oleh

Airin Geram, Kepala Sekolah Pelaku Pungli Terancam Mutasi

image_pdfimage_print

Kabar6-Informasi maraknya praktek pungutan liar atau pungli dalam proses penerimaan murid baru di sekolah-sekolah negeri membuat Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeryitkan dahi.

Ia geram atas ulah para oknum kepala sekolah, lantaran telah melanggar kebijakan yang telah dibuatnya untuk memajukan dunia pendidikan.

“Saya akan panggil dan kumpulkan nanti semua kepala sekolahnya. Pindahin sajalah mas kalau (kepala sekolah negeri) pada enggak bisa diatur,” ungkap Airin ditemui kabar6.com di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kelurahan Cilenggang, Serpong, Sabtu (12/7/2014).

Menurutnya, para pimpinan di sekolah-sekolah negeri telah mencari celah dari Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 61 Tahun 2011 tentang Pelarangan Memungut Uang Penyelenggaraan Pendidikan.

Hal yang paling membuatnya kesal, terang Airin, ulah para kepala sekolah tersebut tentunya terkesan tidak mendukung program kerja yang dirancangnya.

Sesuai dengan rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 bidang pendidikan, dirinya akan terus menambah ruang kelas.

Terhitung hingga 2014 ini, jelasnya, jumlah ruang kelas di sekolah yang dikelola Pemerintah Kota Tangsel ada 3.368 ruang kelas untuk tingkat SD Negeri, 395 ruang kelas untuk SMP Negeri serta 351 ruang kelas SMA dan SMK.

“Misalkan, sekarang kalau Rp 7,5 juta dikalikan 100 orang hanya Rp 750 juta. Mana cukup uang segitu untuk menambah ruang kelas. Biaya untuk nambah ruang kelas itu sudah mahal dan semuanya kita tanggung melalui APBD,” tegasnya.

Airin berjanji tidak akan mentolelir para kepala sekolah yang telah melanggar kebijakan yang telah dibuatnya. Sebab, dirinya telah merancang setiap kelas hanya akan diperbolehkan menampung peserta didik sebanyak 33-35 orang. Apalagi dana intensif yang diberikan untuk para kepala sekolah guru setiap bulannya telah ditambah.

“Saya akan suruh kembalikan uangnya dan tidak ada kursi tambahan di sekolah negeri,” ketus Airin. Ia kemudian menyuruh Deden Umaidi, ajudannya agar menghubungi kepala sekolah yang terindikasi melakukan praktek pungli. **Baca juga: Begini Kata Kepsek di Tangsel Soal Pungli.

“Tolong coba telepon saya mau ngomong,” ujarnya disahut dengan jawaban dari ajudannya bahwa sambungan selular kepala sekolah yang dimaksud dalam keadaan tidak aktif.(yud)

Print Friendly, PDF & Email