oleh

Alasan Junk Food Bikin Kecanduan

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebagian orang lebih memilih junk food karena praktis dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mengonsumsinya. Namun tahukah Anda, terlalu sering mengonsumsi junk food dapat berakibat buruk bagi kesehatan, lho.

Lantas, apa alasan seseorang selalu ingin mengonsumsi junk food? Melansir Huffpost, ada dua hal yang menyebabkan. Pertama adalah sensasi yang dirasakan saat Anda mengonsumsi makanan tersebut seperti rasa asin, manis, gurih, dan sebagainya. Bagaimana baunya, dan bagaimana rasa makanan tersebut di dalam mulut anda. Atau dengan kata lain, membuat otak Anda mengingat bagaimana rasa makanan tersebut dan betapa menyenangkannya hal tersebut.

Kedua adalah komposisi makanan tersebut, yaitu berapa jumlah protein, lemak, dan karbohidrat yang terdapat di dalamnya. Pada junk food, para pembuatnya meneliti berapa kombinasi sempurna dari garam, gula, dan lemak yang dapat menyenangkan otak, sehingga Anda ingin terus mengonsumsi makanan tersebut. Bagaimana junk food membuat Anda kecanduan?

1. Respon saliva (air liur)
Pengeluaran air liur merupakan bagian dari proses pencernaan makanan. Semakin banyak suatu makanan membuat Anda mengeluarkan air liur, maka semakin membuat makanan tersebut tersebar merata ke seluruh mulut dan mengenai hampir seluruh indera pengecap, yang merangsang otak, dan membuat makanan tersebut terasa lebih nikmat.
Beberapa makanan yang dapat menciptakan sensasi seperti ini adalah mentega, cokelat, mayonaise, dan es krim.

2. Kecepatan pelarutan atau pencairan makanan
Berbagai jenis makanan yang dapat meleleh dengan cepat di dalam mulut dapat membuat otak mengira bahwa Anda tidak makan sebanyak yang sebenarnya dikonsumsi. Dengan kata lain, makanan ini membuat otak mengira bahwa Anda belum merasa kenyang walaupun sebenarnya telah mengonsumsi banyak kalori.

3. Respon sensorik spesifik
Otak Anda menyukai keberagaman. Hal ini menyebabkan Anda tidak lagi mengalami rasa senang atau nikmat yang sama, saat Anda mengonsumsi makanan yang sama terus menerus.

Dengan kata lain, respon sensorik spesifik Anda terhadap suatu makanan akan berkurang seiring dengan berlalunya waktu, atau bahkan hanya dalam beberapa menit.

Makanan junk food telah dirancang untuk menghindari respon sensorik spesifik ini. Makanan junk food dirancang untuk membuat otak Anda tidak merasa bosan, tetapi juga tidak terlalu nikmat, hingga membuat respon menumpul.

Hal inilah yang membuat Anda dapat mengonsumsi beberapa bungkus keripik kentang tanpa merasa bosan.

4. Jumlah kalori
Makanan junk food dirancang untuk menyakinkan otak bahwa tubuh Anda telah memperoleh cukup nutrisi dengan mengonsumsinya, tetapi tidak membuat Anda merasa kenyang.

Berbagai reseptor di dalam mulut dan lambung memberitahu otak bahwa apa yang Anda makan mengandung protein, lemak, dan karbohidrat seperti makanan lainnya yang sebenarnya telah cukup bagi tubuh.

Namun, makanan junk food sebenarnya hanya memiliki cukup kalori untuk membuat otak menganggap bahwa Anda telah memperoleh cukup banyak energi, tetapi sebenarnya tidak sebanyak itu, hingga membuat Anda berpikir bahwa telah kenyang.

Hal ini membuat Anda dapat mengonsumsi banyak makanan junk food tersebut sebelum merasa kenyang karenanya. ** Baca juga: Kebiasaan yang Dilakukan Saat Gugup Berdampak Negatif pada Kesehatan

Saat mengonsumsi suatu makanan yang terasa enak, maka otak Anda pun akan menyimpan ingatan tersebut. Jadi, bila suatu saat Anda melihat makanan tersebut, mencium bau makanan tersebut, atau bahkan membaca tentang makanan tersebut, maka otak akan kembali mengingat pengalaman Anda saat mengonsumsi makanan tersebut.

Hal ini membuat mulut Anda dipenuhi dengan air liur, dan ingin kembali mengonsumsi makanan tersebut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email