Kabar6-PT Hero Supermarket Tbk terpaksa menutup kegiatan bisnis pada 26 toko yang mayoritas tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.
Kebijakan efisiensi perseroan itu berdampak terhadap 532 karyawan terkena pemutusan hubungan kerja yang berbuntut ribuan pekerja menggelar aksi unjuk rasa.
Coorporatr Affairs GM PT Hero Supermarket, Tony Mampuk mengatakan, sebanyak 489 orang karyawan atau 92 persen telah sepakat dan mengerti untuk mengakhiri hubungan kerja. Sisanya 43 orang masih belum puas sehingga menolak PHK.
“Dalam perjalanannya dari 2018 ada toko yang kita tutup. Karena toko tutup, maka artinya enggak ada tempat lagi buat mereka bekerja,” katanya di kawasan Bintaro Jaya, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Jum’at (11/1/2019).
Tony mengaku, semua karyawan yang terkena PHK telah mendapatkan pesangon sesuai haknya masing-masing. Sedangkan karyawan yang belum puas akibat terkena PHK kini sedang melayangkan gugatan ke pengadilan.
Ia membantah tudingan demonstran yang menyebutkan perusahaan telah menghalangi karyawan untuk berserikat (stop union basting). Alasannya karena PT Hero Supermarket Tbk telah memiliki organisasi serikat pekerja sejak 18 tahun silam.
“Kalau kita mau melakukan stop union busting, mereka sudah tidak ada disini,” ujarnya. Tony bilang, bahkan dari beberapa pengurus Serikat Pekerja Hero Supermarket (SPHS) banyak menduduki posisi manajerial.**Baca juga: Ribuan Pekerja Hero Supermarket Merahkan Kawasan Bintaro.
Ia pun memastikan aksi unjuk rasa karyawan tak mempengaruhi kegiatan operasional toko. Roda bisnis perseroan tetap berjalan normal.(yud)
