oleh

Adakah Hubungan Marah dengan Perut Kembung?

image_pdfimage_print

Kabar6-Mengalami perut kembung seringkali membuat seseorang cenderung mudah marah. Sejumlah peneliti menemukan alasan di balik rasa marah yang muncul akibat perut kembung. Disebutkan, kondisi itu disebabkan oleh masalah pada usus dan otak.

Seorang ahli gizi bernama Tom Jenan, melansir Male, menjelaskan bahwa sistem pencernaan dan emosi seseorang saling terhubung. Hal itu disebabkan oleh adanya hubungan antara fungsi usus dan pusat emosi pada otak yang kerap disebut sumber otak khusus. Di samping itu, perut kembung juga disebabkan oleh intoleransi makanan seperti kol, brokoli, atau minuman bersoda.

Menurut para ahli, saluran pencernaan sangat sensitif terhadap perubahan emosi. Kemarahan, kesedihan, kegembiraan, dan perasaan lainnya dapat memicu gejala pada pencernaan.

Hal ini karena otak memiliki efek langsung pada perut. Hubungannya terkait erat dan berjalan dua arah. Perut yang bermasalah akan mengirim sinyal ke otak, dan otak akan mengembalikannya ke perut.

Karena itulah, masalah pencernaan yang terjadi di perut bisa menjadi penyebab timbulnya kecemasan, stres, atau depresi, dan berlaku juga sebaliknya.

Disebutkan, beberapa gejala pencernaan yang dirasakan oleh seseorang saat sedang stres atau mengalami kondisi kejiwaan lain seperti tegang, kesal, depresi dapat mudah dikenali dengan ciri tidak nafsu makan, kram perut, nyeri di bagian lambung, maag, dan sebagainya.

Kembung yang berkelanjutan bisa menyebabkan sakit seperti sindrom iritasi usus besar dan penyakit crohn atau gangguan pencernaan.

Jika berlangsung dalam jangka waktu cukup lama, akan memicu penyakit serius, sehingga penting bagi Anda untuk segera pergi ke dokter dan memeriksakan kondisi perut.

Ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk mengurangi kembung. Pertama, duduk saat makan dan tidak makan dengan mulut penuh. Anda harus membatasi jumlah udara yang ditelan. ** Baca juga: Pria Ternyata Lebih Rapuh Saat Hubungan Cinta Kandas

Cara lain, Anda bisa makan dengan tempo lebih lambat dari biasanya dan mengurangi porsi makan. Pilihlah makanan yang mengandung serat, minum banyak cairan, dan mencoba melakukan olahraga secara teratur.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email