oleh

4 Metode Puasa yang Paling Banyak Diikuti

image_pdfimage_print

Kabar6-Beberapa tahun belakangan ini, puasa intermiten atau intermittent fasting menjadi tren. Pengaturan pola makan ini diklaim efektif menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan usus dan lambung, mencegah penuaan dini, hingga memperpanjang usia.

Metode diet ini merupakan pengaturan pola makan yang menerapkan siklus puasa. Anda hanya diperbolehkan makan dalam jangka waktu tertentu dalam sehari, tapi tidak membatasi jenis makanannya.

Seorang pakar gizi dan praktisi diet bernama dr. Jaime Rose Chambers, melansir Healthline, mengatakan bahwa puasa intermiten seperti bukan diet. Ketika berada di waktu makan, Anda dapat menikmati makanan bergizi seperti biasa, tidak ada kelompok makanan tertentu yang harus dihindari, kecuali dengan alasan kesehatan. “Sebagai pencinta makanan dan seluruh karier saya seputar hal ini, saya sangat senang dengan pola ini,” jelasnya.

Pada dasarnya, pola diet puasa intermiten ini mirip dengan puasa wajib dan sunnah. Meski disebut aman, jenis diet ini tidak dianjurkan untuk orang dengan penyakit tertentu. Ada beberapa jenis atau metode yang tersedia, orang bisa memilih sesuai dengan tujuannya. Berikut uraiannya:

1. Metode 16:8 setiap hari
Anda hanya memiliki waktu makan 8-10 jam, sedangkan 14-16 sisanya berpuasa. Selama waktu makan, Anda bisa memiliki dua kali makan besar. Metode yang dipopulerkan pakar fitness Martin Berkhan ini durasinya sama dengan ketika menjalani ibadah puasa Ramadan, hanya saja kebanyakan orang memilih waktu yang berbeda.

Singkatnya, Anda tidak mengonsumi makanan atau minuman apa pun setelah makan malam, juga melewatkan sarapan. Misalnya, jika Anda makan malam pukul 20.00 maka makan berikutnya adalah pukul 12.00 keesokan harinya.

Anda tidak dilarang makan apa pun, tapi penting untuk makan makanan sehat. Konon metode ini tidak berfungsi dengan baik ketika Anda mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan tinggi kalori lainnya.

2. Metode 5:2 atau dua kali sepekan
Ketika menjalankan diet ini, Anda makan seperti biasa selama lima hari dalam sepekan, dua hari sisanya membatasi makan hanya 500-600 kalori. Metode yang dikenal dengan diet puasa ini mirip dengan puasa Senin-Kamis.

Di hari puasa, Anda hanya punya dua waktu makan dengan masing-masing 250 kalori untuk wanita dan 300 kalori untuk pria. Diet ini dipopulerkan jurnalis yang juga dokter di Inggris, Michael Mosley.

3. Eat-Stop-Eat, puasa 24 jam satu atau dua kali sepekan
Dipopulerkan pakar fitness Brand Pilon, diet ini mengharuskan Anda berpuasa selama 24 jam sebanyak sekali atau dua kali sepekan. Misalnya, jika Anda makan malam terakhir di pukul 19.00, maka Anda makan lagi pada pukul 19.00 hari berikutnya.

Anda juga bisa memilih tidak makan dari makan siang ke makan siang hari berikutnya, atau sarapan ke sarapan berikutnya. Hasilnya akan sama. Beda dengan puasa, ketika menjalani diet ini Anda diperbolehkan mengonsumsi minuman non-kalori atau tanpa gula.

4. Puasa selang seling
Anda akan berpuasa selang seling, mirip puasa Daud. Artinya, jika hari ini berpuasa makan besok tidak. Ada beberapa versi diet ini, ada yang tidak makan sama sekali di hari puasa, ada juga yang hanya mengonsumsi makanan sekitar 500 kalori. ** Baca juga: Bagaimana Agar Diet Tidak Gagal Terus?

Metode mana yang akan Anda pilih? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email