oleh

23 Hektare Sawah Di Cilegon Terancam Gagal Panen

image_pdfimage_print

Kabar6-Ratusan hektare areal persawahan di sejumlah kecamatan di Kota Cilegon terancam gagal panen akibat puso.

 

Itu menyusul kekeringan yang melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Cilegon, beberapa pekan terakhir. Kondisi itu diperparah karena sebagian besar areal persawahan di Kota Cilegon merupakan sawah tadah hujan.

 

Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cilegon mencatat, saat ini setidaknya 23 hektare dari total 306 hektare sawah yang sudah ditanami mengalami kekeringan hingga menyebabkan puso.

 

Saat ini, petani padi tengah harap-harap cemas menunggu hujan turun agar lahan sawah yang sudah mereka tanami tidak kekeringan.

 

Kekeringan yang melanda merata hampir di seluruh wilayah Kota Cilegon. Dampak kekeringan terbesar terjadi di Kecamatan  Pulomerak, Cibeber, Citangkil, dan Kecamatan Cilegon.

 

Kecamatan-kecamatan tersebut merupakan zona padat penduduk dan banyak areal persawahan. Setiap tahun, kawasan tersebut selalu mengalami dampak kekeringan terparah.

 

Disperla Kota Cilegon mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk menanggulangi kekeringan yang melanda. Kepala Bidang Pertanian Disperla Kota Cilegon, Mas Andang Eka Priya mengatakan, pihaknya berupaya meminimalisir potensi gagal panen dengan memberikan bantuan pompa air kepada kelompok-kelompok petani.

 

“Bantuan tersebut kami harap dapat meminimalisir potensi gagal panen, sehingga menghindari kerugian yang dialami petani,” katanya. ** Baca juga: Pemprov Banten Terima Surat Pemberhentian Atut-Rano

 

Kekeringan juga membuat hasil panen periode musim tanam  ketiga tahun ini, menurun drastis. Terlebih, kekeringan menyerang tanaman padi yang saat ini rata-rata berusia 60 hari.

 

“Kami berharap dampak kekeringan tidak terlalu signifikan sehingga petani tidak mengalami kerugian yang cukup besar,” ujarnya.(van)

Print Friendly, PDF & Email