oleh

Acil Menangis Usai Bunuh Istrinya di Pamulang

image_pdfimage_print

Kabar6-Penyesalan kiranya menyelimuti benak Nur Tamzi Bayu Kusuma alias Acil (21), usai membunuh Chitra Khairiyah binti Ikhlas (20), istrinya sendiri.

Fakta itu setidaknya terungkap dalam adegan reka ulang kasus tersebut yang digelar petugas Polsek Pamulang, di Jalan Kemiri Raya RT 03/011, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Rabu (22/7/2015) kemarin.

Pada adegan ke-18, tersangka Acil memperagakan mencekik Chitra di kamar mandi. Kencangnya cekikan jemari pelaku itu membuat korban tewas.

“Pas Chitra udah tergeletak saya keluar kamar mandi. Kemudian duduk di kasur,” ujar Acil usai rekonstruksi.

Dia mengaku sempat mendengar suara seperti ngorok dari dalam kamar mandi. Saat itu, Acil langsung bergegas kembali masuk ke kamar mandi. Acil terenyuh iba karena melihat istrinya sedang syarakatul maut.

Ia mencoba memeriksa dengan cara mengelus dada Chitra, dan sadar nyawa istrinya sudah melayang di tangannya. **Baca juga: Wanita Bugil di Pamulang Tewas Akibat Leher Patah.

“Pas dengar suara mengorok akhirnya yakin kalau udah enggak ada. Saya sempat nangis dan pelukin Chitra. Nyesal udah membunuhnya,” terang Acil bernada lirih.

Perasaan paniknya semakin membuncah ketika melihat darah segar terus mengalir deras. Acil melihat aliran darah yang keluar dari bagian rongga mulut, hidung dan kuping tubuh istrinya sulit dibendung.

Acil mengaku tidak menyangka tindak kekerasan fisik yang dilakukannya secara spontan sampai berujung petaka. “Langsung saya bersihin darah yang ada di dalam kamar mandi. Nyiram airnya diguyur pakai gayung,” cerita Acil.

Menyadari jasad istrinya sudah terbujur kaku tak bernyawa akibat dicekik olehnya. Adegan selanjutnya Acil keluar kamar mandi dan mengambil satu unit jam tangan serta ponsel milik korban.

Lantas ia cepat bergegas mengeluarkan sepeda motor milik Chitra untuk dibawa kabur melarikan diri.

Sebelum pergi jauh meninggalkan jasad bugil Chitra yang tergeletak di dalam kamar mandi. Acil sempat mengunci kamar. Sedangkan anak kunci pintu dilemparnya melalui celah lubang angin pada kusen kamar kontrakan tersebut.

“Saya langung dorong motor punya Chitra sampai pintu gerbang depan. Lalu saya pergi pulang ke rumah,” ujarnya sambil tertunduk menghindari jepretan kamera sejumlah awak media.(yud)

Print Friendly, PDF & Email