oleh

Yuk Kenali Sindrom Koroner Akut & Gejalanya

image_pdfimage_print

Kabar6-ST segment elevation myocardial infarction (STEMI) merupakan serangan jantung parah dan dibutuhkan perawatan segera. Serangan jantung ini paling sering terjadi.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) Dr. dr. Sunanto, Sp.JP(K) menjelaskan, serangan jantung ini disebabkan arteri koroner yang tersumbat penuh sehingga darah tidak masuk ke jantung.

“Akibatnya, sebagian otot jantung tidak menerima pasokan darah sehingga berhenti berfungsi,” jelas Dr dr Sunanto saat menggelar Penyegaran Ilmiah Berkelanjutan (PIB) bertajuk update on advances in cardiovascular medicine di SHLV, Sabtu (6/4/2019).

STEMI memiliki beberapa gejala utama seperti nyeri dan sesak di bagian tengah dada. Beberapa orang mengalami sakit di satu atau kedua sisi lengan, punggung, leher serta rahang.

Gejala lain STEMI yang ditimbulkan seperti mual, sesak nafas, gelisah, kepala terasa ringan (kliyengan) serta muncul keringat dingin.

Untuk serangan jantung Non-ST segment elevation myocardial infarction (NSTEMI), berbeda dengan STEMI.

NSTEMI adalah jenis serangan jantung yang ditandai dengan penyumbatan sebagian pada bagian arteri koroner. Sehingga, aliran darah ke jantung jadi sangat terbatas.

“Meski berbeda dengan STEMI, jenis serangan jantung satu ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung,” terangnya.

Ada beberapa gejala yang sering muncul saat terkena NSTEMI. Seperti sesak nafas, rasa sakit di dada, rasa sakit pada ragang, leher, punggung hingga perut, pusing, mual dan keringat berlebih.

**Baca juga: Tingkatkan Pengetahuan Profesional Kesehatan, SHLV Gelar Seminar Kardiovascular.

Sunanto menjelaskan, saat ini, penanganan berbagai kasus gangguan jantung dapat ditangani dengan baik di Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang.

Selain didukung perlengkapan peralatan canggih, SHLV juga didukung 15 dokter spesialis jantung dan 5 dokter spesialis bedah jantung.

“Tim dokter spesialis jantung itu juga selalu membuat diskusi satu minggu sekali untuk mendiskusikan setiap permasalahan pasien jantung dan cara pengobatannya,” ungkapnya. (fit)

Print Friendly, PDF & Email