oleh

100 Ribu ‘Tentara Bebek’ Lawan Hama Belalang di Pakistan

image_pdfimage_print

Kabar6-Tiongkok mengirim 100 ribu ‘tentara bebek’ untuk menghadapi hama belalang yang sedang melanda Pakistan. Kabar itu berembus setelah Islamabad mengumumkan kondisi darurat, buntut serangan kawanan belalang itu adalah yang terburuk dalam 20 tahun terakhir.

Meskipun ide pengiriman tentara bebek ini terdengar konyol, melansir Kompas, ‘senjata biologis’ ini dianggap lebih efektif ketimbang pestisida, karena satu ekor bebek dapat memangsa lebih dari 70 belalang sehari. “Bebek suka tinggal dalam kelompok, sehingga mereka lebih mudah dikelola daripada ayam,” demikian keterangan Lu pada Bloomberg.

Tentara bebek ini akan memulai misinya dari daerah Xinjiang yang gersang dan kering, sebelum berangkat ke Pakistan. Di sana, para bebek ini akan menjalani misi di provinsi Sindh, Balochistan, dan Punjab.

Diketahui, Pakistan telah mengumumkan kondisi darurat dengan mengatakan bahwa jumlah belalang meningkat drastis. Hama belalang ini juga meresahkan warga di bagian timur Arika, karena telah merusak tanaman mereka.

Bagi Tiongkok, menghentikan hama belalang sangat penting karena negera mereka berbatasan langsung dengan negara-negara Asia Selatan. Keberadaan tentara bebek itu sendiri menarik perhatian warga Tiongkok, dengan banyaknya jumlah views di media sosial Weibo.

Video yang diunggah telah disaksikan oleh 520 juta penonton. Begitu juga dengan video yang beredar di situs microblogging Twitter, banyak orang yang mengomentarinya.

Meski banjir tanggapan positif, beberapa ahli meragukan cara ini akan berhasil. “Bebek adalah makhluk air, dan di daerah gurun seperti Pakistan suhunya sangat tinggi,” kata Zhang Long, profesor Universitas Pertanian Tiongkok.

Sebaliknya, Zhang menganjurkan memakai insektisida tradisional untuk meredakan wabah. Para ilmuwan juga diminta segera menciptakan sesuatu yang manjur untuk melawan wabah ini, sebab jumlah belalang sudah terlalu banyak akibat perubahan iklim.

Pekan lalu, jutaan belalang menghitamkan langit di Timur Tengah, sementara gerombolan belalang di Kenya menyebabkan kerusakan senilai sekira Rp1 triliun. Itu adalah wabah terburuk di Kenya dalam 70 tahun terakhir. ** Baca juga: 3 Kali Dijual, Mobil Klasik Ini Selalu Kembali pada Pemiliknya

PBB memperingatkan, apabila tidak segera diatasi, jumlah belalang akan bertambah 500 kali lipat pada Juni mendatang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email