oleh

Wow, Daging Sapi Bisa Tembus Rp. 200 Ribu Perkilogram

image_pdfimage_print

Kabar6-Harga daging sapi diprediksi bisa tembus hingga Rp. 200 ribu perkilogram. Kemungkinan itu bakal terjadi bila pemerintah tidak segera membuka kran kebijakan pembatasan daging sapi impor.

Demikian dikatakan Sanko Hasan, selaku Direktur  PT Tanjung Unggul Mandiri (TUM), peternak dan penggemukan sapi, di Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Jumat (23/22/2012).

“Harga daging sapi ditentukan oleh suplay dan populasi. Jika kondisinya masih tetap seperti sekarang, suplay sedikit sementara sapi lokal sulit, tentunya harga daging sapi bisa tembus hingga Rp. 200 ribu per kilogram,” ujar Sanko.

Menurut Sanko, dari tahun ke tahun kuota sapi terus merosot. Pada tahun 2008 kuota sapi mencapai 82.000 ekor, 2009 menjadi 81.000 ekor dan 2010 anjlok menjadi 42.000 ekor.

Kuota sapi sempat mengalami kenaikan pada tahun 2011 menjadi 52.000 ekor. Namun kuota tersebut anjlok drastis pada tahun 2012 menjadi 21.000 ekor. “Kondisi inilah yang memicu harga daging sapi terus naik,” kata Sanko.

Sedianya, lanjut Sankso, bila dilihat dari harga beli dan jual sapi boleh dibilang pihaknya cukup merugi. Betapa tidak, pihaknya membeli dari peternak atau pemilik sapi dengan harga Rp. 36 ribu per kilogram. Setelah 4 bulan digemukkan, pihaknya hanya mampu menjual dengan harga Rp. 35 ribu perkilogram. 

“Jadi, kami hanya mengambil keuntungan dari hasil berat sapi saja setelah 3 sampai 4 bulan digemukkan. Saat beli sapi dalam kondisi kurus dan saat menjual sapi sudah dalam kondisi gemuk,” katanya.

Ya, feedlot PT TUM sedianya berdiri sejak tahun 2001, diatas lahan seluas 40 hektar. Saat ini, PT TUM memiliki stok populasi sapi hingga 8000 ekor. Namun, dari jumlah tersebut hanya 25 persennya saja yang siap jual. Sedangkan sisanya masih dalam proses penggemukan.

Setiap hari, PT TUM bisa menjual hingga 70 sampai 80 ekor sapi, melalui 8 agen perorangan. Sedangkan proses pemotongan sapi dilakukan di 3 titik RPH. Dua RPH berada di Kota Tangerang (dikawasan Kelurahan Selapajang dan Petir). Sedangkan 1 RPH berada diwilayah Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Sampai saat ini, produksi sapi PT TUM dijual ke wilayah Jakarta dan Tangerang.(tom migran)

Print Friendly, PDF & Email