oleh

Akses Jalan SMPN 19 Tangsel Terhambat Pembebasan Lahan

image_pdfimage_print

Kabar6-Kurang adanya koordinasi dan komunikasi dari Dinas Pendidikan maupun sekolah terhadap penggunaan akses jalan keluar masuk angkutan material pembangunan jembatan SMPN 19 Tangerang Selatan, membuat warga Kencana Loka BSD City, sektor 12.5 Tangerang Selatan, menghentikan pembangunan jembatan sekolah tersebut.

 

Ketua RW 05 Kencana Loka Sektor 12.5 BSD City, Adji Ekawarman Hassan menjelaskan, pihaknya bukannya ingin menghambat pendidikan di Tangsel, namun perjanjian awal yang dilakukan pemerintah Tangsel melalui Walikota, Wakil Walikota hingga Kepala Dinas Pendidikan hanya meminta untuk penggunaan akses jalan keluar masuk material dan siswa hingga November 2012.

 

“Hingga saat ini akses jalan masih terus kami izinkan, sampai akhirnya kejadian jembatan kayu pohon kelapa yang mereka buat roboh beberapa bulan lalu, dan mereka berniat membuat jembatan permanen yang tidak termaktub dalam perjanjian,” ujar Adji menjelaskan. Senin (26/1/2015)

 

Bahkan, dalam komunikasi awal yang dilakukan 2012 lalu, tidak ada pembangunan jembatan permanen menuju sekolah. “Perjanjian awal tidak ada pembangunan permanen menuju sekolah melalui perumahan Kencana Loka, dikarenakan ada akses jalan yang akan dibangun pemkot melalui jalan belakang,” ungkapnya.

 

Adji mengatakan, sebagai ketua RW pihaknya sudah mengizinkan semua proses itu, bahkan dia pun bersama warga mengizinkan sekolah untuk melintasi jalan masuk dari pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.00 WIB dan jam pulang sekolah. ** Baca juga: Bye Bye Musik Mahal…

 

“Ketika kita sudah mengizinkan itu semua, namun ada pembangunan baru lagi yang dilakukan Dinas Pendidikan untuk sekolah tersebut, namun selama ada proses pembangunan yang dilakukan dua tahun ini, tidak ada satu pun komunikasi dan koordinasi yang dilakukan pihak Dinas Pendidikan atau sekolah kepada warga Kencana Loka,” jelasnya.

 

Warga Kencana Loka menyayangkan tidak adanya komunikasi kembali yang dilakukan oleh pihak pendidikan dan sekolah kepada warga sejak 2012 lalu.

 

“Di perjanjian awal tidak ada pembangunan jembatan permanen menuju sekolah yang melintasi Perumahan Kencana Loka, namun tiba-tiba pihak kontraktor membangun jembatan permanen, dan ini kita hentikan,” ungkapnya.

 

Dia mengatakan, warga Kencana Loka sudah mengizinkan jalan (kompleks) dilintasi dan mengganggu kenyamanan warga, namun tidak ada iktikad baik yang dilakukan Dinas Pendidikan, bahkan jalan komplek pun rusak karena sering dilewati alat berat material, belum lagi kemacetan yang terjadi di sekitar kompleks pada jam sekolah.

 

Adji juga mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan awal, dia beserta warga akan memberikan akses masuk bagi siswa, sampai pembangunan jalan dari belakang sekolah selesai dilakukan, tetapi kendalanya sampai saat ini akses jalan tersebut terkendala pembebasan lahan.(asri)

Print Friendly, PDF & Email