ada yang mulai masuk dan mulai menghemat, jadi masang juga yang bekas-bekas gitu, gak ada yang masang baru, biasanya di jalan bendera baru-baru, ini (memasang bendera, red) bekas,” ungkapnya.

Yanto menjual bendera dari harga Rp20 ribu untuk bendera kecil hingga Rp150 ribu bendera ukuran besar.

**Baca juga: Stok Dosis Vaksin Covid-19 Puskesmas di Tangsel Kosong

Yanto akui tahun ini penjualan turun hingga 60 persen, hal itu dikarenakan pelanggannya yang biasa membeli bendera setiap tahun, kali ini malah memasang bendera bekas tahun kemarin.

“Perhari ada 250 ribu kadang 350 ribu, tahun sebelumnya biasa sampai 1 juta, kalau tahun ini jauh banget, setahun sekali disini dari tahun 2006, dari tanggal 30 Juli disini,” tutupnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email