Kabar6–Terlahir dan hidup dalam keluarga yang serba kekurangan, tentu kurang menyenangkan. Jangankan untuk berobat saat sedang dilanda sakit, untuk bisa makan layak sehari-haripun terkadang sulit.
Begitupun dengan Zaed (2,8). Kelainan pada mata sebelah kanannya akibat serangan penyakit kanker mata, membuat hidup zaid tak selazim teman-teman sebayanya.
Bocah yang terlahir pada Desember 2011 lalu itu, lebih banyak menghabiskan hari-harinya dalam gendongan sang nenek yang tinggal di Kampung Rahong, RT 004/002, Desa Suka Mulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.
Ya, serangan penyakit itu membuat bola mata zaed tumbuh membesar hingga keluar dari kelopaknya. Sedangkan mata kirinya, juga tidak normal karena condong ke dalam kelopaknya.
Mirisnya, kesulitan ekonomi membuat nenek zaed tidak bisa berbuat banyak untuk proses pengobatan zaed. Maklum, neneknya tidak memiliki pekerjaan tetap yang bisa diandalkan untuk membiayai pengobatan.
Sedangkan bapak Zaed kini dalam kondisi stress berat sejak kepergian istrinya yang meninggal tak lama setelah melahirkan Zaed.
Beruntung, saat mengecek penyakitnya di RSUD Balaraja, Zaed dipertemukan dengan Santi, seorang relawan. Karena iba atas penyakit yang diderita Zaed, Santi bersema akawan-kawannya berinisiatif menggalang dana untuk pengobatan Zaid.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi mata Zaed saat itu, hingga saya dan kawan-kawan berinisiatif untuk turut membantu Zaed berobat, karena waktu itu, Zaed ditolak oleh RSUD Balaraja,” kata Santi.
Kini, Santi dan teman-temannya selalu mendampingi Zaed berobat. “Berbekal dana dari hasil patungan dan penggalangan dana, kami membawa Zaed ke Puskesmas hingga ke rumah sakit,” Terang Shanti. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Musnahkan Hampir Satu Ton Ganja.
Seperti pada Senin (10/08/2014), Santi beserta teman-temannya membawa Zaed ke RSUD Tangerang. Tapi, karena kurangnya peralatan medis, pihak RSUD akhirnya merujuk Zaed ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta. Hingga berita ini disusun, Zaed masih berada di RSCM.(tama)
