oleh

4 Faktor yang Dapat Pengaruhi Kesehatan Paru-paru

image_pdfimage_print

Kabar6-Paru-paru menyediakan oksigen dan menjaga fungsi organ lainnya dengan membuang karbon dioksida dari tubuh. Karena itulah, paru-paru memiliki peran penting dalam sistem pertahanan tubuh.

Ada sejumlah kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan paru-paru, sehingga memicu masalah pernapasan. Beberapa kondisi itu antara lain masalah genetika, penyakit tertentu, dan faktor lingkungan.

Ketika kesehatan paru-paru terganggu, sudah pasti dapat memengaruhi kualitas kehidupan. Melansir Halodoc, ini empat faktor yang dapat memengaruhi kesehatan paru-paru:

1. Asap tembakau
Asap rokok adalah penyebab pertama kanker paru-paru, dengan perokok mencapai 80 persen dari semua diagnosis kanker paru. Kondisi paru-paru lain yang disebabkan oleh asap rokok adalah COPD, emfisema, bronkitis kronis, pneumonia, dan tuberkulosis.

Asap dari rokok menyebabkan paru-paru menjadi teriritasi, menghasilkan lendir yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan batuk berlebihan dan kesulitan bernapas. Asap tembakau juga tidak hanya berhenti pada perokok, tetapi orang di sekitarnya. Perokok pasif pun memiliki peluang 20-30 persen lebih tinggi untuk akhirnya terkena kanker paru.

2. Karsinogen rumah tangga
Tahukah Anda, karsinogen rumah tangga ternyata juga dapat memengaruhi kesehatan paru-paru? Karsinogen ini terdiri dari zat-zat dengan berbagai bentuk berbeda, contohnya saja asbes. Menghirup serat asbes dapat sangat berbahaya untuk kesehatan pernapasan.

3. Polusi udara
Ada banyak jenis polusi udara, baik alami maupun buatan manusia yang tanpa disadari dihirup. Polusi udara alami termasuk asap dari kebakaran hutan atau abu dari gunung berapi.

Sedangkan polusi buatan dikategorikan sebagai emisi yang berasal dari mobil, pesawat, pabrik, dan lain-lain. Produk lain seperti kaleng aerosol, pestisida, dan peralatan gas juga dapat berkontribusi pada polusi udara.

4. Stres
Stres dan tekanan emosi yang kuat dapat muncul dengan gejala pernapasan, seperti sesak napas dan napas cepat. Ini terjadi ketika saat jalan napas antara hidung dan paru-paru menyempit. Bagi orang yang tidak memiliki penyakit pernapasan, hal ini umumnya tidak menjadi masalah karena tubuh dapat beradaptasi.

Tekanan psikologis juga dapat memperburuk masalah pernapasan bagi orang yang sudah memiliki penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik.

Beberapa penelitian menunjukkan, stres akut seperti kematian orang yang dicintai sebenarnya dapat memicu serangan asma. ** Baca juga: Sering Terlupakan, Ada 6 Hal yang Bikin Berat Badan Sulit Turun

Pernapasan cepat atau hiperventilasi yang disebabkan oleh stres juga dapat menyebabkan serangan panik pada seseorang yang rentan terhadap serangan panik.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email