oleh

76 Paket Proyek Fisik DTKBP Tangsel Belum Dilelang

image_pdfimage_print

Kabar6-Puluhan paket proyek pekerjaan fisik pembangunan gedung yang ditangani Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hingga kini masih terkatung-katung.

Kondisi itu ditenggarai karena lelang tender lewat sistem (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kembali terpaksa mundur dari perkiraan jadwal.

Kepala Bidang Pembangunan, Mukkodas Syuhada, mengungkapkan, dari 100 paket pembangunan sekolah dan gedung sekolah, baru 24 paket yang sudah selesai tahapan lelangnya. Padahal, sampai akhir 2014 ini ditargetkan ada lebih dari 30 bangunan sekolah yang akan dibangun.

“Selain itu juga pengadaan ruang kelas, serta 20 pengadaan kantor kelurahan serta aula. Tahap pertama sudah kami lakukan, ada 24 paket yang sudah selesai tahapan lelangnya,” ungkapnya, Kamis (5/6/2014).

Menurutnya, dari ke-24 paket tersebut, antara lain 22 paket untuk kantor kelurahan dan aula, dengan masing-masing estimasi nilai paket Rp 3,6 miliar.

Kemudian dua paket lainnya pembangunan sekolah SDN Pondok Betung dan SDN Cirendeu, dengan estimasi nilai proyek Rp 6-7 miliar.

“Tahap lelang selesai, tinggal nunggu masuknya dokumen dari perusahaan yang memenangkan lelang. Namun, masih ada 76 paket lainnya yang belum masuk tahap lelang,” terang Mukkodas.

Ia memprediksi, lelang lewat LPSE baru dapat akan dilaksanakan kembali pekan kedua Juni ini. Paling lama 45 hari kemudian, tahapan lelang selesai dan siap untuk melakukan pembangunan.

Mukkodas mengakui bila proses lelang tahun ini sangat telat dibandingkan tahun lalu. Sebab tahun lalu sudah melakukan tahapan konstruksi atau memulai pembangunan. Sedangkan tahun ini belum selesai tahapan lelang lewat LPSE.

“Tahun ini itu ada sekitar 100 lebih paket dengan nilai Rp 425 miliar lebih,” katanya.

Meski demikian, ia mengklaim optimis pengerjaan akan lebih baik dan selesai tepat waktu pada Desember mendatang. Sebab, proses lelangpun jauh lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya.

Seperti mendatangkan tenaga ahli bersertifikat, keuangan yang penjaminanya langsung perbankan, serta metode pelaksanaanya yang profesional. **Baca juga: LPSE di Tangsel Mundur Lagi, Silpa Terancam Membengkak.

“Saat pelaksanaannya juga, kita usahakan pakai CCTV atau kamera pengintai di setiap lokasi proyek. Sebagai bentuk pengawasan yang ketat,” klaimnya.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email