oleh

8,5 Persen Balita di Kabupaten Tangerang Mengalami Stunting

image_pdfimage_print

Kabar6 – Sebanyak 8,5 persen balita di wilayah Kabupaten Tangerang mengalami stunting. Data tersebut berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (e-PPGBM) hingga akhir tahun 2020.

Demikian hal itu dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Sri Indriani.

“Kalau tahun 2021 masih proses pengumpulan data belum rampung. Jadi, saat ini mengacu dari e-PPGBM akhir tahun 2020 yaitu 8,5 persen,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Sri Indriani, Sabtu (6/3/2021).

Berdasarkan data e-PPGBM, Sri Indriani menuturkan, angka balita stunting sebanyak 8,5 persen sebenarnya telah mengalami penurunan.

Pasalnya, pada 2018 didapatkan jumlah balita stunting sebanyak 27,3 persen dan pada 2019 angkanya menurun hingga 13,4 persen.

“Dilihat dari tahun 2018 sampai sekarang angka stunting menurun. Yang digunakan Kabupaten Tangerang berdasarkan e-PPGBM dengan berbagai metode,” ungkapnya.

Karena itu, Sri Indriani menyebut, angka stunting harus terus ditekan agar selalu mengalami penurunan kasus di Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Camat Balaraja Pantau Karya Bakti Dalam Rangka HUT Detasemen Arhanud 003/ARK ke 32.

“Tapi yang masih kondisi pandemi Covid-19 jadi tantangan. Sebab faktor non kesehatan khususnya itu berpengaruh 70 persen menambah angka stunting,” terangnya.

Faktor non kesehatan, Sri Indriani mencontohkan, ketersediaan air bersih, pola asuh anak, pengetahuan ibu hamil, hingga masalah ekonomi keluarga.

“Faktor diluar kesehatan tersebut sangat berpengaruh dalam upaya penurunan angka stunting. Makanya adanya Tim Cegah Stunting atau Tegas akan memaksimalkan program penurunan stunting,” Pungkasnya. (Vee)

Print Friendly, PDF & Email