1

Ahli Sebut Penampakan Alien Tidak Seperti di Film

Kabar6-Selama ini gambaran banyak orang tentang bentuk alien adalah manusia hijau kecil atau predator yang menjulang tinggi, sering kali menggambarkan bentuk makhluk ekstraterestrial atau makhluk luar angkasa dalam film.

Namun, para ahli mengatakan bahwa alien yang mungkin ada di luar sana tidak mungkin menyerupai karakter-karakter tersebut. Sebaliknya, melansir livescience, lingkungan unik di Bulan atau exoplanet yang menjadi rumah bagi alien tersebut bisa membuat fisiologi mereka sangat berbeda dari makhluk apa pun yang ada di Bumi.

Adam Frank, seorang profesor astrofisika di University of Rochester, New York, Amerika Serikat (AS), mengatakan beberapa alien mungkin berevolusi untuk terbang melintasi langit planet mereka karena atmosfer planet yang padat. Atau, dalam kasus planet dengan gravitasi tinggi, Frank menyatakan bahwa alien mungkin berkembang menjadi lebih kuat, ‘lebih seperti gajah’.

Menurut Valentina Erastova, seorang rekan kanselir bidang kimia di University of Edinburgh, kehidupan mungkin akan berevolusi untuk hidup di bawah permukaan tanah. Jika sebuah planet memiliki tingkat radiasi tinggi yang tidak diserap oleh ozon, maka akan menghasilkan kehidupan bawah tanah yang menggunakan tanah sebagai perlindungan.

Dalam hal ini, Erastova menjelaskan bahwa kehidupan multiseluler sederhana mungkin menyerupai jamur. Meskipun kita biasanya melihat tubuh jamur di atas tanah, sebagian besar kehidupannya sebenarnya terjadi di bawah tanah dalam jaringan akar yang luas yang disebut mikoriza.

“Bahkan di Bumi, ada lebih banyak variasi bentuk kehidupan di dalam (Bumi) daripada yang ada di atas permukaannya,” kata Erastova.

Dalam kasus radiasi ultraviolet yang ekstrem, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ‘Monthly Notices of the Royal Astronomical Society’ pada 2019 menunjukkan bahwa alien mungkin benar-benar memancarkan warna merah, biru, atau hijau sebagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri.

Menurut penelitian tersebut, seperti beberapa jenis karang, organisme ini mungkin memiliki protein atau pigmen yang dapat menyerap sebagian energi dari sinar UV, yang kemudian akan membuat mereka bersinar dalam panjang gelombang yang lebih aman pada spektrum yang terlihat.

Frank juga menjelaskan, adaptasi potensial lainnya adalah, alien dengan metabolisme yang sangat lambat merupakan hasil dari suhu dingin di planet asal mereka. Titan, bulan terbesar Saturnus, adalah contoh yang tepat untuk dunia yang sangat dingin yang diduga oleh para ilmuwan sebagai rumah bagi kehidupan ekstrem yang hidup di lautan metana.

Sarah Rugheimer,seorang profesor astronomi dan astrofisika di York University di Toronto, Kanada, menerangkan bahwa jika kehidupan alien telah berevolusi menjadi kehidupan multiseluler, masih ‘sangat tidak mungkin’ ia akan terlihat persis seperti manusia.(ilj/bbs)