oleh

WH Ancam Cabut Ijin Rumah Sakit yang Berani Tolak Pasien

image_pdfimage_print

Kabar6-Ijin rumah sakit di Kota Tangerang terancam dicabut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, bila kedapatan menolak melayani pasien.

Demikian dikatakan Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim (WH), Senin (8/10/2012). “Kami sangat concern untuk masalah kesehatan. Jadi kalau ada rumah sakit yang menolak pasien, tolong laporkan kepada saya,” ucapnya.

Menurut WH, dia tidak akan pandang bulu, maka rumah sakit itu ijinnya akan dicabut agar tidak operasional lagi. “Sebab itu sudah menghambat program pemkot Tangerang, yaitu pengobatan gratis badi warga yang memiliki KTP Kota Tangerang,” ucapnya.

Karena itu kata WH, jika ada manajemen rumah sakit yang berani melawan prinsipnya, harus siap mendapat sanksi tegas. “Pokoknya segala lapisan masyarakat harus diterima, tidak boleh ditolak. Karena pemkot yang membayarkan semua,” ucapnya.

WH juga meminta pihak rumah sakit untuk terus bersinergi dan mengomunikasikan secara intensif terkait pelaksanaan program ini.”Untuk sebuah niat baik kenapa harus dipersulit,” tegasnya. 

Menurut WH, pihak rumah sakit yang sudah kerjasama dalam pengobatan gratis tidak perlu khawatir tidak dibayar. Karena berapa pun besarnya biaya pasti dibayar oleh pemkot Tangerang. 

“Kalau perlu semua kelas kita bayarkan. Karena undang-undang pun mengamanatkan itu,” ujarnya. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Lili Indrawati, menyatakan hingga September 2012 ini tagihan untuk pengobatan gratis sudah mencapai Rp 33 miliar, dengan rincian 5.709 pasien rawat inap dan rawan jalan sebanyak 15.743 pasien.

“Pemkot Tangerang telah menganggarkan dana sebesar Rp 100 miliar dari semula Rp 50 miliar dari APBD,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RS Sari Asih Ciledug, Nimatullah Mansur, menyatakan bahwa dalam implementasinya kebijakan berobat gratis, ada sejumlah kendala.

“Kebijakan itu cukup bagus. Namun ketersediaan ruang kelas tiga tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kota Tangerang yang hampir dua juta orang,” ucapnya.(Rah)

Print Friendly, PDF & Email