oleh

Zaki Iskandar, Membangun Kabupaten Tangerang

image_pdfimage_print
Budi Usman (ist)

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah menetapkan tanggal pencoblosan Pilkada Serentak tahun 2018. Rencananya, pencoblosan akan dilakukan pada 27 Juni mendatang.

“Kemarin sudah kita ambil keputusan sementara untuk Pilkada serentak 2018, itu jatuh pada 27 Juni. Jadi setelah lebaran,” kata Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi di Jl Nyimas Melati, Kota Tangerang, akhir bulan lalu.

Pramono menyebut, bila tahapan Pilkada serentak 2018 akan dimulai 10 bulan sebelum hari pencoblosan. Itu berarti tahapan sudah akan dimulai pada Agustus tahun ini.

Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah petahana Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyatakan siap untuk maju kembali dalam Pilkada Kabupaten Tangerang. Hal itu diungkapkannya saat dirinya dinyatakannya sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang, belum lama ini.

Zaki meminta kepada seluruh Partai politik (Parpol) yang sudah membuka penjaringan untuk bersabar, karena dirinya harus terlebih dulu menunggu rekomendasi dari DPP Partai Golkar.

“Saya harus menunggu rekom dari parpol saya, jadi mohon maaf kepada Parpol yang sudah membuka penjaringan untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Tangerang 2018 mendatang,” kata Zaki.

Sebelumnya, Dukungan untuk Ahmed Zaki Iskandar maju di Pilbup Tangerang 2018 juga terus mengalir. Setelah sebelumnya anggota DPD Kabupaten Tangerang yang menyerukan akan mendukung langkah Zaki maju Pilbup 2018, kini dukungan juga datang dari Ketua DPD I Golkar Provinsi Banten, Ratu Tatu Chasanah.

Hal tersebut diungkapkan Tatu, saat menghadiri acara pelantikan Pengurus dewan pimpinan daerah partai Golongan Karya Kabupaten Tangerang Periode 2014-2019 di Hotel Yasmin, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, akhir bulan lalu.

Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tangerang akan masuk ke dalam kelompok besar Pilkada serentak 2018. Di Banten sendiri, gelombang Pilkada serentak ini juga akan di selenggarakan di 4 daerah yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak.

Kabupaten Tangerang Gemilang

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, dalam sambutannya dalam diskusi yang diselenggarana oleh Aktivis Tangerang Utara beberapa waktu lalu, menyebut bila sudah waktunya mungkin 5 atau 10 tahun lagi, pemekaran wilayah Tangerang Utara bisa saja terjadi dan akan didukung.

“Asalkan tujuan pemekarannya dimaksud didasarkan untuk kesejahteraan masyarakat, jangan sampai Tangerang Utara kita mekarkan, tapi masyarakatnya tidak sejahtera, yang terpenting sekarang Wilayah Pantura ini agar masyarakat sekitar untuk berperilaku pola hidup sehat dan tidak ada lagi aktivitas di sepanjang irigasi atau aliran sungai,” ungkap Bupati Zaki.

Selain itu, Bupati Tangerang menyampaikan, dalam kegiatan pembangunan yang berjalan saat ini semakin memberikan tekanan terhadap tata ruang, sehingga kemungkinan konflik penggunaan ruang semakin meningkat.

Dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang tata ruang menjelaskan bahwa proses perencanaan, serta pengendalian pemanfaatan ruang harus sesuai dengan fungsi, efisiensi dan keadilan pemanfaatan ruang sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Kabupaten Tangerang meski terletak di hidung Jakarta sisi barat tidak berarti menjadi ikut segemerlap ibu kota. Kantong-kantong kumuh dan kemiskinan tentu akan tetap ada.

Melihat kondisi ini, wajar jika Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Tangerang terpacu untuk membenahi. Terlebih ia mempimpin di tanah kelahirannya, lazim sekali mengubah wajah daerahnya tak tampak kumuh lagi. Mengingat masih ada 6,68 persen penduduk miskin dari populasi sekitar 3,3 juta jiwa menjadi perhatiannya.

Jurus andalan pria 42 tahun ini adalah melalui program Gebrak Pakumis alias Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin.

Pria lulusan Victoria University Australia ini menjelaskan, ada tiga tipologi kawasan permukiman di wilayahnya, yakni kawasan nelayan pesisir utara, kawasan pertanian, perkotaan dan industri.

Dalam memimpin Kabupaten Tangerang sebagai Bupati, Ahmed Zaki Iskandar nota bene meneruskan tahta sang ayah, Ismet Iskandar. Pada masanya, Ismet Iskandar, terbilang sukses dalam memimpin Kabupaten Tangerang selama dua periode. Dua pemimpin itu kiranya memiliki kesamaan tipe dalam memimpin. Yakni sama-sama fokus dalam penataan sanitasi dan mengentaskan persaoalan kualitas rumah tidak layak.

Di Kabupaten Tangerang, tepatnya dari 407 titik kawasan yang terdeteksi padat, kumuh, dan miskin terdapat 13.950 keluarga tinggal di kawasan itu. Adapun yang kualitas bangunan rumah belum permanen sebanyak 81.440 unit, serta keluarga yang tinggal di bantaran sungai, situ, dan pantai sebanyak 5.283 keluarga.

Program membangun kesadaran warga untuk hidup bersih, kata Zaki, tidak mudah. Terlebih rata-rata masih hidup di bawah standar makmur. Tapi alumni Victoria University Australia 1988  ini punya jurus andalan untuk mengatasi kendala sanitasi itu, Ia menggagas Gebrak Pakumis alias Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin. 

Ini adalah  salah satu program pemerintah Kabupaten Tangerang di sektor peningkatan infrastruktur perumahan. Tahun lalu program ini merehab 1.000 unit rumah kumuh di kawasana padat kecamatan. Hingga 2018,  Zaki menargetkan hingga  tak ada lagi kawasan padat kumuh dan miskin di wilayah Kabupaten Tangerang.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengklaim telah mendorong investor mengembangkan kota industri di wilayah tersebut. Kota industri dipercaya mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tangerang yang tahun ini ditargetkan Rp1 triliun.

Berbeda dan lebih luas dari konsep kawasan industri yang sudah dikenal oleh masyarakat, kota industri merupakan konsep kota yang mengintegrasikan kawasan industri, hunian dan komersial dengan konsentrasi kegiatan penduduk yang tinggi dengan konektivitas yang baik dengan daerah-daerah sekitarnya.

Adapun seluruh aktivitas diharapkan mampu menciptakan efek pengganda (multiplier effect) dan pengaruh pengumpulan kekuatan (polarisasi) lokal yang sangat besar.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan pengembangan kota industri akan turut mendorong pertumbuhan berbagai sektor di daerahnya, termasuk potensi sosio-ekonomi dan sumber daya lokal.

Badan Pusat Statistik (BPS) Banten mencatat, tingkat kesejahteraan masyarakat antarwilayah sampai saat ini masih timpang. Sampai dengan 2015, pendapatan per kapita terbesar tercatat berada di Kota Cilegon yaitu Rp189,18 juta per kapita per tahun. Hal ini didorong konsentrasi industri di wilayah tersebut. Adapun wilayah lain jauh di bawah angka tersebut.

Rinciannya, Kota Tangerang (Rp61,6 juta), Kabupaten Serang (Rp38,19 juta), Kota Tangerang Selatan (Rp36,31 juta), Kota Serang (Rp33,99 juta), Kabupaten Tangerang (Rp30,27 juta), Kabupaten Pandeglang (Rp16,97 juta), dan Kabupaten Lebak (Rp16,32 juta).

Hingar bingar menyambut Pilkada biasanya diramaikan dengan munculnya sosialisasi dari para balon (bakal calon) dengan memasang media kampanye baik melalui media sosial, media massa, media luar ruang dan media dalam ruang (rumah-rumah pemilih).

Pada umumnya, dengan semakin banyaknya pengguna media sosial, kampanye awal dilakukan dengan menggunakan media ini. Selain murah, penggunaan media sosial sebagai media kampanye juga dipandang efisien dan efektif sejauh penggunaannya dilakukan secara sistematis dan berdaya pikat.

Namun sampai setahun menjelang pelaksanaan pilkada Kabupaten Tangerang, tampaknya belum bermunculan bakal calon yang berani secara eksessif menggelar sosialisasi di berbagai media itu.

Zaki Iskandar tak Ada Lawan di Pilkada 2018?

Ada isu yang ramai dibicarakan di sosial media bahwa kemungkinan di Kabupaten Tangerang akan terjadi Pilkada dengan calon tunggal. Ini seru, lucu sekaligus bikin malu. Masa iya daerah sebesar Kabupaten Tangerang tak ada figur yang berani maju?

Nah, itu tadi, sudah saya ungkap di atas, apakah figur petarung berani maju di daerah ini dengan kalkulasi yang mantap. Seharusnya ada yang mau turun bertarung, ini karena secara politis, jikapun seorang petarung kalah secara ksatria dalam pilkada di sini, ia akan punya kesempatan maju di pilkada berikutnya.

Ini karena petahana tak mungkin bisa turun laga lagi di pilkada berikutnya. Paling tidak, Pilkada ini jadi step stone alias batu loncatan baginya untuk maju di pilkada berikutnya itu.

Kembali ke pilkada Kabupaten Tangerang 2018, adakah petarung berani turun melawan Zaki? Tentu kita harus tunggu beberapa bulan ke depan, paling tidak sampai batas akhir menjelang pendaftaran peserta pilkada. Secara personal Zaki Iskandar mewarisi kehebatan ayahnya.

Ia, sebagaimana ayahnya, adalah tokoh politik yang sukses. Tak ada yang berani membantah kepiawaiannya dalam berpolitik. Pria kelahiran Tangerang, 14 Desember 1973 ini adalah tokoh muda, berpengalaman di Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.

Zaki yang merupakan alumni Victoria University Australia angkatan 1998 ini juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tangerang, kini sudh masuk periode kedua. 

Yang tak kalah penting untuk dicatat adalah Zaki punya seabreg prestasi memimpin Kabupaten Tangerang. Yang paling mudah dikenang adalah saat ia meraih Government Award.

Dia bahkan diberi anugerah itu sekaligus menjadi kepala daerah inspiratif atas prestasinya di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi kreatif, peduli lingkungan, investasi, layanan publik, pariwisata, pembangunan kependudukan, tata kelola pemerintahan, kreativitas peningkatan PAD, ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, UMKM dan koperasi, keterbukaan informasi publik, tata kota/ tata wilayah dan budaya.

Melihat kekuatan Zaki yang dahsyat itu pastilah akan memberi deterrence effect atau efek gentar kepada yang mau menantangnya. Efek gentar adalah istilah yang sangat akrab di dunia militer. Setiap negara berusaha untuk memiliki aset-aset militer yang mampu memberikan efek gentar.

Maksudnya adalah agar tak satu pun negara lain mau berpikir untuk menyerang sehingga tak akan terjadi perang. Efek gentar juga biasa dimanfaatkan oleh banyak negara untuk memperkuat setiap usaha-usaha diplomasi yang sedang dan akan dilakukan.

Meski harga aset militer yang harus mereka beli untuk memunculkan efek gentar amatlah mahal, tapi tetap jauh kebih murah jika dibanding dengan biaya perang sesungguhnya. Rakyat Kabupaten Tangerang membutuhkan  pemimpin yang benar-benar mampu menyelesaikan berbagai persoalan.

Bukan sekadar dengan penampilan santun di depan, namun di belakang bermain sendiri untuk kepentingan pribadi dan golongan. Rakyat tentu juga ingin mengetahui rekam jejak dari calon Kepala Daerah akan maju pada Pilkada. Oleh sebab itu Calon Kepala Daerah harus benar-benar terpuji, teruji dan bernyali untuk mewujudkan perubahan yang berarti.

Berikut ini adalah beberapa kriteria dan karakter  Calon Bupati Tangerang yang didambakan oleh rakyat  antara lain :

1. Bersih dan dapat dipercaya
Sebagai Kapala Daerah, harus bersedia bekerja demi kepentingan warga dan tidak mempunyai niat atau tujuan mencari keuntungan pribadi atau golongannya sendiri. Kepala Daerah harus bersih dari perilaku Korupsi dan senantiasa berpihak kepada kepentingan warganya.

2. Keterbukaan (Transparansi)
Kepala Daerah mempunyai tugas penting yaitu mengelola dana APBD untuk disalurkan dalam wujud pembangunan di berbagai bidang. Dana tersebut tentu dihimpun dari  keringat rakyat dan oleh sebab itu Kepala Daerah secara terbuka harus memberikan infomasi  seluruh program kegiatan dan aliran dana yang didistribusikan.

Dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini, maka penyampaian informasi tersebut cukup mudah dilakukan dengan memanfaatkan  media  cetak, televisi maupun internet. Rakyat ingin mengetahui perkembangan kinerja pemimpinnya sejak tahap perencanaan hingga realisasi.

3. Kepekaan dan tanggung-jawab sosial
Hal terpenting yang harus dilakukan Kepala Daerah adalah mengentaskan kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, membina usaha kecil dan melindungi masa depan anak-anak melalui program kesehatan dan pendidikan.
Kepala Daerah harus menjamin bahwa tak ada satupun warganya yang berada dalam kondisi kelaparan dan menderita sakit tanpa perawatan kesehatan yang memadai. Gedung-gedung Sekolah dan  Rumah Sakit harus dibangun dengan layak dan  dipelihara dengan sebaik-baiknya.

Kepala Daerah memastikan bahwa kondisi sarana fisik lainnya seperti  jalan kampung dan jembatan penghubung dapat digunakan dengan baik dan aman oleh warga sekitar.

4. Cepat dalam bekerja dan menyelesaikan persoalan
Kepala daerah juga harus mampu bekerja dengan cepat dalam mengatasi berbagai permasalahan, seiring dengan dinamika kehidupan modern yang terus bergerak.

Berbagai macam persoalan akan silih berganti, oleh sebab itu bila tak segera diselesaikan maka akan menimbulkan timbunan permasalahan yang semakin sulit untuk dipecahkan.

Terkait dengan proses pemberian izin dan surat menyurat lainnya tidak perlu menunggu berhari-hari apalagi sampai berbulan-bulan dan terhindar dari  upaya pungutan liar.

5.  Cerdas dan Kreatif
Untuk dapat menyelesaikan persoalan di berbagai bidang dan memberikan perubahan menjadi lebih baik maka seorang pemimpin ideal untuk daerah harus memiliki kecerdasan dan kreatifitas dalam berinovasi.

Untuk meningkatkan efektifitas dalam menyelesaikan permasalahan,  dapat dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kerja yang terdiri dari pegawai yang memiliki kemampuan mumpuni dan bila perlu dengan mengikutsertakan tenaga ahli dari pihak ektern. Perubahan yang nyata dan menjadi lebih baik adalah impian setiap warga.

Kelima karakter tersebut adalah mutlak diperlukan pada diri calon Bupati yang ingin maju dalam Pilkada masing-masing. Rakyat hanya memilih calon Kepala Daerah yang benar-benar membela kepentingan warga.

Semoga dengan terpilihnya Bupati Tangerang Periode 2018-2023 yang sesuai dengan keinginan rakyat, maka kesejahteraan dan kemakmuran akan segera terwujud di negeri ini.***

OPINI Oleh Budi Usman,
Aktivis Tangerang Utara

Print Friendly, PDF & Email