oleh

5.099 Warga Banten Terinveksi HIV, 403 Meninggal Karena AIDS

image_pdfimage_print

Kabar6-Jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banten per Juli 2019 ini, sebanyak 5.099 orang terinfeksi HIV, 2.238 AIDS dan 403 meninggal.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan tingginya jumlah penderita HIV/AIDS di Banten merupakan pekerjaan rumah bersama. “Diperlukan sinergitas dari seluruh unsur dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Provinsi Banten,” ujar Andika yang juga Ketua pelaksana Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten saat memimpin rapat koordinasi KPA Banten di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (12/11/2019).

Andika mengatakan sinergitas dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan umum pengendalian HIV AIDS yaitu pencapaian 3 zero yaitu zero infeksi HIV, zero kematian karena AIDS dan zero stigma dan diskriminasi di Provinsi Banten khususnya.

Menurut dia, pengendalian HIV/AIDS meliputi segi kebijakan, fasilitas layanan kesehatan, dan lembaga swadaya masyarakat yang terlibat sebagai mitra kerja KPA Provinsi Banten, juga harus berkolaborasi dan bekerjasama dalam rangka penanggulangan HIV AIDS di Provinsi.

Adapun sasaran 3 zero yaitu mencegah atau memutus penularan HIV baru, mencegah kematian akibat AIDS, serta menghilangkan atau menghapus stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Kata Andika, semua itu bermuara pada meningkatnya kualitas hidup ODHA.

“Dengan duduk bersama dan bekerja sama, diharapkan langkah dan tindakan yang nyata dalam menyelamatkan serta langkah nyata untuk menekan, mengendalikan HIV AIDS di Provinsi Banten melalui perencanaan penganggaran dan rencana kerja di OPD terkait yang terintegrasi serta berdampak pada sasaran program,” papar Andika.

Sekretaris I KPA Provinsi Banten Tabrani mengatakan, HIV AIDS dan IMS atau infeksi menular seksual merupakan satu penyakit yang terintegrasi.

**Baca juga: Gagal Melalui Anggaran Multiyears, 10 Tahun Pembangunan Jalan Puspemprov Banten Baru Beres.

Selain itu, kasus baru HIV AIDS dan IMS terus ditemukan setiap harinya serta prevalensi HIV AIDS dan IMS tinggi dan sangat rentan pada usia remaja dalam hal ini dewasa muda, dan saat ini sudah masuk pada phase epidemi gelombang 4 yakni Ibu Rumah Tangga.

Yang tidak kalah pentingnya, lanjut dia, masih adanya multitafsir Perpres 124 tahun 2016 tentang Komisi Penanggulangan AIDS, sehingga berdampak pada Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten dan Kota vakum atau tidak aktif dan membubarkan diri. “Terkait itu, saat ini perlunya revitalisasi Kesekretariatan KPA Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak,” imbuhnya. (Den)

Print Friendly, PDF & Email