oleh

Akibat Demo Angkot, Ratusan Penumpang Terlantar

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan penumpang angkutan kota (angkot) dari Kota Tangerang yang hendak menuju wilayah Utara Kabupaten Tangerang, hingga Senin (29/10/2012) terlantar.

Kondisi ini akibat aksi demo disertai sweeping yang digelar para supir angkot F-01 rute Kampung Melayu-Pasar Anyer di Jalan Marsekal SUryadharma, Neglasari, Kota Tangerang, Senin (29/10/2012) siang hingga petang.

“Saya terpaksa jalan hampir 1 kilo meter gara-gara gak ada angkot yang menuju ke Kampung Melayu. Mana cuacanya panas lagi,” keluh Indriani, salah seorang pelajar kelas 2 SMUN Kota Tangerang yang hendak pulang menuju rumahnya di Kampung Melayu.

Menurut Indri, dia tak bisa menolak manakala segerombolan supir angkot mengehntikan angkot yang ditumpanginya dan memaksa seluruh penumpang didalamnya turun.

“Katanya sih lagi ada demo. Jadi semua penumpang dipaksa turun. Demonya kok nyusahin orang,” gerutu Indri lagi.

Kekecewaan serupa juga diungkapkan Maryani (30). Wanita paruh baya yang tinggal tak jauh dari Polsek Teluk Naga ini bahkan mengaku sempat ketakutan, karena gerombolan orang yang melakukan sweeping nyaris adu fisik dengan supir angkot yang ditumpanginya.

“Saat saya didalam angkot, tiba-tiba ada segerombolan orang yang menyetop. Mereka langsung membentak dan memaksa semua penumpang turun. Supir angkot yang kami tumpangi bahkan sempat melaan dan nayris baku hantam dengan orang yang melakukan sweeping,” katanya.

Maryani berharap, kejadian serupa tidak kembali terulang. “Tolong dong,
Dishub kerja yang bener. Tapi, supir juga jangan arogan seperti preman. Karna, kalau penumpang gak mau naik angkot, kan supir juga yang repot,” ujar Maryani lagi.

Ya, aksi unjuk rasa digelar ratusan supir angkot di ruas Jalan Marsekal Surya Dharma, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, berlangsung ricuh, Senin (29/10/2012).

Mereka memprotes soal membludak jumlah angkutan F-01 rute Pasar Anyar-Kampung Melayu serta tumpang tindihnya trayek engan munculnya angkot APV rute Tanjung Kait-Terminal Poris Plawad, hingga berdampak pada merosotnya pendapatan supir.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Dengan tumpang tindihnya trayek tersebut, penghasilan kami merosot drastis.  Kami minta Dishub tegas. Jangan uma mengambil keuntungan, kemuian uci tangan dibalik aturan,” ujar Amrin, salah seorang supir angkot pendemo.(Rani)

Print Friendly, PDF & Email