oleh

Ada Penjelasan Ilmiah Kenapa Orang Punya Muka ‘Jutek’

image_pdfimage_print

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang sering dijuluki si muka jutek atau resting bitch face karena jarang tersenyum sehingga terkesan judes. Ya, memiliki muka jutek memang jauh dari kesan ramah sehingga tidak jarang dianggap galak, sinis, dan cuek.

Lantas, kenapa seseorang bisa memiliki muka yang jutek? Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ‘Throwing Shade: The Science of Resting Bitch Face’, melansir hellosehat, fenomena tentang muka jutek adalah hal yang nyata. Penelitian tersebut dilakukan oleh Abbe Macbeth dan Jason Rogers dari Noldus Information Tecnology, yaitu sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak untuk menganalisis wajah para selebriti Hollywood, Amerika Serikat.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berteknologi tinggi yang bisa membaca ekspresi manusia yaitu FaceReader. Alat tersebut bekerja dengan cara memetakan dan menganalisis lebih dari 500 titik di wajah sebagai acuan dari delapan emosi dasar manusia yaitu sedih, bahagia, marah, takut, kaget, jijik, netral, dan menghina.

Hasilnya, para ahli menemukan fakta bahwa rata-rata ekspresi wajah manusia terdiri dari 97 persen ekspresi wajah netral (alami) dan tiga persen sisanya menunjukkan emosi kecil seperti kesedihan, kebahagian, dan kemarahan.

Nah, orang yang memiliki raut wajah jutek ternyata tingkat emosinya naik hingga dua kali lipat menjadi enam persen. Dari hasil pemindaian foto, sebagian besar emosi yang diekspresikan orang yang memiliki wajah jutek adalah ekspresi menghina atau meremehkan.

Hal ini bisa dilihat dari isyarat kecil seperti menyipitkan mata atau menarik salah satu sudut bibit yang dianggap sebagai bentuk dari ekspresi menghina. Ekspresi menghina sendiri diartikan sebagai perasaan bahwa ada sesuatu yang patut dicemooh.

Karena itulah, fisiologi atau bentuk wajahlah yang akhirnya memainkan peran besar dalam membentuk kesan jutek. Jadi tak heran kalau banyak orang yang dicap jutek memiliki ciri khas mata sipit atau sayu, sudut bibir yang melengkung ke bawah, atau alis yang posisinya agak turun ke arah dalam (hidung).

Namun hingga kini, para ahli tidak mengetahui jawaban yang pasti mengapa seseorang bisa memiliki muka jutek. Diduga, faktor genetik dan lingkungan sekitar ikut berpengaruh terhadap pembentukan ekspresi wajah tersebut.

Muka jutek memang selalu diidentikan dengan kaum wanita karena banyak yang meyakini bahwa jumlah kaum hawa yang berwajah jutek lebih banyak dibanding pria. Selain itu, kebanyakan artikel anekdot dan jurnal ilmiah juga sering mengisyaratkan bahwa hanya wanitalah yang punya wajah jutek. Padahal faktanya tidak selalu begitu.

Para peneliti percaya bahwa asumsi yang mengatakan wajah jutek hanya dimiliki wanita pada dasarnya dibangun dari norma-norma sosial yang menuntut wanita untuk selalu tersenyum, bahagia, dan ramah terhadap orang lain, bukan pada fisiologi atau bentuk wajah seseorang.

Jadi ketika wanita tidak tersenyum atau tidak menunjukkan ekspresi wajah yang menyenangkan, akan lebih cepat dicap jutek atau judes. Sedangkan pria tidak terlalu banyak dituntut untuk menebar senyum. Maka ketika seorang pria menunjukkan ekspresi wajah datar atau agak menghina, tidak ada yang mempermasalahkannya.

Kesimpulannya, seseorang bukan ‘punya’ muka jutek, melainkan masyarakatlah yang memberinya cap demikian akibat ciri khas tertentu pada fisiologi wajahnya. Jadi sebenarnya orang yang dicap punya muka jutek belum tentu sedang merengut atau bermuka masam.

Mungkin ia tidak sedang menunjukkan ekspresi wajah kesal atau jutek, hanya saja orang lain mengartikan bentuk wajahnya seolah sedang menunjukkan emosi negatif. ** Baca juga: Detoks Media Sosial Itu Memang Dibutuhkan

Bagaimana dengan ekspresi wajah Anda? Sering tampak jutek atau justru sangat ramah? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email