oleh

2.000 Warga Calon Penerima Bansos Tangsel Dicoret

image_pdfimage_print

Kabar6-Sedikitnya 2.000 warga yang diajukan pihak kecamatan dicoret dari daftar penerima bantuan sosial (bansos) yang bakal disalurkan Pemkot Tangsel. Pasalnya, mereka tidak masuk 14 indikator kemiskinan yang dijadikan acuan.

Diketahui, Pemkot Tangsel bakal menyalurkan bansos kepada warga miskin yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada di kota berpenduduk 1,4 juta jiwa ini Oktober nanti. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 14 miliar dari APBD 2014.

“Saat ini masih tahap verifikasi data calon penerima. Kita turun langsung by name by adress, hasilnya ditemukan calon penerima yang tidak masuk kategori miskin. Itu langsung kita coret,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsoanakertrans) Kota Tangsel, Purnama Wijaya ditemui di Pamulang, Selasa (9/9/2014).

Menurutnya, jumlah warga yang akan dicoret kemungkinan akan bertambah. Pasalnya, berdasarkan pendataan yang dilakukan ke lapangan karena masih banyak ditemukan warga yang mampu terdaftar dalam program bansos tersebut.

“Ada 14.934 ribu warga yang diusulkan mendapat bansos. Tapi kita verifikasi lagi agar bantuannya tepat sasaran,” kata mantan Camat Setu ini.

Purnama menambahkan, bansos ini dibagikan kepada keluarga miskin yang tidak tercover dalam Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga pihaknya berharap dengan dilakukannya verifikasi di lapangan, penyaluran bansos ini tepat sasaran.

“Jika verifikasi ini sudah lengkap, maka dana tersebut dapat disalurkan. Untuk penyalurannya, kami akan membuat laporan ke DPPKAD untuk kemudian ditransfer ke masing-masing rekening Bank BJB calon penerima,” jelasnya.

Bagi penerima, kata dia, nanti akan dibantu dibuatkan rekeningnya. Pembagian bantuan melalui transfer langsung ini untuk menghindari adanya potongan-potongan. “Saya tekankan, tidak ada potongan,” tegasnya.

Ditemui di kediamannya RT 1/RW 8 Kelurahan Pamulang Barat, salah seorang calon penerima bantuan dana bansos, Ponih (68) mengaku haru keluarganya bakal mendapat bantuan dari pemerintah daerah. Janda lima anak ini mengaku bakal memanfaatkan dana bantuan itu untuk belanja kebutuhan warung.

“Saya tinggal berdua dengan anak saya. Yang satu stres (Joko), yang satu lagi pengangguran. Pendapatan dari warung hanya cukup buat makan saja,” kata ibu yang membuka warung seadanya ini. **Baca juga: Kuasai Mobil Dinas, PKB Tangsel Ancam Sanksi Nur Kholik.

Jika dilihat, kondisi rumahnya memang miris. Sekeliling rumah tampak kumuh. Belum lagi bangunan rumah yang terlihat kurang kuat. Pintu utamanya pun tidak dilengkapi daun pintu. Hanya ditutup terpal berwarna biru.(yud)

Print Friendly, PDF & Email